Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

KPU Santuni Puluhan Petugas KPPS Meninggal

Petugas penyelenggaran pemilihan umum legislatif (Pemilu) yang dilaksanakan seerentak dengan pemilihan presiden 2019 banyak meninggal dunia

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
KOMPAS.com/AJI YK PUTRA
Ketua KPU RI Arief Budiman saat berada di Palembang, dalam acara pelantikan komisioner KPU se Kabupaten/kota Sumatera Selatan, Senin (7/1/2019) 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Petugas penyelenggaran pemilihan umum legislatif (Pemilu) yang dilaksanakan seerentak dengan pemilihan presiden 2019 banyak meninggal dunia di berbagai daerah, saat pencoblosan maupun sesudahnya. Di antaranya Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), dan anggota kepolisian. Pemilu

Ketua KPU Arief Budiman mengaku akan menggelar rapat untuk mendata jumlahnya. "Ka,mi juga mau rapat. Ini berapa jumlah yang meninggal, berapa yang kecelakaan, sebab (meninggal), saat jalankan atau tidak jalankan tugas," ucap Ketua KPU Arief Budiman kepada wartawan di kantornya, Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Minggu (21/4).

Selain untuk memastikan jumlah korban meninggal, dalam rapat tersebut akan ditentukan mekanisme pemberian santunan. "Nanti kita kumpulkan (datanya), termasuk mekanisme (pemberian santunan) dan sarananya," ucap Arief.

Arief mengaku KPU akan mengevaluasi kasus petugas KPPS yang meninggal. Termasuk soal rencana pemberian santunan karena petugas KPPS tidak mendapat asuransi.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah petugas KPPS meninggal karena kelelahan saat menjalankan tugas. Di Jawa Barat, dilaporkan ada 12 petugas KPPS yang meninggal.

"Kalau dibikin kerjanya seperti kerja normal kantoran, masuk jam 8 pagi pulang jam 4 sore, bisa nggak selesai pemilunya. Memang kerja penyelenggara pemilu itu kerjanya overtime. Makanya, ketika kami memilih itu, memang nyari orang-orang yang sehat fisiknya, sehat mentalnya. Karena sehat fisiknya saja juga berisiko kalau orang ditekan kanan-kiri gampang down, nggak bisa," ucap Arief kepada wartawan, Sabtu (20/4). 

 KPU menyampaikan prihatin karena petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) ada yang meninggal dunia dan sakit saat menjalankan tugas. KPU memastikan akan memberikan santunan kepada mereka.

Terpisah, Komisioner KPU Ilham Saputra mengatakan banyak petugas KPPS yang meninggal karena penyakit dan ada yang kelelahan. Dia juga menyebut petugas KPPS yang gugur saat menjalankan tugas adalah salah satu pahlawan.

"Ada kecapekan, ada serangan jantung, nah ini masyarakat nggak banyak tahu bahwa pekerjaan penyelenggara pemilu sangat berat, sangat maksimal, kami atas nama KPU RI apresiasi kepada penyelenggara pemilu tingkat bawah petugas kpps yang sakit dan yang meninggal," ujar Ilham di Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat.

Dia juga mengatakan KPU akan memberikan santunan kepada petugas KPPS. Menurutnya, hingga saat ini pemilu 2019 berjalan dengan lancar dan baik karena petugas KPPS ini.

"Menurut kami mereka (petugas KPPS) pahlawan demokrasi yang kemudian nanti akan berikan penghargaan kepada mereka semua. Ya bisa nanti orang sakit kita beri santunan, orang meninggal juga kita santuni," kata Ilham.

Di beberapa daerah ada banyak petugas KPPS yang meninggal saat menjalankan tugasnya. Salah satunya di Jawa Barat hingga saat ini tercatat ada 10 orang petugas KPPS yang meninggal itu berasal dari lima kabupaten-kota yaitu Pangandaran, Garut, Tasikmalaya, Purwakarta dan Ciamis.

"Sejauh ini ada sekitar 10 orang (meninggal). Ini laporan dari petugas KPPS dari lima kota-kabupaten," ucap Ketua KPU Jabar Rifqi Ali Mubarok di kantor KPU Jabar, Kota Bandung, Jumat (19/4).

"Hampir semuanya ada serangan jantung karena faktor kelelahan. Ada juga meninggal setelah menerima laporan surat suara kurang ini mungkin stres (jadi beban pikiran). Kami terima laporan ini mungkin jadi bahan evaluasi," ujar Rifqi.

Jumlah itu bertambah karena pada sore harinya Ketua KPPS di TPS 1 Cipandak, Kertajadi, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Somantri (51) dikabarkan meninggal dunia. Somantri sempat disebut merasakan sakit dada pada tengah malam usai penghitungan suara, Rabu (17/4).

Masih di Jawa Barat, tepatnya di Kabupaten Bogor, ada 2 ketua KPPS Pemilu 2019 yang meninggal diduga akibat kelelahan. Selain itu, empat ketua KPPS lainnya pingsan.

