Politik
Ferdinand Hutahaean Sebut Tak Pernah Tahu Beliau Anggota Kubu 02, Arief Poyouno?
Polemik pernyataab Wakil Ketua Umum Gerindra Areif Poyouno soal menyuruh Demokrat keluar dari koalisi 02 ditanggapi Pihak Demokrat.
Sementara Ketua DPP Demokrat, Jansen Sitindaon meminta pimpinan Gerindra untuk menegur Arief Poyuono terkait pernyataannya.
"Sebagai sesama rekan koalisi kami menyarankan kepada Gerindra untuk mengingatkan orang semirip Poyuono ini untuk tidak kalap dan kampungan," ujar Jansen melalui keterangan tertulisnya, Jumat (10/5/2019) dikutip dari Kompas.com.
Jansen meminta Arief Poyuono untuk introspeksi diri.
Menurutnya, suara Prabowo-Sandi turun akibat ulah orang-orang seperti Arief.
"Harusnya Mas Arief Poyuono ini berkaca diri ya, yang menurunkan suara Prabowo itu ya malah orang-orang sejenis Arief Poyuono ini. Kok malah menuduh kami," tambahnya.
Jansen juga menanggapi tuduhan Arief yang menyebut SBY meminta perlindungan hukum kepada Jokowi atas kasus korupsi.
Arief dianggap telah menuduh dua presiden sekaligus dalam pernyatannya.
"Karena dia telah menuduh dua presiden sekaligus. Presiden Jokowi melakukan pembiaran hukum dan Presiden SBY Korupsi," kata dia.
Jansen kemudian mempertanyakan apakah pernyataan Arief tersebut mewakili Pravowo atau hanya sekedar pernyataan pribadi.
"Pertanyaan kami, pikiran Poyuono menuduh keluarga SBY korupsi ini mewakili pikiran Prabowo selaku Ketua Umum Gerindra dan pimpinan koalisi atau tidak?" tuturnya.
Jika pernyataan Arief tersebut mewakili Prabowo, Jansen menganggap hal itu menjadi persoalan yang serius.
Namun jika tidak, Jansen meminta agar Gerindra memberikan teguran kepada Arief Poyuono dan meminta maaf.
Tanggapan lain juga datang dari calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno.
Sandiaga menyayangkan pernyataan Arief Poyuono tersebut.

Menurutnya, di bulan suci Ramadhan ini harus digunakan untuk memberikan pernyataan yang sejuk.