BPN Minta SBY Jangan Baper: Dari Curhat hingga AHY
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan ia dan partainya diopinikan negatif oleh pihak tertentu
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Tidak hanya itu, SBY juga mengatakan pernah menerima kenyataan pahit bahwa pada Pileg 2014, partainya berada di posisi ke empat. "Namun, saya ucapakan selamat kepada tiga partai politik, yang perolehan suaranya di atas Demokrat," katanya.
Baca: Kuasa Hukum Prabowo-Sandiaga Tak Menganggap Berat Selisih Suara 16 Juta
Hal tersebut menurutnya, diikuti oleh Komandan Kogasma Pemenangan Pemilu Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Anakanya tersebut menerima hasil hitung cepat Pilkada DKI 2017, meskipun penyelenggaraan Pilkada diwarnai banyak 'cerita'. "Namun AHY secara kestaria menerima kekalahan itu," katanya.
Oleh karena itu, inti dari pidatonya 21 Mei 2019 lalu menurut SBY, pada hakekatnya sama, ia menerima hasil Pileg dengan sejumlah catatan. "Karena terus terang banyak catatan berkaitan dengan Pemilu 2019 ini," katanya.
Meskipun demikian, Demokrat menurut SBY akan mengevaluasi penyelenggaraan Pemilu 2019 secara komprehensif. Sehingga Pemilu dapat jujur, adil, lebih damai, dan demokratis. "Saya katakan bahwa partai Demokrat juga merasa dirugikan akibat kurangnya fair play di Pemilu 2019," katanya.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional(TKN) Abdul Kadir Karding mengaku tahu siapa sosok yang membully AHY, namun dia enggan mengatakan siapa yang dimaksudkannya. Dia pun memberi masukkan kepada AHY sebagai orang yang baru masuk di dunia politik dengan adanya kasus ini bisa makin kokoh dan kuat.
"Menurut saya sih kita bisa duga siapa yang melakukan bully, tetapi saya kira kita tidak boleh redup atau patah semangat terhadap hal-hal semacam itu di politik, sepanjang cita-cita dan keinginan kita memperbaiki Indonesia bersama, menjaga ketentraman masyarakat terjadi gitu, menurut saya sesama politisi Pak AHY akan semakin kokoh dan kuat dengan posisi seperti ini," tutur Karding.
Sementara itu Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon meminta Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak perlu terbawa perasaan alias 'baper' dalam menyikapi cercaan masyarakat. "Setiap politisi apapun yang dilakukan pasti ada kelompok yang suka ada kelompok yang tidak suka. Jadi enggak usah baper kalau di-bully," kata Fadli.
Fadli mengatakan dirinya selalu menyikapi dengan santai setiap cercaan yang disampaikan masyarakat terkait langkah politiknya. "Nabi-nabi saja begitu, ada yang suka ada yang tidak suka. Bahkan, Nabi Muhammad dulu pernah ditimpuki batu oleh kelompok kaum kafir, Nabi Isa juga demikian. Nabi-nabi lain, biasa saja. Itulah manusia," ucap Fadli. (Tribun Network/fik/yud/wly)