Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ramadan 1441 Hijriah

Minum Teh Saat Buka Puasa dan Sahur Timbulkan Risiko, Begini Baiknya

Jika Anda termasuk masyarakat yang terbiasa minum teh saat buka puasa dan sahur, alangkah baiknya untuk memahami berbagai risikonya.

Editor: Isvara Savitri
chow.com
Es Teh 

TRIBUNMANADO.CO.ID, KESEHATAN - Selain sebagai teman makan sehari-hari, masyarakat Indonesia juga sering menjadikan minuman teh untuk berbuka puasa dan sahur di bulan ramadhan.

Es teh bisa menjadi favorit banyak orang untuk melepas dahaga setelah berpuasa seharian.

Sementara ketika sahur, teh biasa disajikan hangat atau panas untuk menghalau rasa dingin pada dini hari. 

Jika Anda termasuk masyarakat yang terbiasa minum teh saat buka puasa dan sahur, alangkah baiknya untuk memahami berbagai risikonya.

Teh memiliki efek diuretik
Dokter RS PKU Muhammadiyah Surakarta, dr. Dien Kalbu Ady, mengingatkan teh memiliki efek diuretik atau membuat tubuh sering ingin buang air kecil.

Kondisi itu tentu riskan apabila terjadi pada seseorang yang sedang menjalankan ibadah puasa karena bisa menimbulkan dehidrasi.

Padahal, siapa saja yang berpuasa dianjurkan untuk senantiasa menjaga pasokan cairan tubuh.

dr. Dien menyadari masyarakat Indonesia sukanya minum teh, termasuk saat bulan puasa. Kebiasaan itu pun dirasa sulit untuk diubah.

Maka dari itu, dia hanya menganjurkan masyarakat untuk bisa mengurangi konsumsi teh maupun kopi saat bulan puasa mengingat efek diuretiknya.

Minum teh yang disarankan, yakni hanya dilakukan setelah buka puasa.

Itu pun sebaiknya dilaksanakan beberapa saat setelah makan besar karena teh dianggap bisa mengganggu penyerapan protein dan zat besi dari makanan.

Dia tidak menganjurkan minum teh dilakukan saat santap sahur karena setelah itu seseorang harus berpuasa atau tak punya lagi kesempatan untuk segera mengganti cairan tubuh yang mungkin hilang akibat efek diuretik teh.

dr. Dien mengatakan, baik teh maupun kopi terbukti mengandung kafein yang bisa merangsang keluarnya air seni lebih banyak dan menyebabkan haus.

Selain tidak terlalu banyak, dia juga menyarankan siapa saja untuk tidak mengonsumsi teh terlalu kental saat berpuasa. 

“Masyarakat Indonesia sukanya ngeteh. Jadi boleh tetap minum teh saat puasa asal tidak terlalu sering, terlalu banyak, atau terlalu kental karena bersifat diuretik. Kopi juga hampir sama,” terang dr. Dien saat dimintai pendapat Kompas.com, Minggu (26/4/2020).

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved