Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pendemo di MK Alami Ini usai Makan Roti

Seorang pendemo perempuan mendadak muntah dan pingsan usai memakan roti saat melakukan aksi unjuk rasa mengawal

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
antara
Peserta unjuk rasa menengadahkan tangan saat berdoa di sekitar Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis (27/05/19). Aksi damai itu dalam rangka pembacaan putusan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) yang berlangsung di MK. 

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu berharap masyarakat tidak terpecah karena pemilihan presiden 2019 lagi. Menurut Ryamizard sekarang bangsa Indonesia tidak lagi terbagi menjadi kubu 01 atau 02, melainkan saudara.

Ryamizard Ryacudu menyampaikan hal tersebut saat menghadiri acara silahturahmi dan halalbihalal dengan Presidium Alumni 212 di Hotel Shangri-la, Jakarta, Kamis (27/6). Acara tersebut bertajuk Rekat Anak Bangsa Menuju Indonesia Sejuk-Halalbihalal dan Silahturahmi Bersama Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu.

"Mulai saat ini tidak ada yang namanya 01 dan 02. Kita semua bersaudara sebagai bangsa Indonesia yang utuh dan tidak pernah terpisahkan. Saya terharu," ujar Ryamizard dalam sambutannya.

Pernyataan tersebut mengacu pada masyarakat yang mendukung pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan Maruf Amin serta pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Ryamizard mengajak masyarakat untuk terus menjaga persatuan karena itu adalah tugas dari setiap warga negara. Berakhirnya momen pemilihan umum 2019 penting untuk mewujudkan bangsa Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.

"Mulai saat ini tidak perlu ada istilah Islam garis keras dan Islam moderat. Yang ada adalah wajah Islam Indonesia yang Rahmatan Ilalamin," kata Kepala Staf Angkatan Darat periode 4 Juni 2002-18 Februari 2005 tersebut.

Menurut Ryamizard Indonesia adalah negara yang besar. Ryamizard mengatakan tidak ada satupun negara yang berani merusak Indonesia karena Indonesia adalah negara besar, jumlah penduduknya banyak dan memiliki jiwa besar.

Oleh sebab itu, Ryamizard meminta semua rakyat Indonesia untuk menjaga keutuhan negara. Para ulama memiliki peran penting dalam menjaga keutuhan negara ini.

"Di sinilah para ulama dan saudara semua dituntut untuk mengambil peran penting. Harus menjaga paling depan untuk terus menjaga keutuhan negara Indonesia," ujar Ryamizard.

Pada kesempatan ini Presidium Alumni 212 membuat sebuah petisi. Melalui petisi itu mereka bertekad untuk menjaga kedamaian dan persatuan bangsa Indonesia.

"Kami bersepakat bersama menciptakan Indonesia yang damai, sejuk, tentram dan daman. Kami bersepakat menghormati perbedaan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika," ujar ketua panitia acara Eka Gumilar saat membacakan petisi tersebut.  (tribun Network/riz/fah/wly/deo)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved