Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pelantikan Presiden

5 Pantun Ala Bamsoet di Pelantikan Presiden, untuk Prabowo hingga Jusuf Kalla, Ada yang Tersungging

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo melontarkan lima pantun, Minggu (20/10/2019).

Editor: Frandi Piring
Tangkap Layar YouTube Kompas TV
Bambang Soesatyo berpantun kepada sejumlah tokoh saat Pelantikan Presiden-Wakil Presiden di Gedung MPR, Minggu (20/10/19) 

TRIBUNMANADO.CO.ID  - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo melontarkan sebanyak lima pantun saat acara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden.

Bamsoet, sapaan akrabnya, saat memimpin pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Ketua (MPR) Bamsoet melontarkan lima pantun, Minggu (20/10/2019).

Kalimat pantun yang pertama saat menyampaikan apresiasi kedatangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

 Prabowo-Sandiaga merupakan rival Jokowi-Ma'ruf saat Pemilu Presiden 2019 lalu.

"Terimalah ungkapan rasa terima kasih kami dalam sebait pantun," ucap Bamsoet.

"Dari Teuku Umar ke Kertanegara, dijamu nasi goreng oleh Ibu Mega. Meski Pak Prabowo tak jadi kepala negara, tapi masih bisa tetap berkuda dan berlapang dada," tuturnya.

Ketua MPR Bambang Soesatyo saat memimpin Sidang Paripurna Pelantikan Presiden-Wakil Presiden 2019-2024 di gedung Nusantara Majelis Permusyawaratan Rakyat pada Minggu (20/10/19)
Ketua MPR Bambang Soesatyo saat memimpin Sidang Paripurna Pelantikan Presiden-Wakil Presiden 2019-2024 di gedung Nusantara Majelis Permusyawaratan Rakyat pada Minggu (20/10/19) (Tangkap Layar Youtube Live Streaming KOMPAS TV)

Pantun kedua disampaikan untuk mengapresiasi Jusuf Kalla, yang baru saja melepaskan jabatannya sebagai Wakil Presiden.

Kali ini, Bamsoet menggunakan Bahasa Bugis, sekaligus untuk menghargai Kalla yang berasal dari Sulawesi Selatan.

"Buah panasa buah durian, tampedding riala inungeng; temmaka raja pa'berena, temma ruleke papidecenna," ucapnya.

"Saya sengaja menyampaikannya dalam bahasa Bugis yang artinya kurang lebih sebagai berikut: 'Buah nangka buah durian tak dapat dijadikan minuman, sungguh besar pengabdian tak sanggup ditatar kebaikanmu'," tuturnya.

Wakil Presdien ke-10 dan ke-12 Mohamad Jusuf Kalla saat menghadiri acara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden di gedung Nusantara MPR, Minggu (20/10/19)
Wakil Presdien ke-10 dan ke-12 Mohamad Jusuf Kalla saat menghadiri acara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden di gedung Nusantara MPR, Minggu (20/10/19) (Tangkap Layar Youtube Live Streaming KOMPAS TV)

Tiga pantun terakhir dilontarkan Bamsoet secara berurutan sesaat sebelum mengakhiri pidatonya. Ketiganya yaitu:

"Bernyanyi berdendang sambil gembira, tanda hati sedang berduka cita. Jika berkuasa janganlah lupa, karena rakyatlah kita dipercaya".

"Jalan-jalan ke Gunung Jati, singgah di pasar beli kemiri. Kita semua harus siap mati, untuk mempertahankan NKRI".

"Terbang tinggi burung merpati, hinggap lama di pohon mahoni. Kami titip NKRI pada Pak Jokowi, agar rakyat hidup nyaman dalam harmoni".

Follow Halaman Facebook Tribun Manado:

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved