Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

UPDATE REAL COUNT KPU, Data Masuk 51,83 Persen: Jokowi atau Prabowo Diatas?

Hingga Senin (29/4/2019) pukul 16.45, data yang masuk mencapai 421.634 TPS dari total 813.350 TPS atau 51,83 persen.

Editor: Rhendi Umar
Tribun Jateng
Jokowi dan Prabowo 

TRIBUNMANADO.CO.ID- Data penghitungan suara pilpres yang dimuat dalam Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih terus bergerak.

Data tersebut ditampilkan pada portal pemilu2019.kpu.go.id.

Hingga Senin (29/4/2019) pukul 16.45, data yang masuk mencapai 421.634 TPS dari total 813.350 TPS atau 51,83 persen.

Hasil Situng sementara ini menunjukan, pasangan capres cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul 56,18 persen.

Sementara paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendapatkan suara 43,82 persen.

Sementara ini, Jokowi-Ma'ruf unggul di sejumlah provinsi, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sulawesi Utara, hingga Papua.

Sedangkan Prabowo-Sandi sementara ini unggul di Sumatra Barat, Jambi, Aceh, Banten, hingga Nusa Tenggara Barat (NTB).

Ketua KPU Arief Budiman menegaskan, Situng bukan merupakan hasil resmi yang akan ditetapkan KPU. Situng hanya rujukan bagi publik untuk memantau proses rekapitukasi suara.

"Informasi yang disediakan KPU melalui situng adalah informasi untuk mempercepat penyampaian hasil pelaksanaan pemungutan dan perhitungan suara kepada masyarakat, dengan begini pertama penyampaian informasi yang cepat," kata Arief di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (26/4/2019).

Situng juga berfungsi sebagai alat kontrol masyarakat atas proses rekapitulasi suara.

Masyarakat bisa melapor ke KPU jika menemukan kesalahan entry data scan C1 ke Situng.

Baca: Kisah Sepasang Calon Pengantin yang Divonis Kanker, Bagaimana Dengan Rencana Pernikahannya?

Viral, Video Rapat Sandiaga dengan Tim Pemenangan, Bahas Penginputan C1 yang Tidak Jelas

Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, sudah beberapa kali mengklaim kemenangan di Pilpres 2019. Namun, data internal perolehan suara pasangan Prabowo - Sandiaga sampai saat ini masih menjadi teka-teki.

Prabowo sebelumnya telah mengumumkan perolehan perolehan suara dirinya bersama Sandiaga Uno mencapai 60 persen. Ia pun mengimbau anggota tim sukses, relawan, dan simpatisan untuk menjaga perolehan suara.

Di sisi lain, pada Sabtu (27/4/2019) kemarin, beredar video rapat Sandiaga Uno dengan tim pemenangan.

Video itu diposting @yusuf_dumdum di akun Twitter miliknya, dan ramai diperbicangkan netizen. Terlihat di rapat tersebut Sandiaga Uno, Erwin Aksa, dan Erik Hidayat, anggota timses Sandi.

Erik Hidayat pun memaparkan tentang permasalahan formulir C1 yang dikumpulkan tapi tidak diinput.

Ia menyebutkan bahwa sudah ada instruksi terhadap para relawan dan timses BPN untuk mengumpulkan form C1. Namun, data itu ternyata sekadar dikumpulkan. Tidak diinput dalam suatu server atau database secara terpadu.

“Dan kita coba arahin untuk ngumpulin C1. Pertanyaannya adalah, C1 kita siapa yang nginput? karena nggak jelas,” kata Erik Hidayat, dalam video yang sudah ada teksnya itu.

Pemaparan Erik Hidayat itu mendapat respons dari Sandiaga yang terlihat mengangguk dan membenarkan pernyataan Erik Hidayat.

Hingga Minggu (28/4/2019) pukul 20.10 WIB, video berdurasi 12 detik sudah 593 di-retweet dan disukai 980 kali. Ratusan warganet pun memenuhi kolom komentar postingan tersebut.

Markas Berpindah-pindah

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon angkat bicara soal markas BPN dalam melakukan penghitungan suara secara real count.

Menurut Fadli, markas penghitungan suara Pilpres nomaden. Tim BPN Prabowo-Sandiaga kerap berpindah-pindah tempat dalam melakukan penghitungan suara.

Hal tersebut bertujuan agar real count Pilpres 2019 Prabowo-Sandiaga dapat berjalan aman.

"Ada di beberapa tempat, di Kertanegara ada, di DPP ada pengumpulan-pengumpulan C1 dan bukti-bukti. Salah satu alasannya security (keamanan), karena itu berpindah-pindah," kata Fadli saat ditemui wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/4/2019).

"Begitu Anda kasih tahu di mana langsung itu dihack, langsung itu diretas. Itu terjadi berkali-kali," ujarnya.

Sebelumnya, Prabowo Subianto mengatakan, hasil real count internal menunjukkan dirinya dan Sandiaga Uno memenangkan Pilpres 2019. Prabowo mengklaim memperoleh 62 persen suara.

"Saya kasih update, berdasarkan real count kita suah berada di posisi 62 persen," ucap Prabowo.

Menurutnya, perhitungan real count tersebut sudah masuk pada 300 ribu TPS.

Berdasarkan pendapat ahli statistik, dan kata Prabowo Subianto, tidak akan berubah.

Mantan Danjen Kopassus tersebut kemudian mengimbau relawannya untuk tidak mudah terprovokasi dan melakukan tindakan anarkis.

"Tidak akan kita gunakan cara-cara di luar hukum, karena kita sudah menang. Rakyat bersama kita, kita bagian dari rakyat," katanya saat memberikan pernyataan di depan kediamannya, Jalan Kertanegara Nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (17/4/2019).

Baca: Catat, Hari Ini Jokowi Pindahkan Ibu Kota dari Jakarta ke Luar Pulau Jawa

Meskipun demikian, Prabowo Subianto meminta para pendukungnya untuk tetap menjaga penghitungan suara. Ia meminta para pendukungnya menjaga kotak suara hingga tingkat kecamatan.

"Yang paling utama emak-emak seluruh Indonesia, tulung jaga kotak suara. Kalau tadi pagi kita jaga TPS, sekarang kita jaga kotak suara. Kawal di kecamatan-kecamatan dan terutama jaga C1," pintanya.

Sementara Ketua BPN Prabowo-Sandi, Djoko Santoso juga mengklaim Prabowo-Sandiaga telah memenangkan Pilpres 2019.

Mantan Panglima TNI itu bahkan mengatakan sebenarnya pihaknya bisa menang hingga 80 persen bila tidak dicurangi.

Karena itulah, Djoko menyebut pasangan Prabowo-Sandi berdasarkan perhitungan internal hanya mampu mendapatkan 62 persen suara.

"Sebelum tanggal 17 April dan setelah tanggal itu mereka curang terus. Mereka secara masif terencana sistematik dan brutal," kata Djoko Santoso saat acara syukuran dan konsolidasi pengawalan pemenangan Prabowo-Sandi di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta Timur, Rabu (24/4/2019).

"Namun demikian, masih tersisa suara 62 persen, dan itulah Prabowo-Sandi menyatakan kemenangan setelah dicurangi. Kalau enggak dicurangi bisa 75–80 persen," sambungnya.

Baca: Terkait Pemain Baru yang Akan Didatangkan, Sumber Internal Persib Bandung: Semoga Tak Ada Kendala

Menurutnya, Prabowo menang di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Jawa Barat. Oleh karena itu, ia merasa heran bila Prabowo-Sandi dinyatakan kalah oleh sejumlah lembaga survei.

"Banten, Jabar, Sulsel, kita menang. Jadi itu tidak mungkin Prabowo kalah. Jawa menang, Sumatera menang, Kalimantan Selatan, Timur. Jadi dilihat saja itu, omongan saja kalau kalah. Itu pasti direkayasa," paparnya.

Meskipun demikian Djoko Santoso minta para relawan dan pendukung Prabowo-Sandi untuk terus menjaga rekapitulasi suara.

Jangan sampai, menurutnya, suara masyarakat yang diberikan kepada Prabowo-Sandi tidak terhitung.(*)

TONTON JUGA:

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Real Count KPU, Data 51,83 Persen, Jokowi-Ma'ruf Masih Unggu

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved