Politik
Respons Tanggapi Andi Arief, Spekulasi Kivlan Zen: Dia yang S3tan Gundul
Kivlan Zen merespons pernyataan Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief yang menyebut ada setan gundul di Koalisi Adil Makmur Prabowo-Sandi.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pernyataan 'Setan Gundul' Andi Arief berbuntut panjang dan suhu politik semakin panas setelah pernyataannya tersebut mendapat respons dari berbagai pihak.
Sejumlah tanggapan dan spekulasi pun muncul baik dari orang-orang yang tergabung dalam Koalisi Adil Makmur Prabowo-Sandi, maupun dari pihak lain terkait 'setan gundul' yang dimaksud politikus Demokrat tersebut.
Terbaru, Kivlan Zen merespons pernyataan Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief yang menyebut ada setan gundul di Koalisi Adil Makmur Prabowo-Sandi.
Kivlan Zen justru menyebut, Andi Arief sendiri yang sebagai Setan Gundul.
Andi Arief dalam cuitannya menyebut ada pihak di kubu Prabowo yang memberi info sesat kepada Prabowo Prabowo Subianto.
Andi Arief menyebut kelompok tersebut sebagai setan gundul.
Andi Arief dalam cuitannya menyebut ada pihak di kubu Prabowo yang memberi info sesat kepada Prabowo Prabowo Subianto.
Andi Arief menyebut kelompok tersebut sebagai setan gundul.
Menurut Andi Arief, Partai Demokrat ingin menyelamatkan Prabowo Subianto dari kelompok yang memberikan angka klaim kemenangan 62 persen.
"Partai Demokrat ingin menyelamatkan Pak Prabowo dari perangkap sesat yang memasok angka kemenangan 62 persen," ujar Andi seperti dikutip dari akun Twitternya, Senin (6/5/2019) dikutip dari Kompas.com.
Kelompok yang ia sebut sebagai "setan gundul" itu telah menyesatkan Prabowo dengan memberikan informasi perolehan suara tersebut.
"Dalam koalisi adil makmur ada Gerindra, Demokrat, PKS, PAN, Berkarya, dan rakyat. Dalam perjalanannya muncul elemen setan gundul yang tidak rasional, mendominasi, dan cilakanya Pak Prabowo mensubordinasikan dirinya. Setan Gundul ini yang memasok kesesatan menang 62 persen," kata dia.
Bahkan, ia menyebut perolehan suara 62 persen yang disebut Prabowo saat deklarasi klaim kemenangan, Kamis (18/4/2019), sebagai info sesat.
"Gerakan rakyat itu hancur lebur karena setan gundul memberi info sesat 02 menang 62 persen. Tidak ada people power berbasis hoaks," tutur Andi Arief.
Respons Kivlan Zen
Kivlan Zen tidak terima pihaknya dianggap sebagai setan gundul.
Ia pun lantas menyerang pernyataan Andi Arief tersebut.
"Ya yang setan gundul itu dia yang setan gundul, Andi Arief setan gundul, dia yang setan. Masa kita dibilang setan gundul," kata Kivlan Zen di sela-sela aksi demo di Kantor Bawaslu RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (9/5/2019).
Tak hanya Andi Arief, Kivlan Zen juga menyerang Partai Demokrat dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Ia menuding, SBY dan Partai Demokrat ingin menjegal Prabowo Subianto batal menjadi Capres dalam Pilpres 2019.
"Orang Partai Demokrat nggak jelas kelaminnya, SBY nggak jelas kelaminnya, dia mau mencopot Prabowo supaya jangan jadi calon presiden dengan gayanya segala macam cara," ucap Kivlan Zen.

Kivlan Zen menyebut, jika dirinya sangat memahami sifat mantan muridnya di militer yakni SBY.
Bahkan, ia menyebut SBY memiliki sifat yang licik.
"Dia saya tahu sifatnya mereka ini saling bersaing antara Prabowo dan SBY. Dia tak ingin ada jenderal lain yang jadi presiden, dia ingin dirinya sendiri dan dia orangnya licik. Sampaikan saja bahwa SBY licik. Dia junior saya, saya yang mendidik dia, saya tahu dia orangnya licik, dia mendukung 01 waktu menang di tahun 2014," kata Kivlan Zen.
Terkait tudingan Kivlan Zen tersebut, Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean pun memberikan tanggapannya.
"Saya pikir Kivlan Zen ini sedang galau. Saya bisa memahami kondisinya, mungkin yang terjadi sekarang ini di luar ekspektasinya," ujar Ferdinand Hutahaean kepada Tribunnews.com, Kamis (9/5/2019).
Ferdinand Hutahaean menegaskan, Kivlan Zen sedang melakukan fitnah, ketika menuding SBY tidak ingin Prabowo Subianto menjadi capres di Pilpres 2019.
"Itu fitnah! Tuduhan tak berdasar," tegas Ferdinand Hutahaean.
Dia menjelaskan, sejak awal SBY ingin menyukseskan Prabowo Subianto menjadi pemimpin baru di Indonesia.
Tapi dia tegaskan, sebaliknya Prabowo banyak tidak melaksanakan apa yang disampaikan dan dipesankan SBY.
"Faktnya, pak Prabowo banyak tidak melakukan apa yang disampaikan oleh pak SBY. Jadi Pak Prabowo lebih mendengarkan pihak lain," ujar Ferdinand Hutahaean.
Dengan demikian, kata dia, yang terjadi kini hasil pemilu presiden 2019 adalah seperti yang sekarang terlihat.
Untuk itu, Ferdinand Hutahaean menyarankan Kivlan Zen untuk tidak menambah lawan yang baru.
"Pak Kivlan, saya sarankan tidak mencari lawan baru. Jangan menambah lawan. Karena lawan yang ada saja sekarang tidak bisa dilawan," sindirnya.
Spekulasi politikus Hanura
Anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Inas N Zubir menanggapi komentar Wasekjen Andi Arief soal istilah "Setan Gundul" yang disebut menggerayangi kubu Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi di Pilpres 2019.
Menurut Inas, banyak masyarakat menduga cuitan Twitter Andi Arief ini ditujukan pada kelompok Alumni 212 dan Imam Besar FPI, Rizieq Shihab.
Bukan tanpa alasan, sebab Prabowo dikatakan cukup patuh pada titah mereka.
Apalagi, kata dia, selain partai-partai politik pengusung paslon 02, Koalisi Adil Makmur juga disebut diisi oleh jajaran relawan dan Alumni 212.
"Masyarakat menduga bahwa kelompok inilah yang dimaksud setan gundul oleh Andi Arief. Karena kita tahu bahwa selama ini Prabowo sangat patuh kepada titah Rizieq Shihab dalam segala hal," ujar Inas saat dikonfirmasi, Selasa (7/5/2019).
Ketua Fraksi Partai Hanura ini menilai, kepatuhan Ketum Partai Gerindra itu kepada Alumni 212 dan Rizieq Shihab, dinilai jadi faktor yang membuat koalisi parpol pengusung mereka seperti PKS, PAN, Demokrat dan Berkarya menjadi gerah dan geram.
"Kepatuhan Prabowo tersebut telah membuat koalisi partai-partai pengusung Prabowo-Sandi menjadi gerah dan tentunya marah," ungkapnya.
Sandiaga penasaran

Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno menanggapi santai pernyataan Andi Arief soal 'Setan Gundul'
Sandiaga dihadapan media malah sempat berseloroh bahwa 'Setan Gundul' yang dimaksud Andi Arief mungkin seorang stafnya yang berkepala plontos.
"Itu engga apa-apa, biarin saja saya kita tanya siapa itu setan gundul," ujar Sandiaga Uno, di Jalan Galuh, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (6/5/2019).
Sandiaga mengaku penasaran dengan Setan Gundul yang dimaksud Andi Arief.
Bila menurutnya yang dimaksud Andi Arief adalah mereka yang meyakinkan Prabowo menang 62 persen, mungkin menurutnya adalah mereka yang mendampingi Prabowo saat memberikan pernyataan publik di 17 April malam.
Cawapres 02 Sandiaga Uno di Seknas Prabowo-Sandi, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (28/4/2019). (Tribunnews.com/ Reza Deni)
Karena dia saat itu sedang sakit dan istirahat di dalam rumah Prabowo.
"Tapi saya juga jadi kepengen tahu siapa itu setan gundul. Karena setahu saya yang disitu yang saya kan lagi cegukan saya turun terus ke atas orangnya yang semua ikut dampingi pak Prabowo memberikan deklarasi ke depan. Jadi kalau ada yang berikan masukan ke pak Prabowo ya orang-orang itu yang ada di depan sana," katanya.
Mantan Wakil Gubernur DKI itu mengaku tidak mau berburuk sangka bahwa apa yang disampaikan Andi Arief itu merupakan bagian dari manuver partai Demokrat usai pemungutan suara Pemilu 2019.
Karena menurut Sandiaga, sebelumnya juga, saat berkoalisi Andi Arief pernah menyebutkan bahwa dirinya memberikan mahar politik kepadan PAN dan PKS.
"Jadi menurut saya engga jelas ini dan apa saya engga tahu engga layak komentar, karena menurut saya fokus kita pemilu Jurdil selesaikan prosesnya dan koreski-koreksi," katanya.
Respons Politikus PKS

Menyikapi cuitan Andi Arief, Wakil Ketua Dewan Syuro PKS Hidayat Nur Wahid pun angkat bicara.
Menurut Hidayat mengenai angka 62 persen tersebut, publik sudah membacanya.
Hidayat Nur Wahid pun sempat menyinggung soal hasil survei internal yang dilakukan Partai Demokrat.
"Tapi tentang 62 persen itu juga publik sudah membaca, bahwa di internal demokrat survei mereka menyebutkan bahwa Prabowo menang dengan 62 persen. nah bagaiman tuh? jadi justru publik mendapatkan bacaan berita yang sudah beberapa hari yang lalu bahwa survei internal Demokrat, Prabowo menang 62 persen. Jadi apakah ini yang dimaksudkan oleh pak Andi Arief?" kata Hidayat Nur Wahid di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, (6/5/2019).
Menurut Hidayat Nur Wahid mengenai 'setan gundul seperti yang dimaksudkan Andi Arief sebaiknya ditanyakan langsung kepada orangnya.
Menurutnya apabila Andi Arief memiliki masalah di dalam partai koalisi, termauk angka 62 persen kemenangan Prabowo-Sandi, sebaiknya diselesaikan di dalam.
"Sehingga kemudian ketika kita tampil ke publik itu yang dihadirkan sesuatu yang solutif dan tidak menambah polemik," katanya.
Hidayat menolak bila koalisi Prabowo-Sandi disebut koalisi setan gundul.
Menurutnya koalisi adil dan makmur merupakan koalisi partai partai yang bermartabat.
"Kami bukan koalisi setan gundul, bukan koalisi setan gondrong kami koalisi bermartabat para partai-partai politik yang legal di Indonesia dan sudah mempunyai pengalaman yang panjang dalam berpolitik di Indonesia dan salah satu terukur dari sisi ketaatan kepada hukum, konstitusi, kepada etika dan kami lakukan itu semuanya dan dinamikanya terus berjalan," katanya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Respons Kivlan Zen Hingga Spekulasi Terkait Pernyataan 'Setan Gundul' Andi Arief