Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kabar AMSI

Asosiasi Media Siber Indonesia Gelar Diskusi Online, Peran Media Massa Menghadapi Pilkada 2020

Diskusi secara online ini diikuti pemimpin media anggota AMSI Sulut, Ketua KPU Jawa Barat, Maluku Utara, Maluku, Boltim, Komisioner Bawaslu Minut

Editor: Aldi Ponge
ISTIMEWA
Diskusi Online AMSI 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) bekerjasama dengan Pusat Studi Kepemiluan FISIP Unsrat menggelar diskusi online pada Jumat (8/5/2020).

Diskusi dipandu Mineshia Lesawengan dari Pusat Studi Kepemiluan FISIPOL Unsrat, pengantar diskusi oleh Ketua AMSI Sulut Agust Hari.

Diskusi secara online ini diikuti pemimpin media anggota AMSI Sulut, Ketua KPU Jawa Barat, Maluku Utara, Maluku, Boltim, Komisioner Bawaslu Minut, mahasiswa dan masyarakat umum. 

“Pendapatan berkurang drastis, ya itu harus diakui. Tapi pembaca media online naik 80 hingga 200 persen. Ini membuktikan bahwa masyarakat membutuhkan informasi media massa.

Mereka menganggap informasi media sosial diragukan validalitasnya, sehingga mereka mencari informasi secara pasti melalui media massa,” ujar Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Pusat, Wenseslaus Manggut saat diskusi online tersebut.

Diskusi AMSI
Diskusi AMSI (AMSI)

Wenseslaus Manggut menyampaikan dalam kondisi menghadapi Pilkada 2020, media massa harus dijadikan sebagai alat yang dapat memberikan gambaran mengenai akuntabilitas keberhasilan Pemilu itu sendiri.

“Karena baik atau tidaknya Pemilu dilihat dari sisi akuntabilitas Pemilu tersebut. Sehingga di situ peran media massa sangat penting.

Selanjutnya, media massa dijadikan media partisipasi Pemilu, media massa harus terus menyebarkan informasi mengenai Pemilu agar masyarakat tergerak untuk berpatisipasi.

Terakhir, media harus menjadi clearing house mengenai berita hoax dan misinformasi di tengah masyarakat sehingga media massa jadi rujukan utama suksesnya Pilkada 2020,” kata Direktur Konten Kapanlagi Youniverse.

Ketua KPU Sulut Ardiles Mewoh kesempatan itu menyampaikan peran media massa sejauh ini dapat memberikan pendampingan dan edukasi kepada masyarakat melalui informasi-informasi kredibel sehingga masyarakat memiliki ketertarikan mengenai Pemilu maupun Pilkada.

"Namun paling juga media harus tetap menjaga indepedensinya dalam Pilkada 2020. Media tidak dijadikan alat untuk mendorong opini atau condong terhadap satu pihak dan tetap menjadi media yang independen,” katanya.

Jika Pilkada 2020 harus dilaksanakan pada Desember nanti maka KPU mendorong tahapan-tahapan menuju pemilihan sudah segera dilakukan dengan tetap berpegang pada ketentuan protokol kesehatan sehingga terhindar dari resiko dan bahaya Covid-19.

“Terakhir, KPU terus mengupayakan bahwa pemilih terlindungi hak pilihnya agar partisipasi pemilih tetap baik dan tidak tergerus,” ujar Ardiles.

Ketua Bawaslu Sulut, Herwyn Malonda mengatakan peran pengawasan bukan hanya tugas Bawaslu tapi media sebagai alat sentral sarana pengawasan.

“Termasuk juga media menjadi salah satu bagian yang harus diawasi masyarakat dalam menghadapi Pilkada 2020 di tengah Covid-19,” tuturnya. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved