Update Virus Corona Dunia
Jalanan di Ekuador penuh Mayat Korban Virus Corona, Dibiarkan Tergeletak Mirip di Film Horor
Mayat digeletakkan di jalan karena kamar mayat dan tempat pemakaman kewalahan menghadapi tingginya angka kematian.
Pemakaman umum di sana ikut ambruk di tengah terjadinya pandemi.
Tidak lagi tersedia peti mati, sehingga banyak mayat yang dikubur menggunakan kardus.
Pemerintah mengaku lamban dalam menghadapi pandemi dan telah meminta maaf.
"Kami berjanji akan mengurus hal ini," kata Menteri Kesehatan Ekuador Juan Carlos Zevallos.
Jenazah-jenazah digeletakkan di tepi jalan karena kesulitan pemulasaraan
Sebelumnya, diberitakan BBC News Indonesia, di tengah pandemi Covid-19, muncul gambar dan video dari kota Guayaquil di Ekuador, Amerika Selatan, tentang jenazah yang diletakkan di pinggir jalan dan menunggu berhari-hari sebelum diurus.
Pemakaman umum di sana ikut ambruk di tengah terjadinya pandemi.
Sedemikian rupa sehingga Presiden Ekuador, Lenín Moreno, membentuk tim gabungan untuk membantu pemulasaraan jenazah.
Pekan terakhir Maret saja, lebih dari 300 jenazah yang meninggal di rumah, diangkut polisi.
Sejumlah gelandangan meninggal di jalan-jalan.
BBC Mundo berbicara dengan beberapa keluarga korban dan tetangga mereka.
Hasilnya seperti digambarkan dalam novel karya Joseph Conrad, The Heart of Darkness: horor, horor.
Berikut kesaksian seorang warga Guayaquil Jésica Castañeda.
"Pamanku meninggal 28 Maret, dan tiada yang membantu mengurus jenazahnya. Kata rumah sakit, mereka tak punya pengangkut jenazah, dan kami tak bisa meminjam karena ia meninggal di rumah. Kami memanggil ambulans, tapi cuma diminta bersabar. Sekarang jenazahnya masih di tempat tidur, sama seperti waktu dia meninggal. Tak ada yang berani menyentuhnya".
Seorang perempuan Guayaquil lain melaporkan ayahnya meninggal di pangkuannya sesudah 24 jam di rumah.