Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilpres 2019

Rekapitulasi C1 Prabowo-Sandi Tak Menetap, Gus Nadir: Dasar 62% Hasil Real Count Itu Apa?

Gus Nadir pertanyakan keberadaan CI Paslon 02 kenapa berpindah-pindah dan tak menetap hingga singgung klaim data 62 %.

Editor: Frandi Piring
Google/Repelitaonline
Gus Nadir - Cuitan viral di twitter 

Pernyataan Habib Rizieq ini diunggah dalam sebuah video di Youtube FRONT TV.

Gus Nadir yang berada di kubu Jokowi dan Maruf Amin itu pun lantas meminta kepada khalayak untuk memberikan kesimpulannya terkait dengan pernyataan Habib Rizieq Shihab tersebut.

Pada menit 2:25 Muhammad Rizieq Shihab menyatakan: “kalo tdk dicurangi, Prabowo menang 80%. Kalo dicurangi, tetep menang 60%”.

Jadi?

Monggo disimpulkan sendiri (emoji)

Sebelumnya, sejumlah lembaga survei yang tergabung dalam Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) kepada kubu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto dan sandiaga Uno agar membuka secara terang benderang proses penghitungan suara.

Pada Senin (22/4/2019), Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Andre Rosiade mengungkapkan, proses tersebut dipusatkan di DPP Gerindra.

"C1 kami dikumpulkan dari seluruh Indonesia di DPP Partai Gerindra. Kami yang kerja banyaklah," kata Andre Rosiade.

Sementara itu, seorang petugas DPP Gerindra menyebut tak ada penghitungan suara di lokasi tersebut.

"Justru di Kertanegara. Di sini sama sekali enggak ada kegiatan. Semua diserahkan di sana. Semua dikawal di sana. Pak Andre Rosiade jarang banget ke sini," ujar petugas tersebut dikutip dari Kompas.com, Selasa (22/4/2019).

Wakil Ketua BPN, Mardani Ali Sera mengaku tidak mengetahui pasti dimana lokasi penghitungan suara (real count) kubu 02.

"Lokasi saya tidak tahu," ungkap Mardani.

Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI sekaligus Anggota Dewan Pengarah BPN, Fadli Zon, megatakan lokasi penghitungan suara oleh BPN dilakukan secara berpindah-pindah karena alasan keamanan.

"Ada di beberapa tempat, di Kertanegara ada, di DPP ada pengumpulan-pengumpulan C1 dan bukti-bukti. Salah satu alasannya security, karena itu berpindah-pindah," kata Fadli saat ditemui wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/4/2019).

Fadli mengatakan, BPN tak ingin mempublikasi lokasi penghitungan real count lantaran khawatir peretasan sistem.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved