News
Sekcam Helumo Tegaskan Tak Pernah Aniaya Bibi Kandungnya, Budi: Tangannya Patah Karena Jatuh
Namun sesampainya disana, sang bibi langsung marah-marah kepada mereka. "Terjadilah adu mulut dengan kakak saya yang inisial PK," aku dia.
Penulis: Nielton Durado | Editor: Maickel Karundeng
Sedangkan sang kakak yang berinisial PK sudah dipanggil oleh kepollisian.
"Intinya kami semua serahkan pada polisi, karema kami tahu tuduhan itu tak benar," tegasnya.
Sebelumnya seorang wanita bernama Hartini Mauludu melaporkan tiga orang ke Polsek Bolaang Uki.
Kepada polisi Hartini mengaku dianiaya hingga tangannya patah, dan salah satunya yakni oknum Sekcam Helumo berinisial BU.
Menurut putri dari Hartini bernama Fitria Datu (36) sang ibu dianiaya oleh tiga orang saat berada di kebun pada hari Minggu (17/11/2019).
"Ada tiga orang, mereka masing-masing BU, PK, dan AK. Semuanya bersaudara," ujarnya.
Peristiwa ini berawal ketika sang ibu pergi ke kebun bersama kakak kandungnya.
Setiba disana, korban meminta agar saudaranya tersebut pulang ke kampung lebih dulu.
"Ibu ke kebun karena ingin mencabut papan batas tanah yang di tanam oleh BU, karena menurut ibu batas tanah tersebut sudah lewat sejauh 4 meter," kata dia.
Namun tiba-tiba datang BU dan beberapa orang dengan mobil.
"Bahkan ada dari mereka yang bawa parang," ucapnya.
Tiba-tiba dua pelaku yakni BU dan PK memukul korban dibagian kepala berulang kali.
Selain itu, pelaku AK yang merupakan anak dari pelaku PK, datang dan menendang korban dibagian belakang.
"Mereka bilang kalau ini bagus, karena tidak ada saksi yang liat," ujarnya.
Bahkan ketika korban hendak bangun, pelaku BU lalu menabrak korban dengan salah satu motor.