Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Informasi Kesehatan

Lupus Adalah Penyakit Autoimun yang Bisa berakibat Fatal, Kenali Penyebab Utama Penyakit ini

Selain itu, penderita lupus juga mengalami peradangan di organ vital seperti ginjal, paru-paru, dan otak.

Tribun Jateng - Tribunnews.com
lupus-ilustrasi- 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Ada yang mengatakan lupus dipengaruhi oleh kombinasi genetika, hormon, dan lingkungan seperti paparan sinar matahari. Ada juga teori yang mengungkap lupus dipicu bakteri usus Enterococcus gallinarum.

Lupus adalah penyakit autoimun yang bisa berakibat fatal karena sistem kekebalan tubuh menyerang organ, dan jaringan tubuh. Lupus sebenarnya tidak mematikan, asal pasien mendapat perawatan.

Meski sudah menyerang 5 juta orang di seluruh dunia, pengobatan untuk lupus masih belum ditemukan karena tidak jelas diketahui penyebab pastinya.

Berkat penelitian yang dilakukan Australian National University, untuk pertama kalinya penyebab utama lupus terungkap. Mereka memastikan, lupus disebabkan oleh mutasi genetik langka.

Merujuk IFL Science, Senin (20/5/2019), penderita lupus umumnya mudah merasa lelah, kemudian muncul rasa sakit hingga meninggalkan ruam berbentuk kupu-kupu yang khas di pipi dan hidung.

Selain itu, penderita lupus juga mengalami peradangan di organ vital seperti ginjal, paru-paru, dan otak.

Baca: Hasil Piala Sudirman 2019, Tim Indonesia Juara Grup, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan Petik Kemenangan

Gagasan tentang kontribusi gen tertentu pada lupus bukanlah hal baru.Penyakit ini diketahui menular dalam keluarga, tapi dalam pola rumit yang tidak dapat dijelaskan oleh genetika Mendel sederhana.

"Untuk pertama kalinya kami menunjukkan bagaimana varian gen langka pada kurang dari 1 persen populasi manusia telah menyebabkan lupus," ujar Dr Simon Jiang, pemimpin penulis studi yang terbit di jurnal Nature Communications.

"Sampai sekarang diperkirakan varian langka ini memainkan peran penting dalam penyakit terkait autoimun," imbuh dia.

Jiang dan timnya menyimpulkan hal itu setelah mereka mengamati susunan genetik milik 69 penderita lupus dan 97 orang tua sehat.

Tim juga memantau kelompok lain dari 64 pasien lupus untuk mereplikasi temuan mereka.

Baca: Putra Ustaz Arifin Ilham Jadi Imam Salat Jenazah Ayahnya, Alvin: Itu Permintaan Abi

Baca: Apakah Gigi Bisa Putih Dalam Waktu 5 Menit Saja? Buah Ini Bisa Bantu Putihkan Gigimu

Dari pengamatan tersebut, tim menemukan bahwa mayoritas pasien lupus memiliki varian genetik langka pada gen terkait lupus.

Varian langka yang diidentifikasi tim ditemukan memiliki efek negatif pada fungsi protein, sehingga menyebabkan peningkatan aktivitas protein T1 IFN dalam sel B sistem kekebalan tubuh.

Varian juga ditemukan untuk meningkatkan tingkat sel B yang tidak berfungsi pada tikus.

Kebanyakan orang dengan lupus memiliki aktivitas T1 IFN berlebihan, yang mengganggu kemampuan sel B untuk berfungsi dengan baik.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved