Virus Corona
Aturan Tidak Ada, Negara Manakah yang Akan Dilayani Lebih Dulu untuk Pembagian Vaksin Virus Corona?
"Untuk saat ini, tidak ada aturan internasional untuk membagikan setiap vaksin yang mungkin dengan cara yang adil."
"Apa yang kita butuhkan adalah jaminan politik bahwa volume tertentu [dari vaksin virus corona] akan dibeli dengan harga tertentu," katanya kepada surat kabar Jerman Frankfurter Allgemeinen Zeitung baru-baru ini, dengan mencatat bahwa perusahaan harus bersiap untuk memroduksi sekarang, agar dapat memenuhi permintaan besar akan ada vaksin virus corona.
"Pemegang saham kami dapat berdebat: 'Mengapa tidak fokus pada sesuatu yang lebih aman sebagai gantinya'," tambah Loew.
Perjanjian pembagian risiko antara pemerintah dan perusahaan farmasi bukanlah hal yang aneh, kata Kickbusch, dan bahkan disukai oleh industri yang sangat bergantung pada uang publik untuk menawarkan volume tertentu dan model penetapan harga khusus negara untuk beberapa obat-obatan mereka.
Lokasi penting
Masih belum jelas apakah Amerika Serikat akan bergabung dengan upaya global untuk mendirikan agen vaksin WHO, setelah Presiden Donald Trump membatalkan partisipasi delegasi AS dalam pertemuan 4 Mei di tengah kritikannya bahwa organisasi kesehatan itu terlalu ramah terhadap Cina.
Pejabat kesehatan Jerman juga menjelaskan bahwa produksi vaksin harus berbasis di Eropa. "Hanya jika produksi dilakukan di Eropa, kami dapat menjamin pasokan yang aman," kata Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn baru-baru ini.
Filantropis dan pendiri Microsoft Bill Gates ingin kapasitas produksi dibangun di dunia berkembang, seraya mengingatkan bahwa negara-negara miskin di Afrika, Amerika Latin dan Asia bisa jadi dilayani terakhir jika kekuatan pasar memutuskan siapa yang mendapat akses ke vaksin.

Nasionalisme mengalahkan solidaritas
Pandemi tampaknya membuktikan bahwa ketika orang berjuang untuk hidup atau mati, semangat kolaborasi internasional tidak ada. Kickbusch mengatakan bahwa apa yang dimulai dengan larangan ekspor nasional untuk masker wajah dan ventilatorsekarang dapat berevolusi menjadi semacam "nasionalisme medis" yang mempengaruhi kampanye vaksinasi di masa depan di seluruh dunia.
Tetapi pimpina vfa, Steutel tidak setuju, dan mengatakan perdebatan tentang kecenderungan nasionalisme dalam kebijakan kesehatan saat ini adalah "sesat." Dia berpendapat bahwa aturan untuk mendistribusikan dan memasok perawatan medis adalah keseragaman secara global.
"Segera setelah vaksin tersedia, staf medis diinokulasi terlebih dahulu. Kemudian diterapkan pada kelompok risiko, dan akhirnya ke masyarakat luas," katanya. Dia percaya bahwa banyak layanan kesehatan di seluruh dunia akan memulai kampanye vaksinasi "secara bersamaan, atau hanya dengan sedikit penundaan." (ap/yf)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Negara Mana yang Akan Dilayani Terlebih Dahulu dengan Vaksin Corona?, https://www.tribunnews.com/internasional/2020/05/02/negara-mana-yang-akan-dilayani-terlebih-dahulu-dengan-vaksin-corona?page=all.