Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Belanja Pengucapan Manado Rp 461 M: Siang Open House, Malam Konser Iwan Fals

Ekonomi Kota Manado tambah bergeliat jelang Pengucapan Syukur, Minggu (4/8/2019). Diperkirakan sebesar Rp 461 miliar

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Kolase Tribun Manado/ Sh1ty Nurjanah
Ketua Umum Paniti Manado Fiesta 2019, Coreta Louise Kapojos dan Wali Kota Manadp, Vicky Lumentut 

TRIBUNMANADO.CO.DI, MANADO – Ekonomi Kota Manado tambah bergeliat jelang Pengucapan Syukur, Minggu (4/8/2019). Diperkirakan sebesar Rp 461 miliar uang masyarakat dibelanjakan untuk kebutuhan makanan dan minuman Thanksgiving Day.

Hitungannya ada 527.007 pendudukan Manado. Sebesar 70 persen beragama Kristen dan Katolik yang merayakan syukuran. Bahkan bisa lebih, beberapa keluarga Muslim ikut meramaikan hajatan dari Pemerintah Kota Manado ini. Thanksgiving Day masuk side event Manado Fiesta 2019.

Baca: Prananda-Puan Bersaing Ketua Harian PDIP

Jika satu keluarga 4 orang, maka ada 92.226 keluarga yang merayakan syukuran. Estimasi tiap keluarga menghabiskan Rp 1,5 juta hingga Rp 10 juta. Ambil rata-rata Rp 5 juta, berarti ada Rp 461.113.000.000 uang yang dibelanjakan untuk keperluan pengucapan khususnya daging, bahan kue, minuman dan sebagainya.

Ini merupakan tahun ketiga event ini digelar di Kota Tinutuan. Thanksgiving menjadi puncak dari rangkaian acara Manado Fiesta 2019. Tribunmanado.co.id berkesempatan mewawancarai Ketua Panitia Manado Fiesta 2019 Coreta Kapojos, Jumat (2/8/2019). Berikut petikan wawancara eksklusif.

Tanggal 4 Agustus 2019, Kota Manado merayakan Pengucapan Syukur. Acara ini merupakan bagian dari event Manado Fiesta 2019. Kegiatan apa saja yang akan digelar?

Dalam rangka Pengucapan Syukur atau Thanksgiving ini, maka warga Kota Manado diajak untuk open house. Mengajak kenalan dan saudara jauh untuk datang bersilaturahmi ke rumah, merayakan bersama, mengucap syukur bersama-sama.

Selama ini orang lebih familiar dengan Thanksgiving Minahasa, sedangkan di Manado masih baru. Bagaimana sosialisasi ke warga Kota Manado untuk open house saat Thanskgiving?

Pak Wali Kota (Vicky Lumentut) di setiap kesempatan acara di gereja dan acara apapun terus mensosialisasikan agar warga Kota Manado bisa membuka rumah (open house) pada tanggal 4 Agustus nanti, untuk menerima tamu, kenalan, dan saudara jauh untuk datang bersilaturahmi.

Baca: Menlu RI Selamat dari Bom Thailand: Begini Cerita KBRI Bangkok

Saya sendiri pun ikut terlibat melakukan promosi Thanksgiving ini hingga ke luar Kota Manado, untuk beri tahu Manado sekarang sudah ada Thanskgiving lho. Jadi ayo ke Manado.

Bagaimana respon warga Manado dengan sosialisasi ini?

Warga Kota Manado sangat antusiasme. Karena sampai di kelurahan-kelurahan sosialisasi ini dilakukan. Meskipun memang belum semua terbiasa karena ini baru tahun ketiga, tapi sejauh ini respons warga untuk open house nanti tanggal 4 sangat positif. Apalagi ini tradisi yang baik tujuannya untuk saling silaturahmi.

Bagaimana dengan respons warga di luar Manado saat dengar promosi ada open house Thansgiving di Manado?

Mereka sangat gembira. Bahkan sampai bilang, oh..ya.. sekarang Manado sudah ada Thanksgiving ya bukan hanya di Minahasa. Jadi kami ajak mereka ayo mari ke Manado dan silaturahmi karena rumah-rumah warga dibuka untuk open house.

Harapannya Thanksgiving Kota Manado akan jadi Thanksgiving Sulut, event kebanggaan kita semua.

Selain acara open house, acara apa lagi yang akan digelar pada tanggal 4 Agustus nanti?

Jadi warga akan gelar open house di pagi sampai sore hari, nanti malamnya, jam 7 (pukul 19.00 Wita) akan digelar acara penutupan (closing ceremony) di Lapangan Sparta Tikala. Acara yang akan digelar yaitu penyerahan hadiah berbagai lomba yang sudah digelar selama event Manado Fiesta 2019, dan ditutup dengan konsen Iwan Fals. Jadi, pagi sampai malam silahkan silaturahmi di rumah-rumah warga.

Malamnya ikut konser Iwan Fals di Tikala. Adakah menu khas Manado yang disiapkan saat acara closing ceremony Manado Fiesta 2019?

Tentu saja panitia akan siapkan berbagai panganan khas Kota Manado, karena ada banyak undangan yang akan hadir mulai dari undangan yang ikut lomba paragliding dari lima negara, Forkopimda se-Sulawesi Utara, ada tamu-tamu juga yang ikut dalam pemecahan rekor dunia selam di Teluk Manado, yang kebanyakan semua berasal dari luar Kota Manado.

Warga antusiasme menyambut Pengucapan Syukur. Jemmy Sumilat, satu di antaranya. Warga Kelurahan Mahakeret Timur ini mengaku menghabiskan anggaran Rp 1,5 juta untuk belanja kebutuhan Pengucapan Syukur. “Dana yang disiapkan sekitar Rp 1,5 juta, untuk beli semua keperluan untuk pengucapan syukur,” katanya.

Baca: Gempa 7,4 SR Guncang Banten: Pengunjung Mal Berhamburan, Operasional MRT Sempat Terhenti

Jemmy menyebut akan siapkan beberapa menu khas dari daging babi dan ayam. “Paling beli daging babi dan ayam, karena saya sendiri yang akan masak,” ujarnya. Jemmy memastikan keluarga dari luar Manado akan silaturahmi ke rumah saat open house. “Keluarga-keluarga dari Minahasa akan datang berkunjung, makan bersama untuk rayakan pengucapan syukur,” katanya.

Meskipun baru kali ketiga, Jemmy sangat antusiasme. “Memang belum terlalu terbiasa karena ini baru ketiga kalinya Thanksgiving di Manado, beda dengan saat mempersiapkan Natal, tapi senang juga bisa ikut merayakan Thanskgiving sama seperti warga di wilayah lain seperti di Minahasa,” katanya.

Dua hari jelang Pengucapan Manado, ribuan warga sudah berbelanja berbagai kebutuhan pesta syukuran. Seperti yang terpantau di Swalayan Jumbo, Jumat kemarin, sudah banyak orang yang melakukan pembelanjaan daging babi dan bahan dapur lainnya.

Ardi Hamsa selaku Stor Manager Jumbo Swalayan, saat ditemui tribunmanado.co.id, di ruang kerjanya, Jumat sore menjelaskan, untuk daging babi selalu tersedia di Jumbo. "Apalagi mengingat akan adanya Pengucapan Syukur masyarakat Kota Manado, dari Jumbo memang sudah menyediakan stok daging babi," ujarnya.

Lanjutnya, begitu juga dengan daging ayam, bawang, cabai dan tomat, tidak akan kehabisan di Jumbo. "Daging babi di Jumbo bukan daging sisah jualan kemarin dan dijual lagi. Setiap hari daging babi ini fresh baru dipotong," bebernya.

Katanya, untuk harga daging babi dijual standar-standar saja harganya. "Tidak ada kenaikan harga. Daging babi dijual di Jumbo harga normal yakni Rp 62.000 per kilogram," ujarnya.

Jelas Hamsa, yang ditakutkan sekarang cabai. Karena harga cabai saat ini naik. "Namun di Jumbo jual harga normal cabai yakni Rp 64.000 per kg. Sementara di pasar itu sudah mencapai Rp 70-an ribu," tandasnya.

Lebih lanjut, meski harga cabai di pasar mahal, namun di Jumbo tidak ada kenaikan harga. Pihaknya sudah menyediakan stok untuk cabai agar tidak kehabisan. "Saya sudah menggubungi langganan, dan harganya tetap normal, sehingga dijual di Jumbo itu harga normal, agar tidak mengecewakan pelanggan," ujar dia.

Yanes P, warga Kelurahan Sario, Kecamatan Sario kepada tribunmanado.co.id menceritakan, kalau dilihat persiapan masyarkaat Manado untuk menyambut pengucaran, mencapai miliaran rupiah. "Untuk keluarga saya, kami menghabiskan Rp 10 juta untuk membeli ikan daging dan bumbu-bumbu dapur untuk tahun ini," katanya.

Ekonom Unima, Dr Robert Winerungan MSi
Ekonom Unima, Dr Robert Winerungan MSi (Istimewa)

Permintaan Uang Tunai pun Naik

Pengamat ekonomi dari Unima, Robert Winerungan menilai Pengucapan Syukur merupakan momen yang secara ekonomi akan meningkatan permintaan masyarakat, khususnya peningkatan konsumsi.
Hal ini terjadi karena saat menjelang perayaan, kebutuhan jemaat dan masyarakat pasti akan meningkat seperti membeli baju baru, membeli makanan ekstra untuk persediaan.

Tak heran, setiap tahun jelang Pengucapan Syukur, kebutuhan masyarakat selalu meningkat yang akan menaikan konsumsi dan secara umum permintaan akan meningkat. Bukan hanya permintaan yang meningkat tapi permintaan akan uang tunai pun akan meningkat. Peningkatan permintaan uang tunai serta permintaan secara umum akan berakibat pada kenaikan harga yang nampak pada inflasi.

Benar bahwa permintaan yang meningkat sebagai akibat dari peningkatan konsumsi akan mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi tapi dampaknya pada akan menaikkan jumlah uang yang beredar dan pasti akan inflasi.

Perayaan tentu ada sebagian masyarakat yang sudah mempersiapkan dengan dengan cara menabung untuk mencukupkan kebutuhan belanja namun ada sebagian yang belum mempersiapkan perayaan ini dan tentunya bisa saja masyarakat yang belum mempersiapkan akan merayakannya dengan cara manambah utang.

Tentu masyarakat yang merayakan dengan jalan menambah utang sangat disesali karena momen ini bukan untuk menambah utang atau boros tapi merayakan dengan merasa syukur dengan apa adanya.

Menambah utang berarti menambah pendapatan saat ini yang akan mengurangi pendapatan di hari besok. Masyarakat boleh saja berhutang tapi bukan untuk konsumsi dan pemborosan. Berutang untuk menambah pendapatan saat ini akan mempercepat proses pemiskinan karena pendapatannya di hari besok akan berkurang karena membayar utang.

Oleh karena itu, sebaiknya masyarakat yang akan merayakan pengucapan syukur sebaiknya mempersiapkannya dengan cara menyisihkan sebagian pendapatan untuk ditabung yang akan digunakan pada momen hari raya atau Pengucapan Syukur. (ndo/juf/ika)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved