Menteri Nadiem Naikkan Upah Guru Honorer hingga 50 Persen, Kadis Dikbud: Perlu Kajian Kembali
Kebijakan tersebut menuai tanggapan dari berbagai instansi terkait termasuk Dinas Penddidakan dan Kebudayaan Bolaang Mongondow Timur (Boltim).
Penulis: Siti Nurjanah | Editor: Maickel Karundeng
"Berarti ini sudah menjadi standar acuan bagi guru honorer bahwa mereka harus mendapatkan jatah 50 persen itu. Dan ketika itu dipenuhi pasti bisa mempengaruhi kinerjanya guru honorer," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian Bidang Pembinaan SD Agus Ruhimat mengatakan, dengan adanya kebijakan kenaikan upah guru honorer dari 15 persen hingga 50 persen ditakutkan akan ada indikasi tumpang tindih kebijakan.
"Nanti bisa-bisa akan ada penyalah gunaan di dalam dana BOS, akan lebih banyak orang ingin menjadi tenaga guru honorer," ujarnya.
Selain itu, menurutnya Pemkab Boltim saat ini tengah membenahi kekurungan guru honorer di daerah-daerah yang didanai oleh dana APBD.
"Di satu sisi sekolah sudah akan terpenuhi dengan guru honda yang dibiayai oleh APBD, yang saya khawatirkan dengan 50 persen lagi akan ada tumpang tindih kebijakan," ucapnya. (ana)
• Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bakal Terapkan Full Day School, Damopolii: Ini Program Nasional
Subscribe YouTube Channel Tribun Manado:
Kisah Guru Honorer yang Mengajar dengan Sepatu Bolong, Menangis Saat Diberi Kejutan Motor Baru
Media sosial dihebohkan dengan pemberitaan seorang guru honorer pakai sepatu bolong bergaji Rp 300 ribu per bulan.
Guru honorer Panji Setiaji dihadiahi sepatu dan motor baru oleh murid, wali murid, hingga sejumlah relawan dan komunitas.
Berikut kisah guru honorer Panji Setiaji, yang diketahui Panji Setiaji menangis dapat sepatu dan motor baru.
Nama Panji Setiaji mendadak jadi sorotan setelah videonya terima hadiah berupa sepatu dan motor baru, viral.
Ya, Panji adalah sosok guru honorer bergaji Rp 300 ribu yang diberi hadiah tas, sepatu, hingga motor baru.
• Jokowi Terjebak Masalah HAM, Penegakan Hukum Dinilai Mengarah Penyiksaan, YLBHI: Nyawa Jatuh
Hadiah untuk Panji itu merupakan hasil donasi dari sejumlah relawan yang tergabung dalam komunitas Sahabat Kristiawan Peduli.
Pendiri Sahabat Kristiawan Peduli, Kristiawan Saputra mengungkapkan bagaimana ia berkenalan dengan Panji.
Dalam wawancaranya dengan MetroTV, Kristiawan menyebut, Panji dikenal sebagai pegiat sosial di Sukabumi.