Gaya Hidup Pasif Memicu Serangan Jantung
Perlu Anda ketahui, banyak yang meyakini penderita pria mengalami sakit pada bagian dada artinya terkena serangan jantung
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID - Perlu Anda ketahui, banyak yang meyakini penderita pria mengalami sakit pada bagian dada artinya terkena serangan jantung. Sementara, gejala pada wanita cenderung lebih samar seperti sakit punggung atau masalah pencernaan.
Namun, sebuah riset terbaru dari Journal of the American Heart Association menunjukkan bahwa faktanya adalah sebaliknya. Studi tersebut mempelajari gejala dari 1.914 pasien unit gawat darurat Royal Infirmary of Edinburgh di Skotlandia untuk sindrom koroner akut.
• Ongen Saksoniwi Rebut Juara IBA, Daud Yordan Cetak Sejarah Baru
Menurut Asosiasi Jantung Amerika (AHA), sindrom koroner akut adalah situasi di mana suplai darah ke otot jantung mendadak tersumbat.
Dari total partisipan, (39 persen merupakan wanita) 90 orang di antaranya resmi didiagnosa dengan serangan jantung NSTEMI, atau jenis serangan jantung yang terjadi ketika ada sumbatan parsial pada arteri koroner. Para peneliti membagi gejala serangan jantung menjadi dua kategori, yakni tipikal atau atipikal.
Sakit tipikal termasuk sensasi nyeri pada dada, lengan atau rahang yang terasa tumpul, berat, kencang, atau sensasi seperti ditekan atau diremas.
Selain itu, rasa sakit pada lengan kanan atau kiri, leher, rahang, punggung, atau muntah, berkeringat, nafas memendek, atau jantung berdebar juga dianggap merupakan kategori tipikal. Sementara kategori atipikal termasuk nyeri ulu hati, sakit punggung, sensasi seperti terbakar atau ditusuk, atau masalah pencernaan.
• Polisikan Politikus PDIP: Ini Dalil Tetangga Novel
Penemuan mereka, sakit pada dada adalah gejala paling umum yang terjadi pada kedua gender yang mengalami serangan jantung. Hal ini dikeluhkan oleh 93 persen partisipan.
Temuan ini berbeda dengan keyakinan orang pada umumnya di mana pria dianggap kerap mengalami serangan jantung gejala atipikal lebih sering daripada wanita.
Wanita lebih banyak mengalami gejala tipikal, seperti mual (sebanyak 34 persen dan pria hanya 22 persen), sakit hingga area rahang (sebanyak 28 persen dan pria hanya 20 persen) dan sakit punggung (sebanyak 31 persen dan pria 17 persen).
Kedua gender memiliki kemungkinan yang sama untuk mengalami rasa sakit yang menjalar ke lengan kiri, dengan 36 persen wanita dan 31 persen pria melaporkannya.
Menurut penulis studi utama dan perawat penelitian kardiologi di University of Edinburgh, Amy Ferry, ada tiga hal yang membedakan penelitian ini dengan studi sebelumnya.
Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa pria lebih mungkin mengalami gejala serangan jantung "khas". Pertama, diagnosis serangan jantung dalam penelitian didasarkan pada pedoman klinis terbaru.
Di bawah pedoman sebelumnya, hanya 1:3 wanita yang diakui mengalami serangan jantung, yang artinya banyak diagnosis serangan jantung pada wanita benar-benar terlewatkan di bawah pedoman lama itu.
Kedua, Ferry dan rekan-rekannya hanya menggunakan gejala yang dilaporkan pasien sebelum mereka secara resmi didiagnosis dengan serangan jantung, dan tidak mengumpulkan data dari ulasan grafik medis.
• Kecewa Vonis Kasus First Travel: Begini Penjelasan Jaksa Agung
"Ini memastikan bahwa gejala dicatat seperti yang dijelaskan pasien, dan tidak ditafsirkan oleh klinisi penilai atau diterjemahkan ke dalam terminologi medis ketika dimasukkan ke dalam catatan medis," kata Ferry.