Begini Aktivitas Capres-Cawapres saat MK Sidangkan Sengketa Pilpres
Saat agenda sidang gugatan hasil pilpres digelar di Mahkamah Konstitusi (MK), Presiden Joko Widodo bertolak ke Bali.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA – Saat agenda sidang gugatan hasil pilpres digelar di Mahkamah Konstitusi (MK), Presiden Joko Widodo bertolak ke Bali. Sebelum meninjau Waduk Muara Nusa Dua, Kota Denpasar pada Jumat (14/6/2019) siang, Jokowi makan siang terlebih dulu di kawasan Ubud.
Menyusul Jokowi makan siang, datang Ibu Negara Iriana Joko Widodo menggandeng cucu pertama mereka, Jan Ethes yang menggunakan kaus dan celana pendek. Menyusul di belakangnya ada Kahiyang menggunakan busana putih menggendong Sedah Mirah. Berikutnya ada Gibran Rakabumi Raka dan istri.
Lanjut keluarga Presiden menyantap menu makan siang yang khas di sana yakni bebek dan sate lilit. Usai mengisi perut, Jokowi menyempatkan waktu bermain dengan Jan Ethes mengelilingi area sawah di restoran tersebut.
Baca: Ketua LPSK Sebut Hakim MK Teracam: Ini Perubahan Petitum Prabowo-Sandi
Tanpa takut, Jan Ethes asyik berlarian di pinggir sawah tanpa digandeng oleh Jokowi. Keduanya juga kadang terlibat perbincangan. Melihat itu, beberapa karyawan di restoran tersebut langsung menghampiri dan meminta swafoto.
Jokowi yang menggunakan kemeja putih langsung dikerubuti. Jan Ethes yang tadinya digandeng Jokowi tertutup oleh barusan karyawan. Sampai akhirnya ada seorang karyawati yang sigap menggendong Jan Ethes diajak foto bersama.
Usai itu, Jokowi beserta rombongan lanjut melakukan kunjungan kerja ke Waduk Muara Nusa Dua, Kota Denpasar. Turut mendampingi Jokowi dan Ibu Negara Iriana dalam perjalanan menuju Denpasar, yaitu Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono.
Ada pula Sekretaris Pribadi Presiden Anggit Noegroho, Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana dan Johan Budi. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, serta Komandan Paspampres Mayjen TNI Maruli Simanjuntak.
Baca: Di Ambang Perang Teluk: Kata Senator AS soal Kekuaran Militer AS dan Iran
Di Bali, Jokowi juga meninjau revitalisasi pembangunan Pasar Sukawati, Gianyar lanjut ke Bangli. Bertempat di Lapangan Kilobar, ýDesa Tamanbali, Presiden Jokowi membagikan 3000 sertifikat tanah untuk warga Bangli dan sekitarnya.
Dalam acara ini, Presiden Jokowi turut didampingi oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang, Kepala BPN Sofyan Djalil, Gubernur Bali I Wayan Kosterý, hingga Forkopimda setempat. Mengawali acara, dalam sambutannya Sofyan Djalil menjelaskan saat ini jumlah tanah di bali ada 1,8 juta. Hingga tahun kemarin, kementeriannya bisa menyelesaikan 83 persen tanah bersertifikat.
"Masih ada 147 ribu bidang tanah yang harus kami selesaikan di 2019, sudah 66 ribu selesai disertifikat.ý Jadi Bali menjadi provinsi pertama yang seluruh tanahnya bersertifikat," ujar Sofyan.
Khusus hari ini, kata Sofyan, Presiden Jokowi bakal membagikan 3.000 ribu sertifikat mewakili 4.186 penerima sertifikat.ý Dia berharap sertifikat tersebut bisa bermanfaat dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga.
Lanjut Presiden Jokowi meminta warga yang sudah menerima sertifikat untuk mengangkat tinggi-tinggi sertifikat mereka. Orang nomor satu di Indonesia ini juga meminta warga bersyukur karena bisa memegang sertifikat.
