Seleksi Pendidikan Pengembangan Polri Digelar, Kapolda Sigit Tegaskan Tentang Paradigma Lama
"Jadi dalam proses seleksi ini, jangan coba-coba dengan paradigma lama, coba mendekati panitia," ucapnya.
Penulis: Tirza Ponto | Editor: Maickel Karundeng
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pelaksanaan seleksi Pendidikan Pengembangan (Dikbang) Polri di Polda Sulawesi Utara telah dimulai secara resmi.
Pelaksanaan pendidikan pengembangan yang meliputi Sespimmen, Sespimma dan SIP TA 2020, diawali dengan kegiatan pengambilan sumpah dan penandatanganan pakta integritas, yang dilaksanakan di Rukan Edy Kaligis, SPN Polda Sulut, Senin (20/1/2020) tadi.
Kegiatan ini dipimpin Kapolda Sulawesi Utara Irjen Pol Sigid Tri Hardjanto, dihadiri Wakapolda Sulut Brigjen Pol Tabana Bangun, para PJU Polda dan para Kapolres/ta jajaran.
Pada pengambilan sumpah dan pengucapan pakta integritas tersebut, baik panitia, pengawas maupun peserta berkomitmen untuk tidak terlibat korupsi, kolusi dan nepotisme.
“Saya tegaskan bahwa sumpah atau pakta integritas yang sudah disampaikan, apabila kalian melanggar dan tidak menepati sumpah yang dibacakan, ataupun pakta integritas yang sudah disampaikan, selain mendapatkan sanksi administrasi, sanksi moral dan sanksi pidana juga akan mendapatkan sanksi religius," tegas Kapolda.
Lanjutnya, kalau kalian melanggar apa yang sudah kalian ucapkan tadi, kalian masuk neraka.
"Jadi dalam proses seleksi ini, jangan coba-coba dengan paradigma lama, coba mendekati panitia," ucapnya.
Katanya, sudah tidak jamannya lagi. Jika ada yang mencoba mendekati panitia, akan diskualifikasi.
"Begitupun kepada seluruh PJU, kalau mendapatkan titipan dari para peserta, maka peserta tersebut harus kena diskualifikasi, karena sudah melanggar sumpah tadi,” tegas Sigid.
Diketahui, berdasarkan data yang diperoleh dari Biro SDM Polda Sulut, jumlah peserta seleksi Sekolah Inspektur Polisi (SIP) sebanyak 759 peserta, yang terdiri dari Polki 725 peserta dan Polwan 34 peserta.
Sementara seleksi Sekolah Staf dan Pimpinan Pertama (Sespimma), sebanyak 7 orang yang terdiri dari Polki 5 peserta dan Polwan 2 peserta.
Sedangkan seleksi Sekolah dan Staf Pimpinan Menengah (Sespimmen) sebanyak 5 Polki.
Dikatakan Kapolda, para peserta nantinya akan memulai tahapan tes.
"Tentunya akan mendapat pengawasan ketat dari pengawas, baik internal dari Propam dan Itwasda, maupun eksternal dari LSM," ujarnya.
Lanjutnya, proses seleksi ini, baik untuk calon Perwira SIP maupun Sespimma dan Sespimmen, dilaksanakan dengan prinsip Betah.
"Bersih, transparan, akuntabel dan humanis,” singkat Kapolda. (Juf)
• Penyebab Jokowi Tak Bisa Sampai 2024, Menurut Rocky Gerung Karena Tak Mampu Mengolah Public Issue
Subscribe YouTube Channel Tribun Manado: