Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Polemik Ijtima Ulama III

Minta Bawaslu 'Dis' Paslon 01, Ijtima Ulama III Menyesatkan Warga? Ini Pembelaan Kubu 02

TKN sebut Pertemuan timses kubu 02 yang berkedok Ijtimak Ulama jelas sebuah politik akal-akalan dan ugal-ugalan yang tujuannya justru menyesatkan umat

Editor: Frandi Piring
Tribunnews
Ada Apa? 1500 Ulama & Tokoh Bahas Kecurangan Pemilu di Ijtima Ulama III 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf melayangkan kritikan terhadap Ijtima Ulama III di Sentul, Bogor, Rabu (1/5/2019).

Di slide video dari Front TV tampak peserta berdiri menyanyikan yel-yel lagu ada kata Prabowo dan Sandi. Beberapa terlihat mengangkat jari dan membentuk simbol yang selama ini dipakai Sandiaga saat keliling kampanye.

TKN Jokowi juga menganggap aneh hasil Ijtima Ulama III yang meminta Bawaslu mendiskualifikasi Jokowi dari Pemilu 2019.

"Pertemuan timses kubu 02 yang berkedok Ijtimak Ulama jelas sebuah politik akal-akalan dan ugal-ugalan yang tujuannya justru menyesatkan umat"kata Jubir TKN Jokowi-Maruf, Ace Hasan Syadzily, dilansir dari tribunsolo.com.

Ijtima Ulama III juga jadi pembahasan seru di Talkshow Mata Najwa Rabu (1/5/2019) tadi malam.

Baca: TKN 01: Ijtima Ulama III Menyesatkan Umat, Kubu 02 Hancurkan Kredibelitas Karena Tidak Siap Kalah

Seperti sebelumnya, talkshow yang dipandu Najwa Shihab ini berlangsung seru hingga Najwa melontarkan sejumlah pertanyaan kepada kedua kubu pendukung.

"Ijtima Ulama atau Badan Pemenangan kok ada lagu-lagu menangkan 02," tanya Najwa Shihab ke Eggi Sudjana pendukung Prabowo-Sandi.

Eggy Sudjana kemudian menjelaskan tentang Ijtima Ulama III.

Ijtima ulama diawali pembicaraan dua orang yang dianggap pakar.

"Satu Ibu Chusnul mariyah bekas KPU menjelaskan hal ikhwal di KPU kemudian yang kedua Agus Maksum yang ahli IT dari BPN yang sudah diancam mau dibunuh segala macam karena dia mengungkap dengan sistematis dan jelas adanya kecurangan diawali denganDPT. DPT ini lah cikal bakalnya. Sampai misalnya satu kelaurga satu KK ada 200 orang, itu istrinya berapa orang. ada juga lahir pada jamannya Nabi Isa itu kan ngaco benar," kata Eggy Sudjana.

Eggy Sudjana kemudian menjelaskan alasan Ijtima Ulama III merekomendasikan Pasangan Jokowi - Maruf Amin didiskualifikasi.

"Poin pentingnya tentang diskualifikasi tadi itu yang mau saya jelaskan. Pasal 463 ayat 4 kenapa? Karena ada disebutkan di situ paslon saya langsung paslon jika terbukti TSM terstruktur, sistematis dan massif maka dapat dibatalkan pencalonannya. Itu yang didorong tadi. Kita sudah ke DKPP. DKPP harus periksa bawaslu dan KPU," kata Eggy Sudjana.

Hal inipun mendapat komentar Jubir TKN Jokowi-Maruf, Ace Hasan Syadzily.

Ia menilai, langkah-langkah yang dilakukan kubu prabowo-Sandi adalah untuk tidak mengakui kekalahan versi hitung cepat mulai dari delegitimasi KPU, meminta pemilu ulang sampai dengan meminta Pak Jokowi didiskualifikasi.

"Ijtima Ulama III adalah bentuk manuver politik kalap dari Timses 02, Prabowo-Sandiaga,"kata politikus Golkar ini.

Ace Hasan juga mengkritik timses 02 yang tak siap kalah dan tak siap menerima hasil Pemilu.

"Anehnya, walaupun secara kasat mata mereka melakukan delegitimasi KPU, tapi justru mereka minta KPU-Bawaslu untuk mendiskualifikasi Pak Jokowi."

"Ini artinya mereka merengek-rengek pada lembaga yang kredibilitasnya sedang mereka hancurkan," ucap Ace Hasan Syadzily.

Ace bahkan memprediksi ada sejumlah skenario timses 02 jelang penetapan hasil Pemilu pada 22 Mei 2019.

Ia menyebut, jika timses 02 akan menuduh timses 01 melakukan kecurangan dalam Pemilu 2019.

"Ini semakin mengkonfirmasi skenario 02 menjelang 22 Mei, yakni meminta Bawaslu untuk mendiskualifikasi 01 dengan alasan kecurangan yang bersifat Terstruktur, Sistematis dan Massif (TSM)."

"Sejalan dengan itu, kubu 02 mengerahkan massa pendukungnya bermain presiden-presidenan. Skenario diskualifikasi ini ingin menjalankan skenario Pilkada Kotawaringin Barat yang saat itu Bambang Widjajanto terlibat menjadi pengacara salah satu paslon," papar Ace Hasan.

"Dengan didiskualifikasi calon terpilih, maka calon penantang yang otomatis dilantik."

"Akal bulus ini jelas tidak punya pijakan obyektif karena kecurangan TSM yang mereka tuduhkan hanya ilusi tanpa fakta."

"Kita ingat gertak sambel Prabowo pada saat sengketa tahun 2014 yang mengklaim membawa bukti berkontainer ke MK."

"Nyatanya hanya ilusi."

"Jangankan bukti kecurangan, mengumpulkan C1 saja plintat-plintut."

"Ngaku-ngaku punya real count, tempatnya tidak jelas entah di mana."

"Skenario Kotawaringin Barat jelas halusinasi juga," tutupnya.

Baca: TERBARU pemilu2019.kpu.go.id Real Count KPU Pilpres 2019, 03/05/19 Pukul 09.00 WIB, Data Masuk 63%

Baca: Inspirasi Ahok, Caleg Pasang Spanduk Bersama Inspiratornya Jadi Perdebatan: Merindukan Ahok

Tautan: http://makassar.tribunnews.com/2019/05/02/benarkah-ijtima-ulama-iii-politik-akal-akalan-seperti-tuduhan-tkn-jokowi-ini-pembelaan-tim-prabowo?page=all.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved