Pilpres 2019
Prabowo Telepon Luhut dari Luar Negeri, Ruhut Sitompul Ungkap Isi Pembicaraan Kedua Jenderal Itu
Prabowo Subianto dikabarkan menelepon Luhut Panjaitan dari Luar Negeri. Apa saja isi pembicaraannya?
TRIBUNMANADO.CO.ID - Capres Nomor 02 Prabowo Subianto dikabarkan menelepon Luhut Panjaitan dari Luar Negeri.
Isi pembicaraan Prabowo dan Luhut diungkap oleh Ruhut Sitompul.
Luhut dan Prabowo memang dikenal sebagai sahabat dekat.
Luhut Panjaitan pernah menjadi atasan Prabowo Prabowo.
Bukti kedekatan Prabowo dan Luhut saat Prabowo menelpon Luhut Panjaitan mengabarkan kondisinya dari luar negeri.
Prabowo menelpon senior dan sahabatnya Luhut Panjaitan terungkap di Forum Cikatomas.
Dalam acara Forum Cikatomas dihadiri adik Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, yakni Doris Pandjaitan dan influencer Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin, Ruhut Sitompul.
Siaran pers Forum Cikatomas yang diterima WartaKotaLive.com, Forum Cikatomas menyayangkan kerusuhan 21- 22 Mei di Jakarta.
"Kami merasa kecewa dan prihatin, padahal para pemimpin dari pihak yang kalah pilpres bisa menghentikan kejadian kerusuhan tersebut"
Baca: Wanita Miskin Ceraikan Suami karena Bukan Orang Kaya Melainkan Peternak Bebek, Ini Jalan Ceritanya
Baca: Sosok Bule Ditangkap Polisi karena Tuduh Pemerintahan Jokowi Komunis, Ternyata Mantan Tentara AS
Baca: Pastikan Kematian Cinta Mumek, Polisi Lakukan Otopsi Mayat Cinta di RS Bhayangkara Manado
Baca: Terkenal Dermawan, Pengusaha Kosmetik Meninggal di Bulan Ramadhan, Anaknya: Mami Adik Rindu
Baca: Gara-gara Penyakit HIV, Suami Habisi Nyawa Istri dan Gantung Jenazah di Pohon, Begini Kronologinya
Baca: Pelaku Paksa Berhubungan Intim Gadis 16 Tahun, Tidak Tau Itu Adik Kandungnya, Ini Kronologinya
Baca: Ini Isi Percakapan Prabowo dan Luhut Panjaitan saat Berbincang Melalui Telepon
Baca: Prabowo Terbang ke Dubai dan Austria, TKN Minta Utarakan Alasannya
Baca: Telepon Luhut dari Luar Negeri: Kata Ruhut Ini yang Dikatakan Prabowo
"Karena berlangsung sangat lama, sejak sore hingga tengah malam," ujarnya Doris Pandjaitan, Ketua Forum Cikatomas, di Marc Hotel, Jakarta, Rabu (29/5/2019).
"Ada kesan pembiaran, padahal tinggal perintah saja pasti bisa meredam kerusuhan yang anarkis itu," tegasnya.
Atas keprihatinan tersebut forum yang terdiri dari para akademisi, aktivis dan relawan Jokowi ini memberikan pernyataan pers antara lain:
1. Forum Cikatomas mengutuk kerusuhan yang terjadi sebagai akibat praktik politik yang menghalalkan segala cara.
2. Forum Cikatomas mendukung Kepolisian RI, TNI, BIN, BNPT, BSSN dan berbagai pihak yang berwenang untuk mengungkap dan membawa kedepan pengadilan semua pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam kerusuhan yang terindikasi sebagai kudeta.
3. Forum Cikatomas mengusulkan, demi akselarasi kemajuan disemua bidang di era revolusi industri 4.0 agar Indonesia dapat berdiri didepan bersama dengan negara-negara maju dunia.
Maka penempatan para pejabat negara mulai dari tingkatan menteri, pejabat tinggi, dan menengah kementerian/lembaga negara, TNI-Polri, BUMN, dan lembaga pendidikan, institusi, dan lembaga strategis, harus melalui proses seleksi untuk memenuhi kriteria
Prabowo Subianto Menelepon Luhut
Ruhut Sitompul mengungkap isi perbincangan Prabowo dengan Luhut di telepon.
Kabar beredar, jika Prabowo menelepon Luhut saat di luar negeri.
Pada Rabu (29/5/2019) siang, Ruhut mendengar Prabowo Subianto menghubungi Luhut Binsar Pandjaitan dari luar negeri.
Telepon Prabowo ke Luhut itu berawal dari cerita Ruhut soal alasan Jokowi menugaskan Luhut untuk membuka jalur rekonsiliasi dengan Prabowo.
Alasannya adalah karena Luhut dan Prabowo merupakan sahabat sejak aktif di tentara dulu.
"Mereka memang sahabat antara senior junior, atasan abang adik, mereka itu sahabat dekat," ungkap Ruhut dalam acara Forum Cikatomas Indonesia di Jl Pintu Air No 55 RT 5/8, Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Rabu (29/5/2019).
Ruhut lalu mengungkap, siang tadi Prabowo menelepon Luhut ketika purnawirawan Kopassus itu tengah santap siang bersama sejumlah orang.
"Tadi kami lagi makan itu saya dengan Pak Luhut, mantan duta besar Amerika, dan beberapa tokoh lainnya, saya dengan Bu Doris.
Tiba-tiba ajudan (Luhut) kasih telepon.
Rupanya masuk telepon Pak Prabowo.
'Eh Wo dimana kau Wo?
Ku dengar kau di luar negeri Wo?
Ku dengar kau di Dubai' (tanya Luhut).
'Iya bang' (kata Prabowo)," kisah Ruhut.
Luhut disebut menghidupkan loudspeaker di telepon selularnya saat berbincang dengan Prabowo.
Disebutkan, Luhut bertanya maksud tujuan Prabowo pergi ke luar negeri, termasuk informasi terkait perjalanan bisnis Prabowo ke Austria.
"Kan dibuka (loud speaker), kami dengar. 'Kenapa kau ke luar negeri? Pasti banyak kantongkan, kau ini tahu lah aku' (kata Luhut)"
"Mereka inikan suka becanda, 'ada bisnis ini kau gede?' (tanya Luhut).
'Ah enggak bang, aku kurang sehat bang, kaki aku ini nggak enak, jadi aku terapi ada dokter' (jawab Prabowo)," jelas Ruhut lagi.
Menurutnya, Luhut menawarkan bantuan kepada Prabowo untuk mengenalkanya kepada seorang dokter yang bisa membantu mengobati sakitnya itu.
Prabowo disebut mau menerima tawaran seniornya tersebut.
"Pak Luhut orang yang sangat arif bijaksana. Tau dia jawab apa? 'Wo kau sangat jauh-jauh (berobat ke luar negeri), di sini ada.
Memang dia dari Amerika, dia di Korea praktek, dia udah di sini juga bantu RSPAD, aku punya leher juga kayak kau' (kata Luhut).
Kan mereka mantan Kopassus, Densus 81 orang-orang hebat, wajarlah tentara itu fisiknya.
"Udah kau balik, biar nanti aku kenalin sama dokternya.
Kalo di Korea nanti kita kontak atau di Amerika' (kata Luhut lagi).
"Oh iya iya bang," (jawab Prabowo).
"Kapan kau balik?" (tanya Luhut).
"Tanggal 3," (jawab Prabowo)," urai Ruhut panjang.
Dalam teleponnya itu, Luhut juga sempat menyinggung situasi politik terkini.
Ia bahkan menyebut sang eks Danjen Kopassus tersebut sebagai seorang ksatria.
"(Kata Luhut) 'Baliklah kau, tapi Wo, udahlah apalagi sih? Jangan ada yang rame-rame lagi. 08 itu ksatria, dia negarawan'. (Prabowo menjawab) 'Oh iya bang enggak bang'," lanjut Ruhut mengisahkan.
Seperti diketahui, Jokowi mengutus Luhut untuk bisa bertemu dengan Prabowo.
Namun, Prabowo belum juga memberikan lampu hijau berekonsiliasi dengan Jokowi.
Pada Pilpres 2019, Jokowi-Ma'ruf Amin ditetapkan sebagai pemenang. Prabowo-Sandiaga Uno tak terima dan kini menggugatnya ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Sidang perdana sengketa hasil Pilpres 2019 itu akan digelar pertengahan Juni mendatang.
Prabowo saat ini diketahui tengah berada di Austria dan sempat transit di Dubai.
Selain perjalanan bisnis, Prabowo ke luar negeri disebut juga untuk cek kesehatan.
"Biasa, ada urusan ketemu kolega, bisnis. Periksa kesehatan rajin, bagus kok. Kesehatan prima. Dia kan disiplin, namanya mantan tentara, purnawirawan. Dia itu disiplin, tertib, teratur"
"Selama kampanye pilpres ini kan waktu sibuk. Belum sempat ke luar negeri menemui kolega dan teman. Sekalian cek kesehatan," ungkap Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria.
Gerindra Pastikan Prabowo Rayakan Lebaran di Indonesia
Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto bertolak ke Austria dengan terlebih dahulu transit di Dubai, Uni Emirat Arab.
Partai Gerindra memastikan sang ketua umumnya tidak akan berlama-lama di mancanegara, Prabowo dipastikan akan merayakan Idul Fitri di tanah air.
"Lebaran di sini, paling tanggal 2-3 (Juni) sudah balik," ujar Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad.
Ketua DPP Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria juga berkata senada. Prabowo tidak akan lama berada di luar negeri. "Enggak tahu. Biasanya enggak lama," ujar Riza.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyebut kepergian Prabowo Subianto ke Austria dalam rangka urusan bisnis.
"Pak Prabowo itu kan bukan sekali ini ke luar negeri ya. Jadi udah biasa dalam sebulan beberapa kali ke luar negeri, memang usaha beliau, ketemu kolega, ada urusan yang lain-lain, biasa," ucap Fadli.
Adapun sejumlah nama yang ikut dalam penerbangan bersama Prabowo.
Yakni asisten pribadi Prabowo, Tedy Arman, Yuriko Fransiska Karundeng, dan Gibrael Habel Karapang; Mikhail Davydov dan Amzhelika Butaeva, yang merupakan warga negara Rusia; Justin, warga negara Amerika Serikat; serta Mischa Gemermann, warga negara Jerman.
Beberapa orang WNA itu disebut merupakan penasihat bisnis Prabowo.
"Ya itu saya kira dalam rangka pertemuan, bisnis. Beberapa waktu lalu juga sempat ke Malaysia, Thailand pasca Pilpres juga. Pernah ke Brunei juga"
"Biasa aja. Pak Prabowo itu kan banyak sekali kawan-kawannya. Koleganya yang selama ini berteman bukan kemarin sore tapi puluhan tahun," ujar Fadli.
Wakil Ketua DPR ini juga menjelaskan mengenai adanya warga negara Rusia dan AS yang berangkat bersama rombongan Prabowo.
Menurutnya, dua warga negara Rusia pernah diundang ke DPR RI sebagai observer atau pemantau pemilu, yang diinisiasi oleh dirinya sendiri.
Ia mengatakan, dalam undangannya kala itu, dua WNA Rusia yakni Mikhail Davydov dan Anzhelika Butaeva, batal menghadiri acara tersebut.
"Sebenarnya waktu itu yang warga Rusia itu pernah kita undang tapi enggak hadir.
Yang untuk observer. Jadi maksudnya bukan dia yang diundang, tapi kan semua parlemen-parlemen,"kata Fadli.
Selain Rusia, Fadli menuturkan beberapa negara juga diundang dalam acara tersebut, yakni Amerika Serikat, Australia, dan Malaysia.
"Yang hadir kan akhirnya cuma beberapa negara, dari Turki akhirnya hadir, Malaysia hadir, Singapura kalau enggak salah hadir. Rusia kita undang, Amerika kita undang, Australia juga kita undang.
Tapi yang dari Rusia yang tadinya mau confirm tidak jadi hadir," terangnya.
Fadli pun menegaskan kebersamaan Prabowo bersama Mikhail Davydov dan Anzhelika Butaeva di Dubai dan Austria tak berkaitan dengan urusan kenegaraan atau bahkan urusan Pilpres 2019.
"Biasa-biasa saja ya. Perkawanan-perkawanan itu kan biasa saja. Cuma kalau kali ini saya kira urusan privat, urusan biasa," jelas Fadli.
Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi ini juga menyayangkan tersebarnya manifes penerbangan Prabowo ke Dubai serta Austria. Fadli mengatakan kepergian Prabowo ke Dubai dan Austria untuk urusan pribadi.
"Pertanyaannya apakah memang manifes keberangkatan seseorang itu boleh dipublikasikan dan apakah boleh imigrasi menyebarluaskan informasi seperti ini. Ini kan urusan privat, bukan urusan kenegaraan, dinas," katanya.
Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf menanggapi kepergian Capres 02, Prabowo Subianto bersama kerabatnya asal Rusia dan Amerika Serikat ke Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) serta Austria.
Juru Bicara TKN Jokowi-Ma'ruf, Arya Sinulingga menilai, apa yang dilakukan Prabowo bersama kerabatanya asal Rusia dan Amerika Serikat ke luar negeri merupakan bukti bahwa selama ini pihak yang tuduh Jokowi bersama asing tidak terbukti.
"Paling tidak publik tahu apa yang terjadi soal pergi ke luar negeri sampai ke Dubai sampai ke Viena kabarnya, dan bersamaan dengan orang Rusia itu juga menunjukkan bahwa memang selama ini ada kedekatan dengan asing juga pihak mereka," kata Arya.
Politisi Perindo ini pun tak mau berspekulasi terkait kepergian Prabowo bersama kerabatnya tersebut untuk membicarakan terkait Pemilu 2019.
Setidaknya, kata Arya, publik semakin jelas melihat pihak yang selama ini menuduh Jokowi bersama asing tak terbukti. Justru, Prabowo yang pergi bersama pihak asing ke luar negeri.
"Paling tidak mata publik terbuka dengan kondisi ini," kata Arya. (Tribun Network/dtc/fik/yud/wly)