Kabar AMSI
Asosiasi Media Siber Indonesia Gelar Diskusi Online, Peran Media Massa Menghadapi Pilkada 2020
Diskusi secara online ini diikuti pemimpin media anggota AMSI Sulut, Ketua KPU Jawa Barat, Maluku Utara, Maluku, Boltim, Komisioner Bawaslu Minut
Bawaslu melihat media massa harus dijadikan media pendidikan politik kepada masyarakat.
“Media kontrol dalam mengawasi penyelenggaraan pilkada. Media hiburan untuk membuat keadaan yang cair dalam proses pilkada. Media informasi yang dapat menangkal berita hoaks dan misinformasi, serta media sebagai wahana ekonomi yang menghidupi kehidupan para pekerja di dalamnya,” ujar Herwyn.
Pengamat Politik dan Kepemiluan Unsrat Manado, Ferry Daud Liando mengatakan media sebagai pilar keempat demokrasi harus berupaya menunjukkan eksistensinya.
“Media bukan menjadi bagian dari tim sukses calon gubernur, bupati atau walikota sehingga proses pilkada benar-benar berkualitas.
Dan pemimpin yang dihasilkan juga berkualitas bukan pemimpin yang hanya datang gunting pita. Termasuk juga pemimpin yang mampu mencari solusi di tengah pandemi Covid-19. Lagi-lagi butuh peran media yang artikulasikan itu,” ujar ,Ferry Daud Liando.
Termasuk bagaimana media memberitakan pelanggaran-pelanggaran pilkada sehingga memudahkan pihak Bawaslu dalam menindak pelanggaran Pilkada 2020 dimana banyak bantuan yang dipolitisir di masa pandemi Covid-19.
“Apabila memang tahapan Pilkada 2020 akan dilaksanakan pada Juni seharusnya pemerintah sudah harus memberikan kepastian bahwa sebelum Juni keadaan sudah normal dan memungkinkan tahapan menuju Pilkada 2020 pada Desember 2020 sehingga tidak ada penundan kembaii.
Dan tidak terjadi pemborosan dana yang sudah digunakan untuk mencapai Pilkada 2020,” katanya.
