Menteri Nadiem Naikkan Upah Guru Honorer hingga 50 Persen, Kadis Dikbud: Perlu Kajian Kembali
Kebijakan tersebut menuai tanggapan dari berbagai instansi terkait termasuk Dinas Penddidakan dan Kebudayaan Bolaang Mongondow Timur (Boltim).
Penulis: Siti Nurjanah | Editor: Maickel Karundeng
"Karena motor Panji sering mogok dan mogoknya nggak cuma kehabisan bensin, tapi juga kehabisan oli karena dia sampai nggak bisa beli oli," ujar pria berusia 41 tahun itu.
• Kerajaan King of King Muncul, Hebohkan Publik, Prabowo Disebut Jadi Anggota & Bertugas Beli 3000 Jet
Kristiawan kemudian menggalang donasi.
Yang sedianya mengumpulkan 20 donatur untuk membeli motor baru, ternyata baru empat donatur sudah terkumpul dana bantuan untuk Panji.
Sementara itu, Panji mengatakan telah enam bulan menjadi guru honorer di SDN Babakan Kota Sukabumi.
Sebelumnya, ia sempat mengajar di sebuah SMK dan Madrasah.
Setiap bulan, Panji menerima gaji sebesar Rp 300 ribu.
Oleh Panji, gaji tersebut dipakainya untuk membeli BBM, kebutuhan makan sehari-hari, serta mengurus sang ibu yang tengah sakit.
"Saya berpikir, walau gajinya nggak seberapa, saya tetap bertahan. Yang pertama, saya tidak melihat gaji, yang terpenting saya tetap bisa mentransfer ilmu kepada murid-murid."
"Nggak peduli gaji seberapa pun, yang penting saya bisa mengajar," kata dia.
Bahkan, Panji mengaku pernah mendapat upah mengajar sebesar Rp 200 ribu dengan waktu mengajar Senin hingga Sabtu.
Ditanya apa alasannya tetap bertahan mengajar dengan gaji yang pas-pasan lantaran cita-citanya ingin menjadi guru dan PNS serta dorongan dari orang tua.
• Anak Iis Dahlia Kena Semprot Kareena Kapoor Setelah Minta Maaf: Lain Kali Perhatikan Ucapanmu
Menurutnya, mengajar adalah pekerjaan yang mulia sekaligus sebagai bagian ibadah di jalan Allah.
"Apapun pekerjaannya, tidak memandang gaji, dijalani pekerjaan itu meski gaji Rp 300 ribu cukup untuk berangkat kerja setiap pagi, untuk beli bensin, dan hidup pas-pasan," kata dia.
Terkait hadiah yang diberikan, Panji mengucap syukur kepada Allah SWT sebab lewat tangan orang-orang baik, ia mendapat bantuan.
Selama ini, ia tak pernah memiliki niat untuk membeli sepatu hingga motor baru.
"InsyaAllah akan saya manfaatkan sebaik-baik mungkin," kata dia.
Diketahui sebelumnya, sosok Panji viral setelah video detik-detik mengharukannya kala menerima hadiah viral di media sosial dan diunggah oleh beberapa akun.
Dalam sejumlah video yang beredar, Panji Setiaji menerima sebuah kotak dari seorang perempuan.
Sementara di belakang, tampak sejumlah orang lain yang ikut membersamai dan menyaksikan momen mengharukan ini.
Begitu kotak dibuka, ternyata isinya sepatu warna hitam yang langsung dipakai Panji.
Warga Kampung Ciserok RT 2 RW 6, Desa Pasirhalang, Kecamatan Sukaraja, Sukabumi itu tampak begitu bahagia.
Senyum jelas terpancar dari raut wajahnya.
Oleh beberapa orang, Panji diminta untuk memakai kaus kaki yang ada di dalam kotak sepatu.
Saat hendak mengambil kaus kaki, Panji menemukan satu benda lain yaitu replika kunci sepeda motor!
Ia sempat kaget dan tak percaya dengan apa yang ditemukannya.
Saat diberi tahu mendapat sepeda motor, Panji yang semula berdiri langsung terduduk dan jongkok.
Ia menutup wajahnya dengan kedua tangan lantaran tak kuat menahan tangis.
Tak lama kemudian, seorang pria mengemudikan sepeda motor mendatangi Panji.
Ternyata, itulah motor yang akan diberikan kepada Panji.
Seorang wanita yang ikut diboncengkan dengan motor tersebut, turun dan langsung memeluk Panji.
Tangis guru honorer di SDN Babakan Kota Sukabumi semakin menjadi-jadi sehingga orang-orang di sekitarnya ikut terharu saat melihat momen ini. (Tribunnews.com/Sri Juliati)