Pelantikan Presiden
Mikrofon yang Dipakai Ketua MPR Saat Pimpin Pelantikan Ternyata Buatan Tangan Adik Penyanyi Ini
Mikrofon itu memang dibuat istimewa karena dilapisi emas 22 karat seberat 74 gram.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Ketua MPR terpilih, Bambang Soesatyo memimpin pelantikan Presiden 2019 pada Minggu (20/10/2019).
Ketua MPR Bambang Soesatyo memimpin pelantikan Jokowi-Maruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden di gedung DPR/MPR.
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo melontarkan lima pantun saat memimpin pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Gedung Kura-Kura, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019).
Pidatonya mendapat sambutan meriah setelah melontarkan lima pantun.
Pantun pertama disampaikan pria yang akrab disapa Bamsoet itu saat menyampaikan apresiasi kedatangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Pantun kedua disampaikan untuk mengapresiasi Jusuf Kalla, yang baru saja melepaskan jabatannya sebagai Wakil Presiden.
Ia menggunakan Bahasa Bugis, sekaligus untuk menghargai Kalla yang berasal dari Sulawesi Selatan.
• Aksi Kocak Prabowo Hindari Awak Media Berlari Kecil saat Selesai Pelantikan Jokowi-Maruf Amin
• 5 Pantun Ala Bamsoet di Pelantikan Presiden, untuk Prabowo hingga Jusuf Kalla, Ada yang Tersungging
• Kang Yoto Tak Tahu Namanya Diusulkan Jadi Menteri, Said Aqil Siroj Mengaku Tak Ada Bakat
Tiga pantun terakhir dilontarkan Bamsoet secara berurutan sesaat sebelum mengakhiri pidatonya.
"Bernyanyi berdendang sambil gembira, tanda hati sedang berduka cita. Jika berkuasa janganlah lupa, karena rakyatlah kita dipercaya".
"Jalan-jalan ke Gunung Jati, singgah di pasar beli kemiri. Kita semua harus siap mati, untuk mempertahankan NKRI".
"Terbang tinggi burung merpati, hinggap lama di pohon mahoni. Kami titip NKRI pada Pak Jokowi, agar rakyat hidup nyaman dalam harmoni".
Bamsoet berpidato menggunakan mikrofon warna emas. Untuk diketahui mic tersebut merupakan produk buatan perusahaan keluarga Vidi Aldiano.
Mikrofon itu memang dibuat istimewa karena dilapisi emas 22 karat seberat 74 gram.
"Sesuai dengan HUT RI ke 74," kata Vadi Akbar, adik kandung Vidi Aldiano yang mendesain mic khusus tersebut, dalam keterangan tertulisnya.

Sebelumnya, ia pernah membuat mikrofon serupa untuk Raja Salman saat berbicara di Gedung DPR RI.
"Kini mic tersebut kami simpan di museum V8sound," lanjutnya.
Seperti halnya mic tersebut, Vadi Akbar berharap lima tahun mendatang Indonesia bisa mencapai zaman ke emasan di bawah kepemimpinan Jokowi dan Pak Kyai Maruf.
Pantun Ketua MPR Bamsoet Trending Topic
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo melontarkan lima pantun saat memimpin pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Gedung Kura-Kura, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019).
Pantun pertama disampaikan pria yang akrab disapa Bamsoet itu saat menyampaikan apresiasi kedatangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Ketua MPR terpilih, Bambang Soesatyo memimpin pelantikan Presiden 2019 pada Minggu (20/10/2019).
Acara ini melantik Joko Widodo sebagai Presiden dan Maruf Amin sebagai Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024.
Nama Bambang, kemudian menjadi pembicaraan di Twitter akibat dalam pidato yang dilakukannya tadi sore.
Bambang menyampaikan ucapannya dalam beberapa bait pantun.
“ Pantun Bambang Soesatyo :))” tulis akun @bayuball
“bambang soesatyo is a fan of pantun. confirmed.” komentar akun @mubitaarya.
• (Video) Detik-detik Saat Jokowi-Maruf Amin Bacakan Sumpah Presiden dan Wapres RI 2019-2024
• Hujan Pantun Ketua MPR RI Saat Pelantikan Jokowi-Maruf, Bamsoet Sampai Pakai Bahasa Bugis
Dalam pidatonya, Bambang memang menyampaikan beberapa pantun yang cukup unik namun memiliki makna yang menarik.
Pantun pertama yang ia sampaikan, adalah pantun yang ia persembahkan untuk Prabowo Subianto, sebagai bentuk apresiasinya telah hadir dalam pelantikan Jokowi.
"Dari Teuku Umar ke Kertanegara,
dijamu nasi goreng oleh Ibu Mega
Meski Pak Prabowo tak jadi kepala negara,
tapi masih bisa tetap berkuda dan berlapang dada," tuturnya.
Pantun kedua adalah pantun yang ia sampaikan untuk mengapresiasi Jusuf Kalla yang melepas jabatannya sebagai wakil presiden.
Pantun tersebut ia sampaikan dalam Bahasa Bugis, sebagai bentuk penghargaan kepada Kalla yang memang berasal dari Sulawesi Selatan.
"Buah panasa buah durian,
tampedding riala inungeng;
temmaka raja pa'berena,
temma ruleke papidecenna," ucapnya.
Adapun arti pantun dalam Bahasa Bugis tersebut kurang lebih adalah:
“Buah nangka buah durian tak dapat dijadikan minuman, sungguh besar pengabdian tak sanggup ditatar kebaikanmu"
Pantun ketiga Bambang, adalah pantun untuk mengingatkan Jokowi akan kedudukannya.
“Bernyanyi berdendang sambil gembira
Tanda hati sedang berduka cita
Jika berkuasa janganlah lupa,
karena rakyatlah kita dipercaya,” ujarnya.
Selanjutnya Bambang juga berpantun kembali, kali ini pantun ke empatnya adalah tentang menjaga NKRI.
• Prabowo Sedikit Tersungging, Sandi Tersenyum dengar Pantun Ketua MPR di Pelantikan Jokowi-Maruf
• Ahok Beri Penjelasan Terkait Kehadirannya di Pelantikan Jokowi, BTP: Dari Ini yang Ngundang Kok
“Jalan jalan ke Ke gunung Jati
Singgah di pasar beli kemiri
Kita semua harus siap mati
Demi mempertahankan NKRI,” ujar Bambang.
Pantun Bambang tersebut langsung disambut riuh para hadirin.
Saat tepuk tangan sedikit mereda, ia kembali lagi melanjutkan pantunnya.
“Terbang tinggi burung merpati,
Hinggap lama di pohon mahoni,
Kami titip NKRI pada Pak Jokowi
Agar rakyat hidup nyaman dalam harmoni,”
Saat akhir dari pidatonya dan hendak mengucapkan terima kasih.
Bambang pun tak lupa mengeluarkan pantun sebagai penutup.
“Cuci tangan sampai bersih,
cukup sekian dan terima kasih,”
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com