Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Nasional

Ratusan Pengurus PAN Minta Bara Hasibuan Dipecat dari Keanggotaan

Ratusan pengurus pusat hingga daerah Partai PAN meminta DPP PAN memecat Bara Hasibuan dari jabatan Wakil Ketua Umum sekaligus keanggotaan

Editor:
google/media Indonesia
Bara Hasibuan 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Ratusan pengurus pusat hingga daerah Partai Amanat Nasional (PAN) meminta DPP PAN memecat Bara Hasibuan dari jabatan Wakil Ketua Umum sekaligus keanggotaan dalam PAN.

Karena Bara Hasibuan berbeda dukungan dengan koalisi partai PAN yang mendukung nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga di pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019.

Masalah tersebut langsung ditanggapi oleh salah satu petisi PAN yakni Wakil Sekretaris Jenderal PAN Soni Sumarsono. Soni membenarkan beredarnya petisi tersebut di internal PAN.

"Petisi ini tentu terkait sikap Saudaraku Bara Hasibuan yang berbeda dengan apa yang telah menjadi keputusan Rakernas PAN," ujar Soni ketika dihubungi, Minggu (28/4/2019).

Perbedaan sikap yang dimaksud adalah arah dukungan dalam Pemilihan Presiden 2019. Bara telah menyatakan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Sementara, keputusan PAN adalah mendukung paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Soni mengatakan, kader yang berbeda sikap dengan partai harus mendapatkan sanksi tegas.

"Siapa pun yang tidak patuh terhadap hasil Rakernas PAN yang telah memutuskan mendukung pasangan Prabowo-Sandi sebagai capres dan cawapres 2019 maka partai harus memberikan sanksi yang tegas," ujar Soni.

''Apalagi kalau dia elite partai yang seharusnya memberikan contoh yang baik untuk taat terhadap keputusan partai," tambah dia.

Hingga hari ini, tercatat 111 kader yang menuliskan namanya dalam petisi ini.

Selain Soni, nama lain yang ada dalam petisi itu adalah Ketua DPP PAN Yahdil Abdi Harahap dan Euis Fatayati.

Selama ini, Bara memang kerap menunjukkan sikap berbeda dengan keputusan partainya.

Ketika ada kader di daerah yang menyatakan dukungan kepada Jokowi-Ma'ruf, Bara cenderung membela mereka.

Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Bara Hasibuan dari jabatan Wakil Ketua Umum sekaligus keanggotaan dalam PAN.

Karena Bara Hasibuan berbeda dukungan dengan koalisi partai PAN yang mendukung nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga di pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019.

Masalah tersebut langsung ditanggapi oleh salah satu petisi PAN yakni Wakil Sekretaris Jenderal PAN Soni Sumarsono. Soni membenarkan beredarnya petisi tersebut di internal PAN.

"Petisi ini tentu terkait sikap Saudaraku Bara Hasibuan yang berbeda dengan apa yang telah menjadi keputusan Rakernas PAN," ujar Soni ketika dihubungi, Minggu (28/4/2019).

Perbedaan sikap yang dimaksud adalah arah dukungan d

merasa tidak melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AR/ART) partai dengan mendukung calon presiden petahana Joko Widodo.

Hal ini disampaikan Bara untuk menanggapi munculnya petisi dari pengurus PAN yang meminta dirinya dipecat karena berbeda sikap dengan keputusan partai.

"Saya mendirikan PAN. Tidak ada satu pun yang tanda tangan itu ikut mendirikan PAN.

Saya paham betul platform partai ini, saya ikut menulis platform partai ini, saya paham betul jiwa partai ini, soul partai ini," ujar Bara ketika dihubungi, Minggu (28/4/2019).

Bara mengatakan, ini bukan pertama kalinya muncul petisi untuk memecat dirinya.

Sebagai pendiri PAN, dia menilai, apa yang dia lakukan sudah sesuai dengan nilai-nilai dasar PAN ketika didirikan.

Dia memahami tujuan yang ingin dicapai PAN saat pertama kali berdiri.

Dengan demikian, kata Bara, dia paham apa saja yang merupakan bentuk pelanggaran terhadap AD/ART partai.

Menurut dia mendukung Jokowi bukan bentuk pelanggaran.

Apalagi, dia juga tidak ikut berkampanye untuk Jokowi meskipun mendukung capres petahana itu.

"Jadi saya merasa apa yang saya lakukan tidak salah ya.

Saya lakukan ini semua untuk mengembalikan roh PAN itu sendiri," ujar Bara.

"Saya minta mereka semua ini belajar dulu sejarah sebelum mereka memberikan judgement kepada saya, penilaian, atau tuntutan untuk meminta saya dipecat," tambah dia.

Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mengatakan, partainya saat ini belum membahas perbedaan sikap salah satu wakil ketua umumnya, Bara Hasibuan.

"Beliau baru menyatakan (dukungan) itu baru-baru saja ya.

Saya sendiri masih belum punya waktu dan kesempatan untuk menemui dan langsung meminta klarifikasi dari Pak Bara.

Jadi daripada saya membaca dari pihak ketiga, dari media, lebih baik meminta klarifikasi dari yang bersangkutan," ujar Eddy ketika dihubungi, Minggu (28/4/2019).

Sebelum adanya klarifikasi langsung kepada Bara, ia tak ingin berspekulasi atas keputusan yang akan diambil partai terhadap Bara.

Merespons perbedaan sikap Bara, ratusan pengurus PAN dari tingkat pusat hingga daerah membuat petisi yang meminta Bara dipecat dari PAN.

Terkait petisi itu, Eddy mengaku belum mengetahuinya.

Namun, dia menegaskan, semua keputusan terkait dugaan pelanggaran yang dilakukan kader harus melalui mekanisme yang diatur partai.

"Saya sendiri belum baca petisi itu tapi kalaupun ada petisi itu kan hak menyatakan pandangan ya. Saya kira sah-sah saja kalau orang menyampaikan pandangan," ujar Eddy.

"Tetapi bagaimana pun juga segala sesuatu kan ada mekanismenya untuk pengambilan keputusan," tambah dia. 

Artikel ini dikompilasi dari Kompas.com dengan judul "DPP PAN Akan Klarifikasi Langsung Bara Hasibuan yang Pilih Dukung Jokowi", "Bara Hasibuan: Tidak Ada Satu Pun yang Tanda Tangan Petisi Itu Ikut Mendirikan PAN!", "Minta Bara Hasibuan Dipecat, Beredar Petisi di Internal PAN"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved