Indonesian Youth Day
Uskup Suharyo Cerita Soal Pengorbanan Kelinci
Misa pembuka Indonesian Youth Day (IYD) atau Pertemuan Orang Muda Katolik (OMK) se-Indonesia, Selasa (4/10/2016) berlangsung sangat kusyuk.
Penulis: | Editor: Alexander Pattyranie
Laporan Wartawan Tribun Manado, David Manewus
TRIBUNMANADO,CO.ID, MANADO - Misa pembuka Indonesian Youth Day (IYD) atau Pertemuan Orang Muda Katolik (OMK) se-Indonesia, Selasa (4/10/2016) berlangsung sangat kusyuk.
Misa dipimpin oleh uskup Manado, Mgr Joseph Suwatan MSC sedangkan yang berkhotbah ialah Mgr Ignatius Suharyo, ketua Konferensi Wali Gereja Indonesia.
Uskup Ignatius mengatakan kegembiraan sudah dirasakan sejak memasuki lapangan.
Gembira karena berjumpa di wilayah keuskupan Manado.
"Kegembiraan karena kita semua dianugerahi iman, harap, dan kasih. Kita semua berharap kegembiraan itu bertahan dan pelan-pelan akan menjadi sukacita Injil," katanya.
Ia mengatakan semua merenungkan tema yang aman luas. Damai dengan Tuhan, dengan sesama, dan alam ciptaan.
"Saya ingat akan setiap tarian karena setiap tarian punya jurus dasar. Begitu pula dengan alam semesta," ujarnya.
Ia bercerita tentang relief di candi Borobudur. Di situ ada seorang kakek tua, kerang, Berang-berang, Srigala dengan Duncan mangkuk susu dan kelinci.
"Cerita mengatakan begini. Ada seorang muda yang mencari damai sejati dan ketika mencari dalam kedalaman ia berubah menjadi Kelinci," katanya.
Kecinci mendapatkan teman Monyet, Berang-berang dan Srigala. Mereka ketemu dengan pengembara tua.
"Kera yang melihat pengembara yang tampak lelah dan dia memberikan pisang. Berang-berang juga memberikan, serigala memberi semangkuk susu," katanya.
Kelinci katanya tidak memberikan apa-apa. Kelinci meminta ditangkap.
"Pesannya damai sejati diterima jika kita rela berbagi kehidupan. Yesus Kristus juga mendamaikan dengan hal itu," katanya.
Dengan salibnya ia melakukan perdamaian vertikal (Allah dengan manusia). Di sisi Ia membawa damai horizontal (manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam semesta)
"Kita diajak Sabda untuk mengalami salib. Itu sesuai sabda Rasul Paulus dan buahnya damai atau seperti yang dituliskan di awal surat Paulus ialah kasih karunia," katanya.