Perpanjangan Izin SKT FPI
Rocky Gerung: FPI Kecil Jadi Mau Dibubarkan, Coba NU, Sila ke-5: Libertarisme atau Maxsisme
Pengamat politik berdarah Manado, Rocky Gerung menyatakan simpatinya kepada Front Pembela Islam (FPI) yang perpanjangan izin SKT
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Pengamat politik berdarah Manado, Rocky Gerung menyatakan simpatinya kepada Front Pembela Islam (FPI) yang perpanjangan izin Surat Keterangan Terdaftar (SKT) belum disetujui Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.

Penahanan perpanjangan izin yang diketahui lantaran tidak adanya ideologi Pancasila dalam AD/ ART Front Pembela Islam (FPI) disesalkan Rocky Gerung.
• Jabatan Kajati Akan Dilelang, Terobosan Jaksa Agung Burhanuddin
Rocky Gerung pun membandingkannya dengan perlakuan spesial pemerintah terhadap dua ormas Islam lainnya, yakni Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
Hal tersebut diungkapkan Rocky Gerung dalam tayang Indonesia Lawyer Club (ILC) bertajuk 'Maju Mundur Izin FPI' di TV One pada Selasa (3/12/2019) malam.
• Jenderal Wiranto dari era Presiden Soeharto hingga Jokowi Lalu Ditusuk Terduga Teroris
• Popularitas Tetty Ancaman ODSK: Golkar-Nasdem Bisa Kalahkan PDIP
"Kita ingin balikkan percakapan-percakapan semacam ini, di dalam kendali akal sehat. Kalau dikatakan misalnya, 'nanti FPI punya cita-cita negara Islam dan tadi pak Girsang mengatakan, 'pada waktunya nanti akan menimbulkan kekerasan', istilah pada waktunya itu kapan?," jelas Rocky.
"Kalau kekerasan itu terjadi bersamaan dengan bubarnya NKRI? boleh nggak? Ya boleh aja!," tambahnya.
Pemikiran buruk tersebut menurut Rocky tidak beralasan dan tidak adil.
Sebab, pernyataan negatif menurutnya justru memicu kekhawatiran masyarakat.
"Jadi Anda membayangkan sesuatu dan anda tarik bayangan buruk itu untuk menakut-nakuti warga negara, akibatnya keakraban berwarganegara itu terganggu. Di mana otaknya itu?," tanya Rocky Gerung.
"Jadi, sekali lagi kita dipaksa untuk mengecilkan pembicaraan tanpa tuntunan logika! kacau!," tegasnya
Hapus Pancasila dalam Tubuh NU
Rocky Gerung menganalogikan masalah yang tengah dialami oleh FPI kepada NU, yakni menghapus Pancasila dalam AD/ ART.

Walau tidak memiliki Pancasila di dalammnya, Rocky berkeyakinan organisasi NU akan berjalan mulus tanpa hambatan.
Itu berbanding terbalik dengan FPI saat ini.
"Ah saya bayangkan misalnya, dari Nahdlatul Ulama, paggilannya pak Sudi ya? mengatakan bahwa 'bagi NU nggak ada problem, karena hanya menambahkan. Di dalam berbangsa, NU menganut Pancasila," ungkap Rocky.