Pemilu 2019
Jusuf Kalla Sarankan Pemilu Serentak Dievaluasi, Banyak Petugas KPPS Meninggal, Sulut 4 Orang
Banyak meninggalnya anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) karena kelelahan saat pemilu serentak digelar
Marpy yang tinggal di kompleks sekolah membeber, Jumat malam, ia dan Assa sempat bercakap cakap tentang pemilu.
Assa kala itu terlihat sehat. "Ia saya buatkan nutri sari," kata dia.

Esoknya Assa mulai terlihat sakit. Itu ia beberkan ke polisi.
"Diajak ke PPK dirinya katakan mau tidur dulu, sorenya ia menelepon kepada salah satu guru untuk melihatnya karena ia menelepon sang istri tapi tidak aktif, ia lantas dibawa ke rumah sakit," kata dia.
Dari informasi yang ia dengar, Assa mengalami stroke dikarenakan kolesterol naik dan kelelahan. Ia mengaku kehilangan.
"Orang ini sangat baik hati, ia membantu saya pindah dari Bolsel," kata dia.
Seorang polisi yang mendampingi Assa, sebut dia, juga merasa berduka.
"Ia sampai meneteskan airmata, ia mengaku baru kenal tapi tak akan lupa kebaikan Mner," kata dia.
Ia bercerita polisi tersebut mengaku sudah beroleh tanda-tanda kematian.
"Dia katakan sedap sekali kalu torang mo sama-sama trus, mar kita so nyanda stou," kata dia. (art)
Ketua KPU Manado, Sunday Jelly Rompas mengakui meninggalnya Ketua PPS Pinaesaan. Tak hanya itu, seorang anggota KPPS di TPS 3 Komo Dalam pun meninggal dunia pada Minggu ini.
"Korban meninggal pada hari dan pada waktu yang hampir bersamaan Minggu,21 April 2019," kata Ketua KPU Manado, Jelly Rompas.
KPU Manado turun berdukacita yang dalam atas meninggalnya dua anggota penyelenggara pemilu tersebut.
"Selamat jalan rekan kerja. Kalian adalah pahlawan yg sudah melaksanakan tugas mulia," kata dia.
Ketua KPU Sulut, Ardiles Mewoh mengatakan, seluruh jajaran KPU menyampaikan duka cita mendalam bagi keluarga korban yang ditinggalkan.