Banjir Bandang Sangtombolang
KISAH Nurma dan Anaknya yang Selamat dari Banjir Bandang: Kami Berpegangan di Pohon Sambil Berdoa
Kehancuran tampak sepanjang mata memandang. Puluhan rumah rusak berat. Beberapa diantaranya tak bersisa
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rhendi Umar
TRIBUNMANADO.CO.ID - Desa Domisil di Kecamatan Sangtombolang, kabupaten Bolmong, mencekam setelah dilanda banjir bandang, Rabu (3/3/2020).
Kehancuran tampak sepanjang mata memandang. Puluhan rumah rusak berat. Beberapa diantaranya tak bersisa. Batang pohon dan bebatuan berserakan di jalan raya.
Sejumlah batang pohon raksasa nyangkut pada jembatan kembar yang membelah desa itu.
Beberapa titik jalan berubah jadi jalan air. Sejumlah kendaraan terbenam lumpur.
Sebuah mobil avansa jatuh di sungai.
Tepi jelan penuh dengan barang milik warga, dari tv, meja, kursi, lemari hingga tempat tidur.
Paving blok tercabut. Sejumlah warga mengais - ngais barang di lumpur.
• Ini Cara Mudah dan Murah Membuat Masker Anti Virus Corona, Rekomendasi Profesor dari Hong Kong
Anak anak menenteng loyang berisi piring dan gelas.
Di mesjid yang jadi tempat kesehatan, seorang anak menjerit saat lukanya diobati dokter.
Samping si anak, seorang kakek tengah diukur tensi darahnya oleh perawat.

Di mesjid itu pula, berlangsung pemakaman Alifa, bocah berusia 5 tahun yang jadi korban banjir. '
Suasana begitu lirih. Di luar, tepatnya di tepi jalan, wajah - wajah bingung nampak.
Mereka adalah pengguna jalan di jalan trans sulawesi yang terjebak karena jalan putus.
Antara desa itu dan desa Pangi Timur terdapat tiga titik longsor.
• Alasan Menginap, Dua Pria Tertangkap Basah Berhubungan di Rumah Ibadah, Warga Curiga Saat Lampu Mati
Warga masih dilanda trauma. Pukul 15.00 Wita, arus dari jembatan tiba - tiba deras.