Perpanjangan Izin SKT FPI
Rocky Gerung: FPI Kecil Jadi Mau Dibubarkan, Coba NU, Sila ke-5: Libertarisme atau Maxsisme
Pengamat politik berdarah Manado, Rocky Gerung menyatakan simpatinya kepada Front Pembela Islam (FPI) yang perpanjangan izin SKT
Coba saya uji logikanya itu, coba ganti sekarang, copot Pancasila-nya itu, bubar nggak NU? Nggak bakal! Karena udah terlalu besar, 40 juta mau dibubarin sama pemerintah, Mau dilarang kalau NU nggak pasang Pancasila? misalnya sekarang," jelasnya.
"Karena fakta kekuasaan menjamin keutuhan NU, FPI jauh lebih kecil dibandingin NU karena itu dia rawan untuk dibubarkan.
Perlakuan serupa katanya juga akan diterima FPI apabila massa yang dimiliki sebanding dengan NU.
"Coba FPI jumlahnya setara NU itu, dia mau taru ideologi apapun negara nggak bakal bubarin. Ini soal pertandingan kekuasaan dalam soal ini," imbuhnya.
Begitu juga dengan kepemimpinan ormas yang diasosiasikan dengan kedekatan dengan penguasa.
Rocky menyebut tahapan perpanjangan izin FPI akan berjalan mulus apabila Ketua Umum FPI adalah politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Guntur Romli.
"Atau sebaliknya, Habib Rizieq ketua BPIP menggantikan Mahfud, bubar nggak FPI?," tanya Rocky.
"Jadi, soal-soal yang kita uraikan hari ini memperlihatkan bahwa taraf kita untuk bernegara itu masih jauh di bawah standar, karena kita bicara hal-hal tentang yang tidak substansial hanya karena ketakutan," tegasnya.
Asal Muasal Pancasila
Kekhawatiran hingga separatisme yang disampaikan sejumlah lawan FPI ditegaskannya harus merujuk pada kata Islam dalam FPI.
Kata Islam tersebut ditegaskannya berhubungan dengan keyakinan, ajaran agama hingga ideologi yang dianut umat muslim.
"Front Pembela Islam, jelas itu kata Islam di belakangnya itu yang dengan sendirinya inheren (berhubungan erat) di dalam Islam adalah keyakinan di dalam dirinya itu, keyakinan logisnya itu, yaudah biarkan aja kan?," jelas Rocky.
"Toh Pancasila itu tadinya, dasarnya adalah Piagam Jakarta, 'kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya'. Tujuh kata itu kita hapus. Demi apa? demi persaudaraan antarwarga negara, tetapi sejarah itu tidak bisa kita hilangkan! kan itu jalan pikirannya kan?," tambahnya.
Namun, kini pemerintah menurutnya tengah mencoba menghilangkan sejarah.
Namun, hal tersebut justru akan berbalik, masyarakat justru akan menggali lebih dalam sejarah yang terlupakan saat ini.