Virus Corona
Tak Tahan Liat Tetangga Kelaparan Seorang Ibu Kembalikan Bantuan Sembako, Ini Kisahnya
Kabarnya karena tak tahan menyaksikan tetangganya kelaparan di tengah Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB).
TRIBUNMANADO.CO.ID - Di tengah pandemi virus corona banyak orang yang membutuhkan bantuan dari kita, entah bantuan ekonomi, makanan, tempat tinggal dan hal-hal lain.
Karena itu membuat kita tergerak hati untuk membatu mereka yang lebih membutuhkan.
Kabarnya karena tak tahan menyaksikan tetangganya kelaparan di tengah Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB).

• Seorang Kakek yang Baru Rayakan Ulang Tahun ke-116 Mengeluh Tak Bisa Beli Rokok
• Diminta 3-4 Jam Datang Lebih Awal, Penumpang Pesawat Harus Memenuhi Syarat Dulu
• KPU Tunggu Kepastian Pemerintah Kapan Pandemi Virus Corona Berakhir, Apa Pilkada Dapat Digelar
Seorang ibu rumah tangga (IRT) di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan mengembalikan bantuan sembako dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab), Jumat, (8/5/2020).
Ibu rumah tangga tersebut adalah Irma Daeng Simba (36), warga Dusun Bontocinde, Desa Bontoramba, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Ia mendatangi kantor desanya pada pukul 13.00 WITA, Jumat (8/5/2020).
Ia datang dengan menjinjing paket sembako berupa beras, gula, minyak goreng, telur serta mie instan yang beberapa jam lalu diterimanya.
Paket sembako tersebut dikembalikan guna diberikan kepada warga lainnya yang lebih membutuhkan.
"Saya kembalikan ini sembako sebab saya merasa tidak berhak dan masih banyak warga yang membutuhkan" kata Irma.
Di hadapan petugas Irma mengaku tak tega menyaksikan tetangganya kelaparan sebab putusnya mata pencaharian seiring dengan berjalannya PSBB.
Sulit cari nafkah saat PSBB
Irma sendiri sebenarnya bukanlah warga yang berkecukupan, bahkan ia terdaftar sebagai pemegang kartu Program Keluarga Harapan ( PKH) yang setiap bulannya menerima Bantuan Non Tunai Mandiri ( BNPT).
"Saya sendiri adalah penerima PKH dan setiap bulan menerima bantuan dari pemerintah dan itu sudah cukup buat kami," kata Irma.
Meski demikian, di masa PSBB Irma juga mengeluh sulitnya mencari nafkah.
Suaminya, Samad Daeng Situru (38) yang sebelum PSBB berdagang buah mangga kini harus menjadi pengangguran akibat pandemi Covid-19.