Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar soal Desa Fiktif: Penduduknya Kerja di Hutan
Pemerintah mengusut tuntas desa siluman atau fiktif, tak berpenduduk namun mendapat kucuran dana bantuan Rp 1 miliar
Menteri dengan wakil menteri itu kan sama. Ya kita bareng-bareng. Tidak ada pembagian tugas ini, ini, nanti malah dikira bagi-bagi pekerjaan.
Ada 20 ribu desa tertinggal. Bagaimana upaya Anda mengatasinya?
Ya ini jadi prioritas kita. Jadi pokoknya harus kita tuntaskan agar tidak lagi menjadi desa tertinggal
Kemarin Menteri Keuangan Sri Mulyani sempat menyebut ada desa fiktif, desa hantu, tanggapan Anda?
Terkait dengan masalah apa yang disampaikan oleh Bu Menteri Keuangan proporsinya itu kan' pengelolaan desa kan' ada banyak Kementerian yang terlibat.
Proporsi Kementerian Desa di mana, proporsi Kementerian Dalam Negeri di mana, proporsi Pemerintah Kabupaten di mana, Pemerintah Provinsi di mana. Itu sudah jelas semua.
Sehingga kita tidak akan mempertajam masalah. Itu sudah sangat jelas di mana posisinya. Dari telaah kita, ada desa yang memang penduduknya sudah tidak ada.
Jadi bukan hantu dalam artian ada dana ke sana, kemudian desanya sudah tidak. Misal di Jawa Timur yang saya tahu sendiri, dampak lumpur Lapindo ada 5 desa yang memang harus eksodus, harus hilang, dan tidak ada dana desa yang mengalir.
Tetapi pada posisi ini Kementerian Desa lebih kepada memantau melakukan verifikasi dan pelaporan dari pendamping-pendamping desa.
• Menteri Keuangan Sri Mulyani Temukan Desa Fiktif, Setiap Tahun Terima Kucuran Anggaran Dana Desa
Sebagaimana dimaklumi jumlah desa kita 74 ribu. Sementara pendamping desa kita 37 ribu, jadi 1:2 lah rata-rata jadi sampai hari ini kita masih belum bisa mengcover satu desa satu pendamping.
Di desa itu ada pendamping desa, ada penyuluh pertanian, ada PKH penyuluh kesehatan, kemudian PKH di bawah Kemensos, kemudian ada Bhabinkamtibmas.
Ada Babinsa, nah justru Pak Menko PMK (Muhadjir Effendy) tadi menginginkan bagaimana seluruh potensi yang ada di desa, yang menjadi locus berbagai kegiatan percepatan pembangunan, itu bisa bersinergi.
Nah ini yang justru semakin lebih banyak dijadikan pembahasan, karena memang kuncinya di situ.
Kalau keroyokan dalam satu permasalahan dikerjakan diselesaikan oleh orang banyak dan di wilayah masing-masing secara sinergis maka akan pasti terjadi percepatan di dalam pembangunan.
Seperti apa desa fiktif?