Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Siap Penuhi Janji Kampanye: Inilah Caleg Champions PDIP

Pendatang baru hampir pasti menguasai parlemen Gedung Cengkih. Meski belum punya pengalaman, namun bagi mereka ternyata telah menyiapkan

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
tribun manado/steven sonith
Infografis caleg champions dari PDIP Sulut 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Pendatang baru hampir pasti menguasai parlemen Gedung Cengkih. Meski belum punya pengalaman, namun bagi mereka ternyata telah menyiapkan diri ketika terpilih dan bertugas sebagai wakil rakyat.

Fabian Kaloh, Caleg DPRD Sulut dari PDIP misalnya. Fabian diperkirakan lolos dari Dapil Minut-Bitung mengatakan, sesuai UU ada 3 fungsi utama DPRD. Karena itu bersama-sama pemda akan membuat perda. "Tentu perda yang prorakyat, yang menguntungkan rakyat," katanya kepada tribunmanado.co.id, Kamis (25/4/2019). Kedua, katanya, fungsi budget (APBD). Ini baginya juga penting. "Sesuai janji saat kampanye, saya akan berusaha memperhatikan kebutuhan rakyat," ujarnya

Ketiga, mengawasi penyelenggaraan pemerintahan. Pengalamannya sebagai birokrat lalu, banyak kebijakan yang baik kepala daerah tapi setelah di level pelaksana terjadi deviasi.

"Tugas saya untuk mengawasi itu. Jangan ada satu rakyat pun yang ‘dianiaya’ oleh aparat. Saya akan bela rakyat apapun konsekuensinya yang akan saya tanggung," katanya.

Sebagai legislator baru DPRD Minut, Chris Yodi Longdong mengaku ingin menerapkan idealisme dalam tugas ini. Ia ingin lebih fokus kepada kepentingan banyak orang, bukan kepentingan pribadi dan kelompok tertentu. "Menurut saya bekerja sesuai tugas dan fungsi yang paling utama. Kalau dewan sudah mulai tidak pada tugas dan fungsinya, itulah kira-kira yang harus diluruskan," ujarnya.

Untuk memenuhi janji politik, ia cukup menjalankan sesuai tugasnya nanti di dewan. Yang ia janjikan bekerja berdasarkan idealisme untuk kepentingan umum. "Terima kasih sebelumnya atas kepercayaan yang telah diberikan kepada saya, harapan saya, semoga kita saling menjaga daerah Minahasa Utara, dan mari kita turut berperan aktif dalam rangka mendukung program-program pemerintah yang tujuannya pada bonum commune," katanya.

Sesuai form Cs, politisi PDIP berumur 23 tahun ini memperoleh 3.621 suara sementara di Dapil II Minut (Talawaan-Dimembe-Likupang Selatan).
Ketua DPC PDI Perjuangan Manado Richard Sualang meminta semua caleg terpilih PDIP untuk merealisasikan semua janji kampanye. "Kalau Anda janji mau kasih gaji untuk rakyat, lakukan itu," kata dia. Menurut dia, pelaksanaan janji akan membuat caleg itu tetap di hati rakyat.

Sebaliknya jika ingkar maka akan menciderai kepercayaan rakyat. Richard menyatakan, masih ada agenda politik besar setelah pileg yakni Pilkada Manado. "Kita akan menjaga terus momentum kemenangan ini hingga pilkada nanti, mesin partai akan terus panas," kata dia. Beber dia, PDIP sudah meraih 11 kursi dan akan berjuang meraih kursi ke 12.

Caleg PDIP, Jean Sumilat yang berlatar belakang pengusaha, nyatanya terpilih sebagai wakil rakyat. Si pengusaha katering Defoma ini mendapat kepercayaan dengan perolehan 2.424 suara di Dapil Sario-Malalayang. Jean di PDIP memegang jabatan sebagai Ketua PAC Malalayang.

Perolehan suara Jane membuatnya melenggang mulus ke DPRD Manado dengan raihan uara terbanyak PDIP di dapil Sario- Malalayang (data C1). "Terima kasih kepada seluruhasyarakat yang sudah mendoakan serta memberi nukungan terlebih khusus aeluruh atruktur partai Kecamatan Malalayang dan Sario bersama Tim Relawan," kata caleg nomor urut 2 ini.

Rakyat Mengadili Mereka

Ferry Liando, pengamat politik dari Unsrat menilai, petahana terancam tak terpilih lagi. Boleh jadi sebagian dari mereka tidak memberikan performans yang baik ketika 5 tahun menjabat.

Pada Pemilu 2014 meeeka banyak berjanji untuk membantu rekyat dalam hal kesejahteraan. Namun ketika terpilih, mereka tidak mampu mewujudkan janji-janji itu.

Masyarakat tidak percaya dengan petahana itu dan akhirnya tidak memilih mereka lagi. Pemilu itu adalah ajang pengadilan politik rakyat dalam menenetukan siapa yang hendak mereka pilih.

Biasanya yang dipilih itu adalah mereka itu yang benar-benar memiliki prestasi. Namun demikian bagi caleg pendatang baru yang tepilih karena faktor uang diprediksi akan memiliki nasib yang sama pada pemilu selanjutnya. Biasanya caleg yang tepilih karena menyuap atau menyogok pemilih adalah caleg yang tidak punya kualitas.  (kel/dma/art)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved