Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Penimbun Masker Dipidana 5 Tahun Penjara

Pemerintah akan menurunkan anggota kepolisian untuk menjaga supermarket guna mengantisipasi kepanikan pembelian kebutuhan dasar

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Xinhua/SCMP
ILUSTRASI Pekerja membuat masker bedah di Dingzhou, di provinsi Hebei China utara berusaha memenuhi permintaan pasar akibat mewabahnya virus corona. 

Di antaranya terjadi di pusat penjualan obat dan alat kesehatan Pasar Pramuka, supermarket di Puri Indah dan di kawasan SDBD Jakarta.

Bahkan, sebuah supermarket di Puri Indah sudah kehabisan masker dan hand sanitizer sejak sebulan lalu. "Sudah sekitar sebulan kosong, dari pas ramai virus corona aja pokoknya," ujar seorang petugas supermarket.

Seorang warga, Selvi (30) yang ditemui di lokasi mengaku kesulitan membeli masker dan hand sanitizer. "Iya buat antisipasi karena kan sudah ada yang kena, tadi sudah nyari muter-muter tapi enggak nemu," ujarnya.

Harga Masker Meroket

Pasar Pramuka dikenal sebagai pusat obat dan alat medis pun tak luput dari serbuan warga pasca-terjadinya kasus virus corona pertama di Indonesia.

Hingga pukul 19.00 WIB atau jam tutup toko, sejumlah warga masih memadati pasar tersebut.

Para warga itu berbondong-bondong mencari masker dan hand sanitizer sejak siang. Tak ayal, sejumlah lorong pasar itu menjadi sesak penuh pengunjung. Bahkan, beberapa penjual atau pemilik toko tak terlihat akibat banyaknya warga yang ingin membeli.

Ibu dan Anak di Depok Positif Virus Corona, Banyak Warga Manado Buru Masker

Seorang pembeli di antaranya adalah warga asal kota Depok, Jawa Barat, bernama Restu.

Ia mengaku terpaksa datang dari Depok ke Pasar Pramuka yag berada di Jakarta Timur karena di kota asalnya sudah sulit mendapatkan masker. Ia menduga hal itu terjadi karena banyak warga yang membeli hingga memborong masker itu. Apalagi, dua WNI yang positif terinfeksi virus corona tinggal di kota Depok.

"Rumah saya di Depok. Saya keliling Depok sudah habis. Warga mungkin banyak yang panik termasuk saya, apalagi yang positif corona adalah warga Depok, makanya pada beli masker. Saya pindah cari ke Kramat Jati dan ini terakhir ke Pasar Pramuka. Kalau harganya enggak bisa di nego, saya terancam gagal beli," ujarnya di lokasi.

Sejumlah pemilik toko di Pasar Pramuka membanderol harga sangat tinggi untuk masker. Bahkan, masker jenis N95 dijual dengan harga Rp1,2 hingga 1,5 juta per kotak atau isi 10 pieces. "Kosong, adanya masker biasa," tutur seorang pemilik toko di Pasar Pramuka, Toni.

Sementara, harga masker bedah atau standar dijual dengan harga Rp330 hinga Rp350 ribu per kotak.

Namun, tidak semua toko tersedia kedua jenis masker tersebut. Bahkan, beberapa toko lainnya telah kehabisan stok kedua jenis masker itu sejak jauh hari.

"Pas awal ramai corona di Wuhan, di sini banyak yang nyari. Sempat langka dan mahal. Padahal, normalnya satu kotak masker isi 50 hanya Rp30 ribu. Itu yang beli bukan orang lokal, banyak dibawa ke luar sampai Jepang," tutur seorang pemilik toko di Pasar Pramuka, Toni.

Menurutnya, setelah adanya kasus pertama virus corona di Indonesia, kini warga makin ramai yang datang mencari masker di Pasar Pramuka.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved