Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bamsoet Setor Nama ke Airlangga untuk Pengurus Partai, sebagai Bentuk Rekonsiliasi

Kubu Bambang Soesatyo kemungkinan diakomodasi dalam kepengurusan Partai Golkar periode 2019-2024.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Sigit Sugiharto
Tribunnews.com/Taufik Ismail
Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) usai membuka acara Forum Parlemen Dunia di Bali, Rabu (4/9/2019). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kubu Bambang Soesatyo kemungkinan diakomodasi dalam kepengurusan Partai Golkar periode 2019-2024.

Bamsoet, sapaan Bambang, disebut telah mengirimkan sejumlah nama untuk dimasukkan ke kepengurusan Partai Golkar.

Hal tersebut disampaikan oleh Pimpinan Rapat Komisi A Musyawarah Nasional Partai Golkar Azis Syamsuddin di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Kamis (5/12).

Menurut Azis, dalam Pasal 12 AD/ART Partai Golkar tercantum keterangan ketua umum bisa meminta bantuan dalam menyusun kepengurusan partai.

"Mandat penuh. Pak Airlangga, bila diperlukan, bisa membentuk," ujar Azis.

Airlangga Pakai Luhut Tundukkan Bamsoet di Kantor Kemaritiman, Begini Kritikan Wapres Maaruf

Azis Syamsuddin menuturkan, kubu Bambang Soesatyo kemungkinan diakomodasi di kepengurusan Partai Golkar.

Terkait itu, kata Azis, Bamsoet telah mengirimkan sejumlah nama kepada Airlangga.

Namun, Azis mengaku tidak tahu persis berapa nama yang telah dikirimkan Bamsoet.

"Belum. Belum final. Dia masih mengirim nama nama," kata Azis yang mengaku tidak ingat siapa saja nama yang dikirimkan.

Kubu Bamsoet meminta komposisi kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat mencerminkan rekonsiliasi.

Artinya, Partai Golkar pimpinan Airlangga Hartarto menampung kader Partai Golkar kubu Bamsoet di kepengurusan partai berlambang beringin itu.

"Pada intinya, cerminan rekonsiliasi itu harus terlihat dari konfigurasi yang akan diputuskan," ujar Ahmad Noor Supit, politikus Partai Golkar, Kamis (5/12).

Airlangga Ketum, Bamsoet Waketum Golkar dan Posisi Ketua MPR Aman, Posisi Tetty Paruntu?

Supit mengatakan, alasan Bamsoet mundur dari pencalonan ketua umum Partai Golkar 2019-2024 adalah kesepakatan kepengurusan bersama.

Menurut Supit, kubu Bamsoet menunggu realisasi dari kesepakatan itu.

"Kita tunggu saja, kan sudah disampaikan saat pidato pembukaan ada rekonsiliasi. Tinggal realisasinya," kata Supit.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved