Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ekonomi Bisnis

Inflasi Sulut 2019 di Angka 3,52 Persen, BI: Terjaga Sesuai Target

Deflasi Sulut pada Desember 2019 lebih rendah dibandingkan pergerakan IHK Nasional yang tercatat inflasi sebesar 0,34 persen (mtm).

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Indry Panigoro
Tribun Manado/Fernando Lumowa
Kepala Kantor Perwakilan BI Sulut, Arbonas Hutabarat 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kota Manado (Sulut) mengalami deflasi 1,88 persen (month to month/mtm).

Angka ini membuat Sulut inflasi 3,52 persen di tahun 2019.

Deflasi Sulut pada Desember 2019 lebih rendah dibandingkan pergerakan IHK Nasional yang tercatat inflasi sebesar 0,34 persen (mtm).

Deflasi Bulan Desember mengembalikan tingkat inflasi tahun kalender dan inflasi tahunan Sulut
ke level 3,52 persen (ytd, yoy). Angka ini  dalam rentang sasaran inflasi tahun 2019 (3,5+/- 1 persen).

Kepala Perwakilan BI Sulut, Arbonas Hutabarat mengatakan, inflasi pada
bulan Desember ini lebih rendah dibandingkan tingkat inflasi periode yang sama tahun sebelumnya
(0,78 persen (mtm)), maupun rata-rata inflasi bulan Desember dalam 5 tahun terakhir (2014-2018)
sebesar -0,08 persen (mtm).

Ekspor Nonmigas Sulut November 2019 Capai 69 Juta Dollar AS, Produk Turunan Kelapa Masih Dominan

Tekanan inflasi Sulut pada Desember 2019 juga menjadi yang terendah sepanjang tahun 2019.

Katanya, menurunnya harga komoditas pada Kelompok Bahan Makanan sebesar -8,28 persen (mtm) menjadi
faktor utama yang menyebabkan meredanya tekanan inflasi Sulut di Desember 2019.

Kelompok bahan makanan memberikan kontribusi deflasi sebesar -2,23 persen (mtm) dari total
inflasi Sulut sebesar -1,88 persen (mtm).

"Bila dilihat dari komoditas penyusunnya, maka tomat sayur
menjadi komoditas yang memberikan andil deflasi terbesar pada bulan Desember 2019," katanya, Jumat (03/01/2020).

Harga tomat sayur pada Desember 2019 mengalami penurunan sebesar -28,05 persen (mtm) dengan
kontribusi pada deflasi bulanan sebesar -1,47 persen (mtm).

Selain tomat sayur, komoditas cabai rawit juga mengalami deflasi dengan andil sebesar -0,48 persen. Sedangkan komoditas utama lainnya yaitu
bawang merah tercatat inflasi dengan andil 0.11 persen.

Tiongkok Negara Tujuan Ekspor Nonmigas Terbesar dari Sulut

Sepanjang tahun 2019, kelompok bahan makanan mencatatkan andil inflasi sebesar 1,11 persen (yoy) terhadap total inflasi Sulut dengan komoditas penyumbang inflasi terbesar adalah tomat sayur (0,71 persen (yoy)), pisang
(0,32%(yoy)) dan Cabai Rawit (0,17 peran (yoy)).

Di sisi lain, komoditas daun bawang, pepaya dan Cakalang asap mencatatkan deflasi dengan andil masing-masing sebesar -0,25 persen, -0,18 persen dan - 0,08 persen.

Deflasi juga dialami oleh kelompok sandang dan kesehatan yang masing-masing mencatatkan andil
deflasi bulanan sebesar -0,01 persen (mtm) dan -0,01 persen (mtm) pada Desember 2019.

Namun secara tahunan, kedua kelompok memiliki andil inflasi sebesar 0,44 persen (yoy) dan 0,26 persen (yoy).

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved