Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Paskibraka 2025

Mengenal Sosok Firji Beeg, Siswa Asal Boltim Pertama yang Terpilih Paskibraka Nasional

Prestasi Firji menjadi kebanggaan tersendiri, bukan hanya bagi keluarga, tetapi juga masyarakat Boltim.

|
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Rizali Posumah
Tribun Manado/HO
SOSOK - Firji Beeg, siswa SMA Negeri 1 Kotabunan, mencatat sejarah sebagai pelajar pertama dari Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), yang terpilih sebagai anggota Paskibraka Nasional 2025. Remaja kelahiran 3 Mei 2009 asal Desa Kotabunan Induk ini akan bertugas pada upacara 17 Agustus di Istana Negara.  

TRIBUNMANADO.CO.ID - Firji Beeg, siswa SMA Negeri 1 Kotabunan, mencatat sejarah sebagai pelajar pertama dari Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), yang terpilih sebagai anggota Paskibraka Nasional 2025.

Boltim merupakan salah satu Kabupaten yang ada di Sulawesi Utara. Jarak dari Tutuyan, ibu kota kabupaten ke Manado adalah 117,7 kilo meter atau 3 jam 25 menit berkendara dengan melewati Jalan Ratahan (Minahasa Tenggara) - Kotamobagu.

Firji Beeg yang merupakan remaja kelahiran 3 Mei 2009 asal Desa Kotabunan Induk ini akan bertugas pada upacara 17 Agustus di Istana Negara. 

Prestasi Firji menjadi kebanggaan tersendiri, bukan hanya bagi keluarga, tetapi juga masyarakat Boltim.

Menjelang penugasan, Bupati Boltim Oskar Manoppo datang langsung memberi dukungan kepada keluarga Firji.

Bahkan, ibu dan kakak Firji mendapat undangan resmi untuk hadir di Jakarta menyaksikan momen bersejarah tersebut.

Mengenal Sosok Firji Beeg

PASKIBRAKA 2025: Firji Beeg terpilih sebagai anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka tingkat nasional tahun 2025. Namanya diumumkan sebagai Calon Paskibraka Nasional 2025 oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI pada Rabu (2/6/2025).
PASKIBRAKA 2025: Firji Beeg terpilih sebagai anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka tingkat nasional tahun 2025. Namanya diumumkan sebagai Calon Paskibraka Nasional 2025 oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI pada Rabu (2/6/2025). (Instagram @direktorat.paskibraka/Diskominfo Boltim)

Firji adalah anak bungsu dari enam bersaudara.

Keluarganya tidak memiliki penghasilan tetap. Untuk membantu orang tua, ia terbiasa bekerja serabutan.

Setiap minggu, Firji bisa dua sampai tiga kali ke lokasi tambang emas rakyat.

Ia tidak masuk ke lubang tambang, melainkan menjaga rendaman material.

Dari pekerjaan itu, ia mendapat bayaran Rp75 ribu hingga Rp100 ribu per malam.

Hampir seluruh penghasilan diserahkan kepada ibunya.

“Saya biasanya hanya ambil Rp10 ribu saja, sisanya dikasih ke Mama,” tutur Firji.

Selain di tambang, ia juga kerap menjadi kurir di desanya.

Mulai dari mengantar kue, makanan, hingga galon air isi ulang. Upah yang ia terima berkisar Rp10 ribu sampai Rp20 ribu, kadang bisa lebih.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved