Rocky Gerung: Pendukung Jokowi Usir Prabowo, Fadli Zon Tak Setuju Stafsus Jokowi-Maruf, Tolak Ahok
Dinamika politik pasca Presiden Joko Widodo mengumumkan Kabinet Jokowi dan Maruf Amin tetap menarik perhatian publik.
Namun, lembaga-lembaga tersebut rupanya tidak mampu berjalan dengan cukup baik.
Alih-alih melakukan efisiensi, kata Fadli, Presiden Jokowi justru menduplikasi lembaga tersebut dengan stafsus baru. Padahal, biaya untuk gaji staf khusus Jokowi tidaklah sedikit.
• Daftar Tim yang Dipastikan Lolos ke Babak 16 Besar Liga Champions setelah Matchday Kelima
• Kronologi Welfrido Harindah Tewas Dibunuh Ayah Anak di Sangihe
"Jadi perangkat dari kepresidenan ini banyak sekali, biayanya juga sangat besar," ujar Fadli.
Apalagi, sebelum penunjukkan stafsus baru, Presiden juga telah menunjuk sejumlah wakil menteri.
Menurut Fadli, kebijakan ini menunjukkan bahwa yang dilakukan Jokowi bukan efisiensi, melainkan pemborosan.
"Kalau semuanya mau dijadikan wakil menteri, menurut saya bukan efisiensi, namanya pemborosan. Pemborosan itu pasti tidak efektif, termasuk dalam pengambilan keputusan tidak efektif," kata Fadli.
Tak hanya itu, Fadli Zon menyatakan ketidaksukaannya atas pengangkatan Ahok sebagai Komisaris Utama PT Pertamina oleh Menteri BUMN, Erick Thohir.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf telah mengumumkan siapa saja tokoh yang menjadi stafsus baru untuk membantu kinerja mereka ke depan.
Stafsus Jokowi berjumlah 13, yakni Putri Indahsari Tanjung, Adamas Belva Syah Devara, Angkie Yudistira, Ayu Kartika Dewi, Gracia Billy Yosaphat Membrasar, Aminuddin Ma'ruf dan Andi Taufan Garuda Putra.
Ada pula Anak Agung Gde Ngurah Ari Dwipayana, Sukardi Rinakit, Diaz Hendropriyono, Dini Shanti Purwono, Arif Budimanta dan Fadjroel Rachman.
Adapun, stafsus Wapres Ma'ruf, yakni Mohammad Nasir, Satya Arinanto, Masykuri Abdillah. Sukriansyah S Latief, Lukmanul Hakim, Muhammad Imam Azis, Robikin Emhas dan Masduki Baidlowi.

Atas Kritik ini Staf Khusus Presiden Jokowi asal Papua Gracia Billy Yosaphat Membrasar.
Lewat akun twitternya, Billy Yosaphat Membrasar mengungkap fakta-fakta berikut:
1 Berkarya sebelum ditunjuk menjadi Stafsus Milenial Jokowi.
Part 1:
Maaf Pak @fadlizon ,anda menyebut kami lipstik,brt:
Menganggap kami kosmetik (tdk ada manfaat signifikan),tdk berkompetensi, & tuduhan licik&bodoh kpd org yg mengangkat kami (Pak Jokowi). Sblm kami dtunjuk, kami sdh berkarya&Ikut Berkontribusi ikut membangun bangsa ini!
Part 2:
Apa anda @fadlizon tidak mengetahui karya @AdamasBelva yg sdh memberikan akses pendidikan k ratusan org karena ruang gurunya?Sy yg sdh memberikan pendidikan gratis&mendorong pemberdayaan kaum tertinggal d daerah terluar?Ayu kartika Dewi dgn advokasi pendidikan toleransi?
Part 3:
Pak @fadlizon -karya Andy Taufan memberikan akses permodalan ke kaum wanita utk kluar dr kemiskinan?Putri Tanjung dgn event2 bisnis kreatif utk mendorong anak muda berwirausaha?Aminudin Ma'ruf dgn empowering pesantrenAngkie Y menginspirasi ratusan org dgn disabilitas?
2. Butuh waktu seminggu untuk memutuskan menerima tawaran Presiden Jokowi
Part 4:
Pak @fadlizon, Ketika kami ditawarkan stafsus, kami msh sempat berpikir satu minggu sebelum mengatakan: "Iya", kami bkn kosmetik, dan kelompok manusia bodoh yg haus jabatan. Kami menerima tawaran ini hanya karena kecintaan kami ke Indonesia. Bukan krn kekuasaan dan uang!

Sebelumnya, Billy Mambrasar juga merespons pemberitaan gaji yang diterima Stafsus Rp 51 juta sebulan.
Pakar hukum tata negara Refly Harun menyebutkan bahwa staf khusus Presiden yang dipilih Presiden Joko Widodo (Jokowi) hanya akan membebani anggaran negara yang lebih besar.
Menurut dia, pendapat para staf khusus tersebut tidak setiap saat dibutuhkan Presiden.
"Pekerjaan mereka hanya memberikan opini dan pendapat saja. Kalau hanya itu, lebih baik Presiden dibantu ahli-ahli yang tak diikat jam kerja, cukup diikat kode etik, tidak perlu diberikan kompensasi puluhan juta," kata Refly di kawasan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Minggu (24/11/2019).
Bagaiman respons Billy Mambrasar?
Maaf skali tp tuduhan bhw kami akan bermewah mewah dgn Gaji segitu, jujur,wkt kerja sbg Insinyur d perusahaan migas, gaji sy jauh diatas itu!Sy jg punya company sndiri saat ini dgn penghasilan jauhhh diatas angka itu!Sy trima tawaran stafsus krn sy bgt mencintai Indonesia
Miliki 33 Pengawal Pribadi, Prabowo Subianto Tak Pernah Dikritik Fadli Zon
Namun siapa sangka, kritik soal pemborosan anggaran pada Jokowi, tidak akan berlaku pada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, yang merupakan ketua Umum Partai Gerindra.
Fadlli Zon tidak sekalipun mengkritik soal jumlah staf prabowo yang begitu banyak untuk mengawalnya bepergian kemana-mana.

Diketahui Ketua Umum Partai Gerindra yang memiliki darah Manado tersebut ternyata memiliki 33 wapri dimana ada lebih dari 20 orang merupakan tuama (sebutan untuk laki-laki Minahasa).
Data ini didapat Tribunmanado.co.id dari istri salah satu wapri Prabowo, Merke Kaune.
"Wapri Pak Prabowo ada puluhan, tapi yang bukan warga Sulut ada sekitar enam orang," kata Christina Monika Kusoy saat dihubungi Tribunmanado.co.id, Rabu (23/10/2019).
"Puluhan orang itu adalah para tuama (laki-laki) berdarah Sulut," kata Kusoy.
Wah nggak sangka ya ternyata pengawal pribadi Prabowoitu mayoritas orang Sulut.
Puluhan Ajudan Pribadi PRABOWO SUBIANTO (Christina Kusoy via Tribunmanado)
Berikut nama-nama tuama Sulut yang jadi wapri Prabowo Subianto.
1. Merke Kaune
2. Yuriko Karundeng
3. Alvano Kalalo
4. Fraya Wowor
5. Yefta Wowor
6. Simson Jakob
7. Gibrael Kaparang
8. Rocky Pangemanan
9. Enjiro Pandeirot
10. Rio Pinontoan
11.Wandy Walangitan
12. Rendy Wiku
13.Van Arly Marasut
14.Deril Pandey
15. Julando Mandey
16. Arif Rochmawan
17. Estu Bondan
18. Nandy Febriyadi
19. Rio Endika Pratama (Dantim/komandam tim)
20. Rizky Bayu Pradana (Dantim/komandam tim)
21. Maulana (Dantim/komandam tim)

Junior
22. Jany Turambi
23. Jefri Seke
24. Kristianto Tamangunde
25. Rivan Sajow
26. Billy Montolalu
27. Jofri Umboh
28. Fernando taroreh
29. Rivaldo Emor
30. Rivaldi Ulag
31.Marsel Tempoh
32. Wahyu
33. Frangki Wowor.