Berita Minsel
2018-2020, Sudah Ada 7 Warga Korban Meninggal Akibat DBD di Minsel
Dari tahun 2018 hingga Maret 2020 sudah ada tujuh warga yang meninggal dunia akibat demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Minahasa Selatan
Penulis: Andrew_Pattymahu | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID - Dari tahun 2018 hingga Maret 2020 sudah ada tujuh warga yang meninggal dunia akibat demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Sulawesi Utara
Tahub 2018 ada 124 kasus dan dua orang meninggal dunia di Kecamatan Motoling dan Amurang Barat.
Tahun 2019 ada 208 kasus dan dua orang meninggal dunia di Kecamatan Tumpaan dan Motoling Barat.
Kemudian tahun 2020 sampai bulan Maret ada 116 kasus dan tiga balita meninggal dunia di Kecamatan Amurang Barat dan Kecamatan Tenga.
• Lima Tersangka Video Pelecehan Siswi Ingin Minta Maaf ke Publik, Kapolres: Mereka Bisa Ditahan
Kepala Dinas Kesehatan Minsel Erwin Scouthen melalui Pengelola Data Imelda Wuisan Rabu (11/3/2020) mengatakan, para penderita DBD dirawat di Rumah Sakit Balai Keselamatan Amurang, Rumah sakit GMIM Kalooran Amurang.
"Ada penderita yang dibawa ke Manado di Rumah Sakit Prof Kandou Malalayang," kata dia.
Dia mengatakan, masyarakat harus menjaga kesehatan lingkungan tempat tinggal. Cara yang paling tepat dalam memutus rantai DBD dengan 3M Plus.
• BREAKING NEWS: Calon Wali kota Bitung dari PDI Perjuangan, Klarifikasi Undangan dari PAN
"Yakni menutup, mengubur dan mendaur ulang. Serta plusnya memakai losyen anti nyamuk, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk seperti lavender dan serei," kata dia.
Fogging hanya akan membunuh nyamuk-nyamuk dewasa dan bukan membunuh jentik nyamuk. Malahan jentik nyamuk akan menjadi resisten dengan asap fogging.
"Juga asap fogging berdampak pada kesehatan tubuh manusia dan bisa menyebakan kanker. Jadi utamanya untuk melawan DBD harus menjaga kesehatan lingkungan," kata Wuisan.
• Satu Lagi Kasus Kematian Akibat DBD, Kemenkes RI Turun ke Minsel