Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kunjungan Kardinal

Dipilih Jadi Kardinal, Mgr Suharyo Ungkap Kisah Saat Cueki Panggilan Telepon Duta Besar Vatikan

Kardinal bergelar akademik Profesor Doktor itu juga memberikan keterangan bahwa Paus menghargai Indonesia dengan jumlah umat muslim terbesar di dunia.

Penulis: | Editor: maximus conterius
Tribun Manado
Kardinal Mgr Ignatius Suharyo berdialog dengan tokoh umat Katolik di Wisma Keuskupan Manado, Selasa (22/10/2019). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - “Saya tidak pernah merencanakan.”

Demikian ungkapan Kardinal Mgr Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo saat bertemu dengan tokoh-tokoh awam Katolik di Wisma Keuskupan Manado, Jalan Sam Ratulangi, Selasa (22/10/2019) malam.

Dialog turut dihadiri Uskup Keuskupan Manado Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC, Uskup Emeritus Keuskupan Manado Mgr Josephus Suwatan MSC dan dimoderatori Sekretaris Keuskupan Manado Pastor John Montolalu.

Ia awalnya berterima kasih kepada Uskup Rolly Untu yang secara mengejutkan menjemput dirinya.



Kedatangan Suharyo di Manado untuk mengunjungi wilayah Garnisun Manado sebagai Uskup TNI/Polri.

Kepada mereka yang ada di Wisma Keuskupan, ia menceritakan pengalamannya dipilih Paus Fransiskus menjadi kardinal.

Ia berkelakar tidak pernah sekolah khusus untuk menjadi kardinal. Namun, panggilan dari Duta Besar Vatikan datang padanya pada suatu sore.

Kapolda Sulut Bersyukur Dikunjungi Kardinal Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo

Saat itu pukul lima sore waktu Jakarta. Ia melihat panggilan telepon itu tapi tak merespons karena nomor tak terdaftar di kontak telepon.

Panggilan telepon itu baru ia angkat satu jam kemudian. Itu pun setelah ia tahu bahwa itu adalah nomor Duta Besar.

"Saya bingung ketika diberitahu. Tidak ditanya lagi, dan diminta surat pernyataan menerima, saya langsung ditunjuk," katanya.

Kardinal Suharyo mengatakan Paus Fransiskus kemungkinan memilihnya sebagai kardinal karena pergakuan terhadap pertumbuhan umat di Indonesia, dalam arti hidup beriman jemaatnya.

Paus Fransiskus Tunjuk Uskup Suharyo Jadi Kardinal

Kedua, memberi perhargaan kepada negara Indonesia. 

Suharyo menceritakan, ia pernah hadir dalam misa di Roma saat Pentakosta. Saat itu yang masuk misa hanya 20 orang, termasuk dirinya.

Ia mengatakan, membayangkan Eropa seperti itu tentu berbeda dengan Indonesia. Karena itu, Tahta Suci memberikan penghargaan adanya kardinal kepada Indonesia.

Kardinal bergelar akademik Profesor Doktor itu juga memberikan keterangan bahwa Paus menghargai Indonesia dengan jumlah umat muslim terbesar di dunia.

Perayaan Paskah Kawanua Katolik Jabodetabek, Mgr. Suharyo Pakai Baju Adat Minahasa

Ia pun sedikit mengulik sejarah kemerdekaan Indonesia.

Kata dia, Mgr Soegiapranata (pahlawan nasional) pada tahun 1947 telah menulis agar kemerdekaan Indonesia diakui.

Tahun 1949 saat ibu kota dipindahkan ke Yogyakarta, Mgr Soegiapranata, Uskup Semarang, juga turut berpindah ke Yogyakarta.

Lelaki asal Sedayu, Yogyakarta, itu menceritakan Paus biasanya melantik kardinal pada bulan November. Tahun ini secara simbolis, Fransiskus melantik pada pada Bulan Misi Luar Biasa.

Uskup Suharyo Cerita Soal Pengorbanan Kelinci

Pada 4 Oktober juga dirayakan Santo Fransiskus Asisi, nama yang diambil Paus untuk namanya kepausannya.

Pada tanggal 6 Oktober juga diadakan sinode para uskup yang membahas wilayah Amazon. Untuk itu Paus secara simbolis ingin para kardinal memperhatikan lingkungan hidup.

Suharyo yang menjadi Uskup Agung Jakarta sejak 29 Juni 2010 juga mengungkapkan adanya penghargaan kepada mereka yang berumur 80 tahun ke atas.

Ada kardinal yang dalam hidupnya banyak memperhatikan dialog antariman, ada pula kardinal asal Luxemburg yang pernah bermisi ke Jepang. Banyak kardinal juga dari dunia ketiga.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin Bertemu Paus di Vatikan, Ini yang Disampaikannya

Uskup Ordinariat Militer Indonesia itu mengatakan, ada pesan di balik semua ini.

Ia kembali mengingatkan kata-kata pembukaan dalam Konstitusi Pastoral Konsili Vatikan II “Gaudium et Spes”.

“Kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan orang-orang zaman sekarang, terutama kaum miskin dan siapa saja yang menderita, merupakan kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan para murid Kristus juga.”

Ia mencontohkan soal perubahan iklim.

Katib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staqut Ajak Paus Fransiskus Gelar Temu Tokoh Agama Dunia

Pada bulan Juli di Belanda, suhu mencapai 49 derajat celsius. Walau begitu, banyak negara maju belum menyadari.

Ia menceritakan, seorang Jerman mengatakan jumlah kalori yang dibutuhkan masyarakat negara maju setahun sudah habis hanya sampai bulan Mei. Sisanya memeras negara berkembang.

Baginya itu tidak adil. 

Ia menceritakan contoh lain soal kopi bermerek. Petani hanya mendapat tujuh persen dari keuntungan bisnis kopi itu.

Ia mengatakan, satu persen saham naik, masyarakat sudah ribut. Sementara, banyak pengungsi Afrika mati tidak menjadi perhatian.

Cerita di Balik Foto Viral Pertemuan Dewi Praswida dan Paus Fransiskus, Sebuah Mimpi yang Terwujud

Suharyo yang yang pernah menjadi Uskup Agung Semarang  mengatakan, untuk konteks Gereja Indonesia, dalam dokumen Gereja terbaru, Gereja Indonesia harus menjadi relevan dan signifikan. 

Yang harus dimiliki ialah kompetisi etis, di antaranya kemampuan bela rasa dan kemampuan kerja sama.

Ia mencontohķan yang bisa dilakukan Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) di Tangerang untuk ibu-ibu muda yang bekerja ialah membangun tempat penampungan anak.

Anggota DPR RI bisa memperjuangkan undang-undang yang memperjuangkan hak pekerja.

Uskup Manado Rolly Untu Ikut Kunjungan Ad Limina ke Vatikan

Kedatangan Suharyo di Manado bukanlah kali pertama.

Uskup Rolly mengatakan, Suharyo pernah datang ke Manado saat pelaksanaan Indonesian Youth Day (IYD), penahbisan dirinya sebagai uskup, dan kapitel SMSJ.

Di Manado, Kardinal sempat sarapan di bandara lalu berkunjung ke Mako Lanudsri di Mapanget, Mako Lantamal di Kairagi Weru, Makodam di Teling, Mapolda di Sario, kemudian bertemu Gubernur Olly Dondokambey.

Rolly menyebut, kunjungan Suharyo adalah yang pertama sebagai kardinal yang baru saja dilantik pada awal Oktober lalu.

Vatikan Puji Surya Paloh yang Miliki Komitmen Bangun Nilai Keberagaman di Indonesia

Sebelumnya, pada 2001, Kardinal Julius Darmaatmadja mengunjungi Keuskupan Manado.

"Sebagai kardinal, sebagai Uskup Keuskupan Agung Jakarta dan uskup TNI/Polri ada yang akan diberikan. Itu memperkaya kita," kata Rolly.

Bersama Wakil Uskup Pastor Letkol (Sus) Yoseph Maria Marcelinus Bintoro Pr , Kardinal Suharyo akan tinggal di Wisma Keuskupan Manado sampai Rabu. Uskup Rolly menyebutnya sebagai momen yang langka.  (dma)

Pengamat Sebut Situasi di Internal Polri Mirip Era Timur Pradopo Pascamundurnya Tito Karnavian

Sebanyak 12 Menteri Jokowi di Kabinet Kerja Jilid I Diprediksi akan Kembali Menjabat, Ini Daftarnya

Kasus Guru Agama Ditikam Siswanya, Begini Suasana Rumah Duka Werupangkey-Walalangi di Sasaran

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved