UPDATE Real Count KPU: Jokowi Menang di Surabaya, Lihat Selisih Suaranya dengan Prabowo
Dari Rekapitulasi Suara Jokowi-Maruf menang di Kota Surabaya atas Paslon Capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandi.
TRIBUNMANADO.CO.ID - KPU Surabaya telah menyelesaikan real count (rekapitulasi) di tingkat Kota Surabaya pada Selasa (7/5/2019) pukul 23.45 WIB.
Dari rekapitulasi tersebut, Paslon Capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Maruf menang di Kota Surabaya atas Paslon Capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandi.
Jokowi-Maruf mendapatkan 1.124.966 suara sedangkan Prabowo-Sandi mendapatkan 478.439 suara.
Atau jika dipersentasikan Jokowi Jokowi-Amin mendapatkan 70,1 persen sedangkan Prabowo-Sandi 29,9 persen.
"Setelah ini tahapannya adalah rekapitulasi di tingkat provinsi, insyaallah nanti pagi (Rabu, 8/5/2019) akan kami kirim hasilnya yaitu berupa DB1 yang akan kita sampaikan ke provinsi," kata Ketua KPU Kota Surabaya, Nur Syamsi, Rabu (8/5/2019).
Namun begitu, saat rekapitulasi usai dilakukan saksi Paslon Capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga enggan untuk menandatangani hasil rekapitulasi penghitungan suara tingkat Kota Surabaya tersebut. (Sofyan Arif Candra Sakti)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Resmi Real Count KPU, Jokowi-Maruf Menang Telak Atas Prabowo-Sanadi di Surabaya! Ini Suara Totalnya
Prabowo Hilang Kepercayaan kepada Institut Nasional
Capres Prabowo Subianto dinilai sudah tidak percaya dengan institusi nasional dan lebih mengutamakan pihak asing.
Ini terlihat dari sikapnya yang terus melontarkan tudingan miring kepada penyelenggara pemilu, namun di sisi lain ‘curhat’ kepada perwakilan kedutaan besar negara sahabat dan wartawan asing.
“Lucunya wartawan nasional yang punya hak atas akses informasi yang sama justru dilarang meliput. Sudah menuding KPU yang tidak-tidak, sekarang wartawan nasional pun dilarang meliput," salah seorang Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Indonesia (UI), Ari Junaedi, Rabu (8/5/2019).
"Seperti sudah tidak percaya institusi nasional. Lebih percaya asing dalam menyelesaikan persoalan dalam negeri,” kata dia.
Komentar Ari ini, terkait dengan pertemuan Prabowo dengan perwakilan kedutaan besar negara sahabat dan wartawan asing di kediamannya, Jl Kertanegara IV, Jakarta, Senin (6/5/2019) malam. Dalam pertemuan yang melarang kehadiran wartawan nasional itu, Prabowo menuding banyak kecurangan pemilu di Indonesia.
Ari menyebut, sikap Prabowo yang cenderung lebih percaya pihak asing ini seakan kontradiktif dengan apa yang selama ini dia kampanyekan ke publik.
“Prabowo selama kampanye kan mendaku seolah-olah dia paling nasionalis, dan bahkan sambil menggebrak-gebrak meja menuding banyak pihak sebagai antek asing. Lah nyatanya sekarang kok seperti dia yang antek asing?” tanya Ari.