Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pegadaian Edukasi Warga Memilah Sampah Menabung Emas Melalui Bank Sampah Mapanget 

Bank Sampah yang diinisiasi PKK Kecamatan Mapanget dan mulai operasi tahun 2017 kini bekerja sama dengan Pegadaian.

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Maickel Karundeng
Tribun Manado/Fernando Lumowa
Peresmian Bank Sampah Mandiri Karya Lestari Mapanget binaan Pegadaian Kanwil V Manado oleh Pinwil Pegadaian V, Zulfan Adam dan Wali Kota Manado, GS Vicky Lumentut, Sabtu (21/12/2019). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kanwil Pegadaian Wilayah V Manado berkomitmen memperluas jangkauan Program The Gade Clean and Gold.

Program pemberdayaan masyarakat melalui komitmen pemilahan sampah yang kemudian ditukar dengan Tabungan Emas ini kini menyasar masyarakat yang ada di wilayah Kecamatan Mapanget, Manado.

Pinwil Pegadaian Kanwil V Manado, Zulfan Adam dan Wali Kota Manado, GS Vicky Lumentut meresmikan Bank Sampah Mandiri Lestari di Paniki Bawah, Mapanget, Sabtu (21/12/2019).

Bank Sampah yang diinisiasi PKK Kecamatan Mapanget dan mulai operasi tahun 2017 kini bekerja sama dengan Pegadaian.

Masyatakat yang membawa sampahnya ke sana, akan diganjar Tabungan Emas. Jumlah sampah yang dibawa akan dikonversikan menjadi saksi tabungan emas.

Zulfan Adam bilang, dalam menjalankan program The Gade Clean and Gold, Pegadaian mengusung slogan Memilah Sampah, Menabung Emas. "Kami ingin mengubah paradigma. Sampah itu bukan sumber masalah tapi justru jadi investasi," katanya.

Pegadaian yang peduli pada pelestarian lingkungan mengajak masyarakat untuk mengelola sampah rumah tangganya. "Sampah organik bisa diolah jadi kompos, sampah plastik dan kardus bisa dibawa ke bank sampah ditukar emas," katanya.

Kata Zulfan, Bank Sampah Mandiri Lestari merupakan bank sampah binaan ke-60 di wilayah Pegadaian Kanwil V Manado yang meliputi Sulut, Sulteng, Gorontalo, Maluku dan Papua.

Sebagai wujud kepedulian, Pegadaian Kanwil V Manado menyerahkan CSR dalam bentuk renovasi gedung kantor bank sampah senilai Rp 124 juta, bantuan operasional Rp 120 juta. Selain itu, Pegadaian menyerahkan mesin press, komputer, timbangan digital dan peralatan lainnya.

Wali Kota Manado GS Vicky Lumentut mengatakan, sampah sudah menjadi persoalan serius di Manado.

Selain sampah, banjir dan kemaceran. Banjir air itu bermula dari masalah pengelolaan sampah yang tidak maksimal. "Cuma memang ini erat kaitannya dengan pola pikir dan kesadaran masyarakat," katanya.

Katanya, budaya buang sampah masyarakat Manado belum baik. Masyarakat masih berpikir bahwa sampah itu urusan pemerintah. "Di negara maju, sampah adalah tanggungjawab keluarga masing-masing. Pemerintah hanya mengarahkan dan menyediakan sarana," katanya.

Ia bersyukur,  ada kepedulian Pegadaian lewat program kemitraan dengan bank sampah. "Setahu saya Pegadaian hanya untuk 'bagade' ternyata peduli lingkungan," katanya.

Ia percaya, kemitraan itu akan membantu upaya manajemen sampah di Manado. Apalagi saat ini kapasitas TPA Sumompo tak lagi mampu menampung sampah dari seluruh kota.

"TPA Manado jadi masalah baru karena banjir tahun 2014 silam. Sudah tidak layak lagi. Di satu sisi produksi sampah di Manado jumlahnya makin bertambah banyak," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved