Banyak Jenderal Polisi Daftar KPK: Begini Penjelasan Panitia Seleksi
Anggota Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Hendardi blak-blakan mengenai penyeleksian
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Jangan kemudian polisi mendaftar malah sewot. Saya sebagai Pansel, kami tidak bisa mengelaminir polisi atau jaksa atau siapapun. Sepanjang persyaratan Undang-Undang itu memenuhi.
Isu dua kubu di dalam tubuh KPK, yakni kelompok taliban dan polisi India. Bagaimana tanggapannya? Dan solusi dari Pansel KPK?
Ya itu kan sudah menjadi perbincangan publik. Tapi kan itu saya tidak tahu persis karena saya tidak pernah di KPK. Saya kira kalau ada, itu kan berarti ada friksi-friksi di dalam tubuh suatu organisasi.
Ada pengelompok-pengolompokkan di suatu organisasi. Nah kalau itu yang terjadi tentu saja ini perlu dibenahi. Yang pertama melalui pergantian pimpinan KPK, seleksi KPK ini, kami berusaha memilih pemimpin yang kuat, yang berani, yang bagus, dan putra-putri terbaik untuk bisa mengendalikan dan mengelola sistem yang ada, sistem dalam KPK. Sementara itu ada aspek lain.
Yaitu aspek hukum, di mana ada peraturan-peraturan juga yang lemah di dalam KPK sendiri yang memungkinkan terjadi pengelompokkan di dalam organisasi, bahkan terjadi insubordinasi dari kelompok-kelompok tertentu terhadap pimpinan.
Nah itu tentu harus dibenahi peraturan-peraturan hukum, mungkin dalam bentuk peraturan komisioner, mungkin peraturan pemerintahnya, mungkin juga Undang-Undangnya. Semua punya level-level institusi yang perbaiki. Kalau Undang-Undang ya DPR dan pemerintah. Kalau peraturan pemerintah ya pasti pemerintah dalam hal ini Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Jadi ada dua aspek. Aspek pimpinan, yakni pemimpin yang berani, yang kuat, dan bisa mengelola sistem, dan menjalankan sistem sementara yang kedua perlu aturan hukum apa perbaikan aturan hukum. Kami tidak dalam wewenang itu, tetapi kami tentu saja dalam konteks seleksi ini, kami bisa mengusulkan hal-hal yang kami temukan untuk perbaikan.
Termasuk di dalam bidang hukum kepada presiden. Kami selama enam bulan ini kan mencari pemimpin yang kuat, yang baik. Nah itu mungkin ada temuan-temuan bahwa peraturannya mesti diubah, dan sebagainya. Itu akan kami usulkan kepada presiden.
Apa harapan Pansel dan Anda pribadi ke depan untuk KPK?
Ya harapan kami semua tentu sama. Kami berharap pada ujungnya nanti bisa menghasilkan pimpinan KPK yang mumpuni. Ini organisasi yang paling penting siapapun tahu. Dan korupsi itu sudah menjadi amanat reformasi untuk diberantas.
Saya kira pemimpin yang berani, pemimpin yang kuat, putra-putri Indonesia yang terbaik, yang kita harapkan nanti muncul memimpin lembaga ini.
Dan saat ini, setidak-tidaknya itu dipertaruhkan kepada sembilan orang anggota Pansel ini. Kami berusaha tentu saja mencari orang yang terbaik untuk ini. Karena itu juga harapan publik dan juga presiden. (Dennis Destryawan)