Tajuk Tamu Tribun Manado
Study Well, Be Good, Always Champion!
Lagu ini menjadikan hari-hari kami semakin cerah, akrab, dan terasa adanya semangat belajar dan kerja pada pagi hari.
Oleh:
Teddy Tandaju MBA
Dosen Fakultas Pariwisata Unika De La Salle Manado
TAK lama lagi anak sekolah akan mengakhiri masa liburan sekolah mereka. Tentunya para orang tua akan sibuk dengan berbagai persiapan sekolah; seragam, buku, dll.
Bahkan rancangan untuk mengikutsertakan anak pada berbagai sekolah/kursus nonormal di luar jam sekolah sudah dipikirkan dari sekarang juga.
Mengapa kita melakukan semua ini? Tentu untuk kebaikan anak-anak kita. Tak ada orang tua yang ingin anaknya gagal.
Sama juga dengan apa yang saya dan istri biasa lakukan menjelang tahun pelajaran baru akan dimulai. Kami sibuk juga dengan persiapan itu.
Saya ingin men-sharing-kan satu lagu ciptakan saya sendiri yang liriknya terdiri enam kata saja: “Study well, be good, always champion”.
Tentu dengan nada yang tidaklah merdu. Namun, yang pasti difokuskan pada liriknya saja.
“Study well, be good, always champion”, rangkaian kata-kata ini diulang-ulang sebanyak empat kali, dan diakhiri dengan kata ‘champion... pion... pion... pion...’ telah menjadi seperti lagu ‘kebangsaan’ kami sekeluarga.
Syair lagu singkat ini selalu kami nyanyikan bersama saat mengantar anak-anak ke sekolah tiap pagi hari. Kedengarannya sangat sederhana untaian syair yang terdiri dari enam kata saja.
Baca: Tak Pernah Sentil Soal Rasa Sakit, Sosok Ani Yudhoyono Kerap Unggah Kalimat Motivasi
Baca: Foto Menangis Salah Jadi Motivasinya Meraih Juara Liga Champions
Lagu ini sering kami lantunkan saat perjalanan telah mendekati kompleks sekolah atau sebagai lagu terakhir dari rangkaian lagu yang sering kami nyanyikan bersama sejak start awal dari rumah; kesemuanya lagu pujian.
Meskipun suara kami sumbang bukan kepalang, tapi lagu ini menjadikan hari-hari kami semakin cerah, akrab, dan terasa adanya semangat belajar dan kerja pada pagi hari.
Lirik lagu dari judul tulisan ini sengaja diciptakan untuk maksud khusus. Hanya enam kata dalam Bahasa Inggris, namun saya menciptakannya dengan maksud tersendiri.
Study Well
Apa yang paling disenangi orang tua tak lain adalah keberhasilan anak-nya dalam menimba ilmu.
Makanya, ‘study well’ saya ungkapkan terlebih dulu agar anak-anak semakin fokus dalam proses pembinaan diri; menimba ilmu dan meningkatkan pengetahuan.
Saya ingin mereka benar-benar mengisi waktu belajar dengan keseriusan dan tidak menyia-nyiakan waktu.
Ada saatnya mereka santai dan bermain-main dengan teman-teman ataupun dengan gadget teknologi.
Baca: 7 Kutipan RA Kartini Ini Bisa Memotivasi Kaum Perempuan Untuk Semakin Maju
Baca: Kerap Dibully Teman Sekolah, Verrell Bramasta: Jadikan Itu Motivasi
Tapi, yang paling pokok, saat di sekolah mereka harus mengikuti seluruh proses pembinaan dan program-program peningkatan psikis dan fisik yang ditetapkan.
Fokus! Itu saja yang saya inginkan.
Be Good
Saya percaya bahwa peningkatan ilmu secara kognitif harus juga dibarengi dengan pembawaan, karakter, soft skils, dan sikap diri yang baik pula.
Tidak banyak yang saya inginkan dari dua kata ini ‘be good’. Kita sudah pasti menginginkan anak-anak dapat bertingkah laku sopan, santun, memiliki toleransi dan menghormati budaya kita.
Itu yang saya inginkan anak-anak teladani. Tetap memegang prinsip sopan santun dalam kehidupan keluarga, bermasyarakat dan kerohanian mereka.
Always Champion
Semua ingin anak-anaknya menjadi ‘juara’. Saya pun demikian, inginnya anak masuk tiga besar di kelas.
Namun, pikiran ini akhirnya saya lupakan karena saya percaya bahwa setiap anak diberikan talenta dan bakat yang berbeda. Sehingga, juara kelas bukan berarti juara seluruhnya.
BERITA POPULER:
Baca: Ayah dan Anak Tewas Lakalantas Maut, Foto Jenazah Ayah Peluk Anak dalam Satu Peti Mayat Viral
Baca: Pendukung Kecewa dan Bakar Baliho Prabowo-Sandi, Anak Sulung Jokowi Pasang Emoticon Sedih
Baca: Terungkap Fakta Soal Pablo Benua, Belum Cerai dengan Istri Sah hingga Masalah Umur
Saya dulu juara dua ujian akhir Sekolah Menengah Atas, namun kenapa tidak lulus ‘Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri’ yang pada zaman saya disingkat UMPTN?
Juara kelas bukan otomotis juara seluruhnya. Banyak juara-juara kelas, namun kemampuan sosialisasi dan komunikasi mereka sangat kurang.
Sehingga yang saya maksudkan dengan ‘always champion’ adalah menjadikan orang tua senantiasa bahagia.
Yang saya harapkan mereka menjadi ‘juara hatiku’ melalui tindakan keseharian mereka, menjadikan hatiku selalu juara.
Saat mereka bahagia, ada gelak tawa, berbagi candaan, bahkan saat mereka tersipu-sipu jika diledek, telah menjadikan mereka juara di dalam hatiku.
Selama mereka hidup, berjalan dalam jalan Tuhan dan bernaung dalam lindungan Tuhan, mereka sudah menjadi juara kehidupan.
Tidak perlu harus juara di kelas maupun kejuaraan lainnya. The true champion is the one who dwells in God’s shelter and always praises God for everything.
Tak ada kebahagian lain dari orang tua selain melihat anak-anaknya hidup bahagia, damai, dan penuh berkat Tuhan.
Belajar dengan baik, bertindak dengan baik, memiliki kepedulian akan sesama dan lingkungan terlebih selalu penuh syukur atas segala hal berkat Tuhan, merekalah selalu “Sang Juara” yang sesungguhnya. (*)
Baca: Kehilangan Suara Selama 12 Tahun hingga Dituduh Penyihir, Koin Nyangkut di Tenggorokan Penyebabnya
Baca: Buron 14 Bulan, Ibu yang Curi Handphone demi Beli Susu Ditangkap Polisi
Baca: Presiden Jokowi Ancam Hajar Pungli dan Penghambat Investasi