Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

NEWS

Mengenal Sejarah Cap Tikus dan Istilah Pancing Dulu hingga Anggapan Orang Bisa Tingkatkan Nafsu

Mulai dari pembuatan, penyajian, rasa, takaran, hingga tak afdal jika kita tak membahas soal sejarah awal mula cap tikus itu ada hingga dikenal.

Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
Tribunmanado
Cap Tikus 1978. 

Api menyebar dan membakar banyak bangunan di kompleks itu.

Dari kobaran api terdengar suara bunyi ledakan.

Botol-botol berisi cap tikus meledak dari sebuah toko. 

Tahun 1940 di Daerah Koya, Tondano ada catatan pengiriman captikus ke Jakarta. 

Pemerintah kolonial juga tercatat melakukan pembatasan peredaran minuman keras ini

Harga Cap Tikus Kala Itu

Cap tikus dijual seharga 5 hingga 10 sen per liter, itu harga petani dijual ke para pengumpul. 

Minuman itu dimasukkan ke botol-botol yang diberi lebel bergambar seekor tikus.

Cap tikus dalam kemasan botol ini lalu dipasarkan di tempat-tempat umum.

Harga jual per botol 25 hingga 50 sen.

Berita populer:

Baca: Sejarah Cap Tikus, Miras Asli Minahasa yang Dikaitkan dengan Kebakaran Kompleks Pasar Ikan Manado

Baca: DAFTAR 11 Jenderal Polri yang Naik Pangkat, Nomor Sebelas Putra Asli Manado Lulusan SMA Negeri 7

Baca: PROFIL LENGKAP Brigjen Polisi Roycke Harry Langie, Jenderal Asli Manado yang 4 Kali Jabat Kapolres

Tradisi Eropa

Denni menjelaskan, kebiasan menengak miras oleh orang Minahasa sudah ada sejak abad 19.

Menular dari kebiasaan orang barat di masa kolonial Belanda. 

Perdagangan miras semisal whisky dan Brandi di Eropa,  ikut tembus ke daerah kolonial. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved