Wartawan BBC Indonesia Bongkar Suasana Sidang Reynhard Sinaga, Dia Menikmati dan Tak Ada Penyesalan
Hal itu menurut keterangan yang didapat Endang Nurdin dari Hakim Pengadilan Manchester, Inggris yakni Suzzane Godard
TRIBUNMANADO.CO.ID - Reynhard Sinaga disebut tenang dalam menjalani sidang pemerkosaan ratusan pria di Inggris.
Wartawan BBC Indonesia, Endang Nurdin membongkar suasana jalannya persidangan WNI tersebut.
Hal itu menurut keterangan yang didapat Endang Nurdin dari Hakim Pengadilan Manchester, Inggris yakni Suzzane Godard.
Dalam persidangan itu, Reyhard Sinaga juga turut menyaksikan video perkosaan yang telah dibuatnya sendiri.
Suzzane Godard menyebut bahwa Reynhard justru menikmati jalannya persidangan.
"Dan Reynhard juga ikut menyaksikan. Nah kalau menurut Hakim Suzzane Godard dalam vonisnya baik yang sidang pertama, yang kedua dan yang terakhir ini tiga dan empat."
"Reyhard disebutkan dia tidak menunjukkan remorse, tidak menunjukkan penyesalan sama sekali, dan bahkan disebutkan oleh Hakim Godard dia terlihat menikmati jalannya persidangan. Itu yang dikatakan hakimnya," ujar Endang.
Reynhard dikatakan tidak memiliki perasaan kasihan pada para korbannya.
Padahal korban-korban itu mengalami trauma yang parah.
"Dan sama sekali tidak menunjukkan empati terhadap para korban yang menurut jaksa dan polisi mengalami trauma begitu mendalam," lanjutnya.
• Tak Hanya Reynhard Sinaga, Mahasiswa Asal Indonesia Ini Juga Terjerat Kasus Pelecehan di Inggris
• Kasus Reynhard Sinaga Sudah Sejak 2017, KBRI London Ungkap Alasan Kenapa Tak Publikasi Kasus Ini
• Reynhard Sinaga Masuk Sejarah Inggris: Pemerkosa Paling Produktif yang Divonis Hukuman Seumur Hidup
Kemudian, Endang mengungkap sejumlah kesaksian para korban setelah tahu menjadi korban pemerkosaan.
"Itu cerita-ceritanya sangat tragis dibacakan oleh jaksa sebelum hakim menjatuhkan vonisnya bahwa ada yang mencoba bunuh diri, ada yang mengatakan 'Karena kalau bukan karena ibu saya, saya sudah bunuh diri'."
"Ada yang mengatakan 'Ketika pertama kali beri tahukan infokan ini ke ibu saya, ibu saya litterally muntah'."
"'Adik saya histeris menangis mendengar itu semua', ada yang drop out dari universitas, ada seorang guru terpaksa keluar, ada yang mimpi buruk," cerita Endang.
Sehingga, jika korban menggambarkan Reynhard sebagai monster itu adalah suatu yang tepat.