Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

HOAKS, WNA China Positif Virus Corona Sembunyi di Sebuah Hotel di Manado, Ini Kata Dinas Kesehatan

Publik Sulawesi Utara dihebohkan dengan pemberitaan seorang Warga Negara Asing asal China bersama Anaknya yang diduga terjangkit Virus Corona.

Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rhendi Umar
Kolase Tribun Manado
HOAKS, WNA Cina Bersembunyi dan Terjangkit Virus Corona di Sulut, Ini Kata Dinas Kesehatan 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Baru-baru ini publik Sulawesi Utara dihebohkan dengan pemberitaan seorang Warga Negara Asing asal Cina bersama Anaknya yang diduga terjangkit Virus Corona.

Informasi pun kian menyebar luas, bahkan ditambahkan dengan isu kedua WNA sebelumnya lebih dahulu bersembunyi salah satu Hotel di Manado.

Alhasil Isu berkembang sampai-sampai memberikan himbauan agar masyarakat Sulut untuk menghindari Hotel di Manado.

Menanggapi hal tersebut, Dinas Kesehatan Provinisi Sulawesi Utara langsung memberikan bantahan soal isu tersebut.

Polda Sulut Ungkap Jaringan Penyalahgunaan Narkoba di Lapas Tuminting

Melalui akuh Facebook Dinas Kesehatan Daerah Provinsi Sulawesi Utara, Kepala Dinas Dr. Debie K.R. Kalalo, memberikan klarifikasinya.

1. Tidak benar mereka dalam status bersembunyi. Mereka adalah wisatawan yang melanjutkan waktu liburan mereka di Provinsi Sulawesi Utara secara resmi dan dipantau oleh travel agent yang membawa mereka ke sini. Mereka tiba di Provinsi Sulawesi Utara tanggal 21 Januari 2020.

2. Tidak benar bahwa satu keluarga sakit. Yang mengalami gejala demam adalah balita berumur 2 tahun 6 bulan pada tanggal 30 Januari 2020 dan pada tanggal 3 Februari 2020 mengalami gejala batuk pilek. Oleh indikasi ini maka yang bersangkutan masuk dalam kriteria pengawasan dan di masukkan ke dalam ruang isolasi RSUP Prof Kandou. Karena keberadaan yang bersangkutan yang masih Balita, maka kedua orangtuanya juga harus ikut mendampingi yang bersangkutan. Sampel dari yang bersangkutan telah diambil dan diperiksa di Puslitbangkes Kemenkes, dan dalam waktu yang tidak terlalu lama status yang bersangkutan sudah akan diketahui.

3. Tidak ada bukti ilmiah bahwa penyakit 2019 nCoV menular lewat sistem pendingin udara central. Karena diperlukan partikel bersin dan batuk yang cukup besar untuk virus bisa bertahan. Pemanasan oleh sinar matahari akan membuat virus menjadi inaktif. Demikian klarifikasi resmi ini. Kami memohon masyarakat untuk tidak cepat percaya terhadap hoaks dan tidak menyebarnya tanpa ada klarifikasi.

Sebelumnya Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUP Prof Kandou dr Hanry Takasenserang mengatakan, pasien sudah ditangani dokter anak.

"Sudah ditangani dokter spesialis anak. Kemarin juga sudah diambil sampel apus tenggorokan dan sudah dikirim ke Balitbangkes Jakarta," kata Hanry.

Ia katakan, kedua orangtuanya juga sama-sama berada di Ruang Isolasi menemani dan menjaga pasien.

"Orangtua juga diambil sampel untuk periksa laboratorium dan dikirim di Jakarta," katanya. Ia juga harapkan agar hasil pemeriksaan laboratorium secepat bisa keluar.

Merebaknya virus corona belakangan ini membuat sebagian masyarakat khawatir akan bahaya virus tersebut. dr Adi Tucunan selaku pengamat kesehatan dan dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) mengatakan, dalam dunia medis, tidak selalu penyakit bisa menyebabkan kematian.

Lanjutnya, bahkan jika penyakit itu sangat parah termasuk kanker juga bisa sembuh. "Begitu juga dengan virus Corona," tambahnya.

WHO Sebut Virus Corona Masih Epidemi Belum Pandemi, Apa Beda 2 Istilah Ini?

Ia menyatakan, kekuatan kekebalan tubuh atau imunitas pada manusia berbeda.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved