Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilpres 2019

Cawapres 02 Sandiaga Uno Tak Mau Berkomentar soal 'Garis Keras' Mahfud MD, Memecah Belah Bangsa

Sandiaga Uno tak mau menanggapi soal isu garis keras yang memanas di media sosial yang menjadi perbincangan hangat beberapa tokoh maupan politikus.

Editor: Frandi Piring
Instagram/sandiuno
Sandiaga Uno 

Saya kira rekonsiliasinya menjadi lebih penting untuk menyadarkan kita bahwa bangsa ini bersatu karena kesadaran akan keberagaman dan bangsa ini hanya akan maju kalau bersatu. Karena buktinya kemajuan demi kemanjuan kita raih karen..."

Pernyataan Mahfud tersebut sontak mendapat reaksi dari berbagai pihak terutama kubu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02, Prabowo-Sandi.

Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak misalnya.

Dahnil menyayangkan pernyataan Mahfud MD karena menggunakan narasi garis keras.

Pernyataan itu ia anggap justru memecah belah dan penuh kebencian.

Hal itu disampaikan Dahnil lewat cuitan di akun twitternya, Minggu (20/4/2019):

"Saya menghormati Pak @mohmahfudmd tapi kaget dg tuduhannya, karena ambisinya sampai tega menggunakan narasi daerah2 02 menang sprt Aceh, Sumbar, Jawa Barat dsb, sbg daerah Islam garis keras. Narasi Pak Mahfud ini yg justru memecah belah dan penuh kebencian.,"

Orang yg bersikap seolah netral sprt pak @mohmahfudmd dg narasi tuduhan yg mendukung Prabowo adl daerah Islam garis keras, bukan justru menjadi suluh tapi menyulut keruh. Bukan sikap seorang pancasilais.

Apakah sikap Pancasilais itu adalah sikap menuduh dan melabel kelompok lain yg tdk satu garis politik sbg Islam Garis keras sprt yg dilakukan oleh Pak @mohmahfudmd ktk menyebut daerah dimana Prabowo menang adl daerah Islam Garis keras?

Bagaimana mungkin Pak @mohmahfudmd yg menyatakan dirinya menggerakkan suluh kebangsaan justru mengeluarkan pernyataan keruh kebangsaan dg menuduh daerah sprt Aceh, Sumbar, Jawa Barat dst yg dukung Prabowo adl daerah Islam Garis keras."

Tak hanya Dahnil, sejumlah pihak lain juga memberi komentar atas pernyataan Mahfud mulai dari Muhammad Said Didu, Andi Arief hingga Rachel Maryam.

Atas berbagai pertanyaan dan komentar yang ditujukan atas pernyataannya, Mahfud MD pun membuat cuitan hari ini.

Salah satunya, ia membalas komentar dari Said Didu

"Garis keras itu sama dgn fanatik dan sama dgn kesetiaan yg tinggi. Itu bkn hal yg dilarang, itu term politik. Sama halnya dgn garis moderat, itu bkn hal yg haram. Dua2nya boleh dan kita bs memilih yg mana pun. Sama dgn bilang Jokowi menang di daerah PDIP, Prabowo di daerah hijau.

Dlm term itu sy jg berasal dari daerah garis keras yi Madura. Madura itu sama dgn Aceh dan Bugis, disebut fanatik krn tingginya kesetiaan kpd Islam shg sulit ditaklukkan. Spt halnya konservatif, progresif, garis moderat, garis keras adl istilah2 yg biasa dipakai dlm ilmu politik.,"

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved