Populer Sulut: Identitas Oknum Guru Ditangkap Usai Pesta Miras, Dugaan Malpraktik RSIA di Kotamobagu

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sejumlah berita dari Sulawesi Utara menarik perhatian pembaca pada Senin, 10 November 2025.

Mulai dari kabar hilangnya seorang anak di Desa Tombuluan, Minahasa, secara misterius, dugaan malpraktik di RSIA Kasih Fatimah Kotamobagu, hingga lima oknum Guru di SMA ternama Minut ditangkap usai pesta miras.

Berikut rangkuman berita populer Sulut hari ini.

1. Bocah 6 Tahun di Minahasa Hilang Misterius, Pencarian Libatkan Seratusan Orang

Seorang bocah bernama Roy Rasdy Rusli (6), warga Desa Tombuluan, Kecamatan Tombulu, Kabupaten Minahasa, dilaporkan hilang secara misterius sejak Sabtu (8/11/2025) sekitar pukul 10.00 Wita.

Roy diduga menghilang di sekitar area kuburan dekat rumahnya, memicu berbagai spekulasi, termasuk dugaan unsur mistik. Meski begitu, tim pencarian menegaskan tetap mengedepankan logika dan prosedur dalam upaya pencarian.

Kasie Kedaruratan BPBD Minahasa Arthur mengatakan, tim gabungan dari BPBD, Basarnas, TNI, Polri, aparat desa, dan masyarakat telah dikerahkan, dengan total sekitar seratusan orang. 

Medan yang sulit membuat proses pencarian cukup menantang, namun upaya terus dilakukan menyusuri hutan, tebing, dan area kuala.

Hingga Minggu (9/11/2025) sore, bocah itu belum ditemukan. Aparat desa bersama tim gabungan juga melakukan doa bersama sebelum pencarian, bahkan tokoh agama lintas denominasi turut hadir memberi dukungan doa bagi keluarga.

Ibunda korban, Chriyse Lengkong, mengaku sempat mendapat firasat sebelum anaknya hilang.

Ia berharap Roy segera ditemukan dalam keadaan selamat.

Sementara itu, warga terus berdatangan ke rumah keluarga Roy dan area pekuburan untuk membantu pencarian maupun memberikan penguatan moral bagi keluarga.

Baca selengkapnya

2. Kasus Dugaan Malpraktik di RSIA Kasih Fatimah Kotamobagu Naik ke Tahap Penyidikan

Kasus dugaan malpraktik yang menimpa almarhumah Najwa Gomba (19) di RSIA Kasih Fatimah Kotamobagu kini resmi naik dari tahap penyelidikan ke penyidikan.

Kenaikan status perkara ini dilakukan berdasarkan hasil sidang Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Bolaang Mongondow, yang menemukan adanya indikasi pelanggaran dalam penanganan medis terhadap korban.

Kasat Reskrim Polres Kotamobagu Iptu Ahmad Waafi mengonfirmasi langkah tersebut pada Minggu (9/11/2025).