Berita Manado
3 Periode Jabat Anggota DPRD Kota Manado, Sonny Lela: Tuhan Ingin Saya Tuntaskan PR
Sonny bersyukur dan merasa bahwa Tuhan mungkin memanggilnya kembali untuk menuntaskan pekerjaan rumah yang belum selesai.
Penulis: Siti Nurjanah | Editor: maximus conterius
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sosok Sonny Lela mungkin sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Kecamatan Singkil dan Mapanget, Kota Manado.
Anggota DPRD Kota Manado tersebut merupakan satu di antara legislator yang sudah tiga kali terpilih.
Terakhir, politikus Partai Golkar ini dilantik untuk periode 2019-2024.
Namun, pertama kali ia menjadi anggota DPRD saat dirinya tercatat sebagai kader Partai Buruh.
Setelah Partai Buruh tak memenuhi persyaratan berkontestasi pada Pemilu 2014, Sonny kemudian pindah ke perahu Golkar.
Dan periode 2019-2024 akan menjadi periode kedua dia menjadi wakil rakyat dari Golkar.
Kepada Tribunmanado.co.id, Sonny mengungkapkan dirinya bersyukur dan merasa bahwa Tuhan mungkin memanggilnya kembali untuk menuntaskan pekerjaan rumah yang belum selesai.
"Sebenarnya kalau bicara batin, saya merasa sangat bersyukur. Tetapi kalau melihat ini, mungkin Tuhan panggil saya ketiga kali ini karena melihat masih banyak PR-PR yang harus diselesaikan, khususnya di dalam fungsi pengawasan dan tentu masih banyak tentu PR-PR yang akan kami kerjakan," jelas dia.
Menurut dia, Kota Manado masih perlu sosok-sosok yang benar-benar aspiratif.
"Itu persoalan pertama. Dan tentu kami juga bersyukur kepada teman-teman, lewat rakyat yang sudah memberikan kepercayaan kepada saya untuk dapat membawa amanah suara yang selama ini mereka berikan, sehingga saya bisa terpilih ketiga kalinya," ujarnya.
Ia mengaku amanah yang diemban tidaklah ringan seperti orang lihat pada umumnya.
Baca: Satu Perwakilan PSI di DPRD Manado, Ini Ketua DPW PSI Sulut
Baca: Pelantikan Anggota DPRD Manado, Andrey Laikun Katakan Semua karena Anugerah Tuhan
"Memang agak berat membawa amanah itu, karena bagaimanapun ini merupakan tanggung jawab. DPR itu kan sudah diatur lewat aturan, fungsi pengawasan, budgeting dan aturan. Dalam hal ini kami hanya meningkatkan kapasitas serta kinerja, dalam arti kata fungsi pengawasan itu itu akan benar-benar lebih ditingkatkan dan dimaksimalkan," bebernya.
Ia mengakui masih banyak kekurangan, namun akan terus berusaha mewujudkan apa yang masyarakat inginkan.
"Kami juga tidak bisa berbuat apa-apa karena kami juga semua sudah diatur berdasarkan aturan, ada mekanisme dan undang-undang yang diatur, punya keterbatasan, tetapi kami juga tentu tidak membiarkan begitu saja apa yang menjadi aspirasi masyarakat," jelasnya.
Ia mencontohkan di wilayah Singkil, dapilnya sendiri, menurutnya yang masih menjadi PR pertamanya itu adalah bagaimana untuk menghadirkan sekolah SMP bahkan SMK.