"Bapak Ibu semua patut bersyukur khusus di Provinsi Bali jadi provinsi pertama yang seluruh sertifikat tanahnya selesai tahun ini. Sertifikat ini tanda bukti hak hukum atas tanah yang kita miliki. Ini penting sekali untuk dinginkan suasana di daerah agar tidak ada konflik dan sengketa," tegasnya.
Baca: Jadwal Shopee Liga 1 2019, Striker Persib Ezechiel NDouassel Telah Temukan Kembali Ketajamannya
Bagi-bagi Sepeda
Tidak hanya membagi-bagikan sertifikat tanah, Presiden Jokowi juga membagikan dua unit sepeda kepada warga setelah tujuh bulan tidak melakukan hal tersebut karena aturan KPU dan Bawaslu selama masa kampanye dan pemilu serentak tahun 2019.
Jokowi meminta dua warga maju untuk menceritakan proses pembuatan sertifikat. Pertama warga Tabanan bernama Hadijaya mengaku mengusur sertifikat tidak sampai satu bulan mulai dari daftar, ukur lapangan, pemberkatan, sidang hingga selesai.
Kedua warga Gianyar bernama Putu yang juga mengaku sangat mudah mengurus sertifikat yakni tidak sampai satu bulan.
"Urusnya tidak sampai satu bulan pak. Mulai dari pengajuan, pengumpulan berkas, pendaftaran. Saat daftar kita serahkan foto copy kartu keluarga, KTP, silsilah keluarga dan pendamping tanah,"ungkap Putu.
Merespon itu, Jokowi meminta warga bersyukur dan mengapresiasi kinerja jajaran dari ATR/BPN yang bekerja keras menerbitkan sertifikat. "Saya alami sendiri dulu itu urus sertifikat tanah bertahun-tahun dan ruwet. Makanya sekarang kita patut bersyukur ART/BPN berka siang malam," puji Jokowi.
Di akhir acara, Jokowi meminta Hadijaya dan Putu untuk menyebutkan secara lantang Pancasila. Lalu Jokowi membagikan sepeda kepada mereka. "Habis pemilu boleh beri sepeda lagi. Dulu 7 bulan tidak kasih sepeda, saya sih beruntung sepedanya utuh. Silahkan sepedanya diambil Pak Hadijaya dan Pak Putu," ucap Jokowi.
Senang bukan kepalang, baik Hadijaya maupun Putu langsung ýturun panggung, berlari menuju sepeda yang dibagikan oleh Jokowi. Tidak lupa keduanya melambaikan tangan ke arah Jokowi yang masih berada di atas panggung.

Sandiaga Bicara Peran Negara
Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno menilai gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) yang dilayangkannya sangat penting bagi seluruh masyarakat Indonesia. Ia mengatakan, gugatan tersebut bukan hanya mempersoalkan pihak yang menang dan kalah, tetapi bertujuan untuk menghadirkan peran negara di bidang hukum secara berkeadilan.
"Bagi kami Prabowo-Sandi, ini ikhtiar bukan soal menang kalah, bukan soal Prabowo dan Sandi. Tapi kami sedang memperjuangkan sendi-sendi dalam bernegara," ujar Sandi di kediamannya, Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (14/6/2019).
Oleh karena itu, ia meminta MK memutuskan perkara tersebut dengan seadil-adilnya. Sementara itu, kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) selaku pihak termohon serta pihak terkait lainnya, ia mengimbau untuk bersikap jujur selama menyampaikan kesaksian.
Ia pun mengucapkan terima kasih lepada semua pendukungnya yang telah mematuhi instruksi capresnya, Prabowo Subianto, untuk tak berunjuk rasa selama sidang di MK berlangsung. "Mari kita jaga martabat politik, martabat hukum, dan kita jaga kejujuran bernegara.
Kita jaga asas jujur dan adil dalam pemilu ini karena itu adalah amanat konstusi, amanat para pendiri bangsa dan amanat dari Tuhan Yang Maha Esa," papar Sandi.
"Hanya dengan kejujuran dan keadilan yang ditegakkan maka dengan itu rakyat kita akan hidup dengan tenang," lanjut dia. (Tribun Network/fel/wly/kpd)