Selain itu, di Jawa Timur, hingga Sabtu (20/4) sore, ada 9 petugas yang meninggal dunia saat bertugas. Mereka adalah 5 petugas KPPS, 2 petugas PPS, 1 petugas linmas, dan 1 petugas pembantu KPU. Mereka meninggal karena faktor kelelahan dan mengidap penyakit sebelumnya.

Kemudian, di Jawa Tengah, terdapat 10 KPPS dan petugas TPS yang meninggal usai kerja keras dalam masa pemilu. Koordinator Divisi Data dan Informasi, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah, Paulus Widiyantoro mengatakan, sebanyak 10 petugas yang terlibat dalam Pemilu 2019 dilaporkan meninggal dunia hingga Sabtu (20/4 sore.

Mereka meninggal dunia saat bertugas selama masa tahapan pemilu yang berlangsung pada 17 April 2019. Selain itu, ada belasan anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) yang jatuh pingsan, sakit, keguguran hingga mengalami stroke.

Paulus menjelaskan petugas KPPS maupun petugas pengamanan TPS meninggal dunia saat bertugas pada 17 April, serta dalam proses rekapitulasi suara. "Yang terakhir, ada tambahan lagi di Demak, baru sore kemarin,” ujar Paulus, saat dikonfirmasi, Minggu (21/4).

9 Anggota Polri Gugur

Selain petugas penyelenggara Pemilu, KPPS Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, seluruh anggota Polri yang gugur dalam tugas pengamanan Pemilu 2019, mendapatkan penghargaan dari Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian berupa kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi.

"Semua anggota Polri yang gugur dalam tugas mendapat penghargaan berupa kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi, termasuk almarhum Brigjen Pol Syaiful Zachri menjadi Irjen Pol Anumerta," kata Brigjen Dedi saat dihubungi, di Jakarta, Sabtu (20/4).

Sedikitnya ada sembilan anggota Polri yang meninggal dunia saat melaksanakan tugas pengamanan Pemilu 2019. Mabes Polri menyatakan duka yang mendalam atas gugurnya putra-putra terbaik korps berbaju cokelat tersebut.

"Ada sembilan orang anggota Polri yang meninggal dunia saat tugas pengamanan TPS dan pascapenghitungan suara," tutur Brigjen Dedi.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan Dirbinpotmas Korbinmas Baharkam Polri Brigjen Pol Syaiful Zachri meninggal karena serangan jantung.

Dirbinpotmas Korbinmas Baharkam Polri Brigjen Pol Syaiful Zachri, satu dari sembilan korban meninggal. Jenderal bintang satu mantan Wakapolda Sumsel dan mantan Kapolda Babel meninggal dunia, Jumat (19/4).

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan Brigjen Pol Syaiful Zachri meninggal karena serangan jantung.

"Beliau gugur dalam tugas saat melaksanakan pengamanan wilayah untuk mengecek TPS. Meninggal karena serangan jantung," kata Dedi.

Ia mengatakan awalnya Syaiful bersama rombongan berangkat dari Pelabuhan Pelni Labuan Bajo, Nusa Tenggara TImur, pada Jumat pukul 06.30 Wita menuju Pulau Rinca. Sesampainya di Pulau Rinca pada pukul 08.00 WITA, Syaiful melakukan pendakian.

Pukul 10.00 Wita, rombongan kembali ke Labuan Bajo. Pukul 10.30 WITA, Syaiful dan rombongan menuju Pulau Kelor. "Rombongan mendaki menuju puncak bukit di Pulau Kelor," katanya.

Dalam perjalanan tersebut, Syaiful mengeluhkan sesak napas dan pusing, diduga karena kelelahan.

Kemudian Syaiful dievakuasi ke RS Siloam Labuan Bajo. Tetapi malang, nyawa Syaiful tidak dapat diselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia pada pukul 11.40 Wita.

Selanjutnya jenazah almarhum diterbangkan dari Bandara Komodo, Labuan Bajo menuju Bandara Soekarno Hatta, Jakarta pada pukul 14.00 Wita. (tribun network/ant)

 

Daftar Petugas Meninggal saat Pemilu-Pilpres

9 Polisi Gugur Selama Pemilu

Sembilan polisi yang gugur saat laksanakan tugas Pemilu:

1. Aiptu M. Saepudin, Bhabinkamtibmas Cilengkrang, Polsek Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jabar, gugur karena kelelahan setelah mengawal distribusi kotak suara.

2. Aiptu M. Supri, anggota Polresta Sidoarjo, Jatim, gugur saat melaksanakan pengamanan di TPS 21 di Desa Bareng Krajan, Kecamatan Krian, Sidoarjo, Jawa Timur.

3. AKP Suratno, Panit Subdit II Ekonomi Ditintelkam Polda Kaltim, gugur karena sakit.

4. Brigadir Prima Leion Nurman Sasono, anggota Polsek Cerme Polres Bondowoso, gugur karena mengalami kecelakaan menuju TPS.

5. Bripka Ichwanul Muslimin, anggota Polres Lombok Tengah Polda NTB, gugur karena kecelakaan ketika menuju salah satu polsek untuk apel kesiapan pengamanan TPS.

6. Aipda Stef Pekualu, anggota Polres Kupang NTT, gugur saat tugas pengamanan Pemilu 2019.

7. Brigadir Arif Mustaqim, anggota Brimob Cikarang Polda Metro Jaya, gugur saat pengamanan Pemilu 2019.

8. Brigadir Slamet Dardiri, anggota Polsek Tosari Polres Pasuruan, gugur dalam kecelakaan saat pengamanan Pemilu 2019.

9. Brigjen Pol Syaiful Zachri, Dirbinpotmas Korbinmas Baharkam Polri, gugur akibat serangan jantung dalam tugas pasca-Pemilu di Labuan Bajo, NTT.

10 orang petugas yang meninggal dunia di Jawa Tengah:

1. Sopiah (KPPS Banjarsari Kidul, Sokaraja, Banyumas), meninggal dunia karena kecelakaan.

2. Pirno, Linmas di Pemalang, Jawa Tengah, meninggal dunia karena kelelahan, sempat dibawa ke RS setempat.

3. Yuli Anisah, KPPS di TPS 10 di Desa Wirun, Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, meninggal setelah menjalani perawatan selama dua hari.

4. Slamet Mulyono, petugas keamanan di TPS 11 Kelurahan Proyonangan Selatan, Batang, meninggal dunia saat bertugas pada 17 April 2019.

5. Sugiharjo, KPPS di desa Pingit Lor, Pandanarum, Banjarnegara, meninggal dunia pada 18 April 2019 karena kelelahan.

6. Suharto, petugas ketertiban di TPS 17, Kelurahan Tegalgede, Kecamatan Karanganyar, meninggal dunia karena terjatuh di tempat tugas pada 17 April 2019.

7. Subagyo, anggota KPPS di Kabupaten Demak, meninggal dunia karena kelelahan setelah membagi C6.

12 petugas KPPS di Jawa Barat Gugur:

Kabupaten Purwakarta

Dua petugas KPPS yang meninggal dunia, yakni Deden Damanhuri (46), petugas TPS 03 warga Kampung Sukalaksana, Cipeundeuy, Bojong. Ia meninggal pembuluh darah pecah. Lalu Carman (45), warga kampung Gardu, Desa gardu Kiarapedes, bertugas di TPS 01. Carman meninggal karena kelelahan.

Kabupaten Bandung

Seorang petugas KPPS bernama Indra Lesmana atau Alex (28), warga Kampung Sindangsari, Desa Banjaran Kulon, Kecamatan Banjaran, yang merupakan ketua KPPS TPS 04, meninggal setelah mengeluh merasa mual dan sakit.

Kabupaten Tasikmalaya

Dua petugas KPPS, H Jeje, warga Desa Mandala Mekar, Kecamatan Jatiwaras, yang merupakan Ketua KPPS TPS 02 diketahui meninggal karena kelelahan dan memiliki riwayat jantung. Lalu Supriyanto, warga Cigalontang yang merupakan ketua KPPS TPS 11 ini juga meninggal akibat kelelahan.

Kabupaten Kuningan

Seorang petugas TPS 04 yang diketahui bernama Nana Rismana, warga Desa Dukuh Dalem, Kecamatan Ciawigebang, juga meninggal karena kelelahan. Kabupaten Bogor Petugas KPPS TPS 09 yang meninggal diketahui bernama Jaenal (56), warga Desa Sukaharja, Kecamatan Cijeruk, meninggal karena kelelahan saat mengambil logistik di gudang penyimpanan.

Kabupaten Karawang

Petugas TPS 04 yang diketahui bernama Yaya Suhaya, warga Desa Cilewo, Kecamatan Telagasari, juga meninggal karena kelelahan. Kota Sukabumi Petugas TPS 4, Tatang Sopandi (48), warga Jalan Dwikora, Kelurahan Warudoyong, Kecamtan Warudoyong, meninggal setelah beberapa hari memantu sorlip di gudang logistik KPU. Almarhum sempat demam sebelum meninggal dunia.

Kabupaten Sukabumi

Ada dua petugas yang meninggal karena kelelahan, yakni petugas TPS 18 atas nama Idris Hadi (64), warga Kampung Cipamutih, Desa Munjul, Kecamatan Ciambar, dan petugas PAM TPS atas nama Usman Suparman, warga Kampung Selawi, Desa Warnasari, Kecamatan Sukabumi.

Kota Bekasi

Ketua KPPS TPS 081 yakni Ahmad Salahudin, warga Kelurahan Kranji Bekasi Barat meninggal akibat kecelakaan lalu lintas tertabrak truk. Mengetahui sejumlah petugasnya yang gugur saat bertugas di Pilpres 2019 ini, KPU jabar menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga yang ditinggalkan dan berupaya untuk memberikan santunan kepada keluarga yang ditinggalkam. “Sedang kita upayakan (santunan),” katanya.

Kabupaten Bogor

Jaenal (56), ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Desa Sukaharja, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, meninggal dunia saat menjalankan tugas pemilu, Rabu (17/4). Jaenal yang berprofesi sebagai guru SD sempat jatuh pingsan saat melakukan pengecekan di TPS 09 di wilayahnya dan sempat dilarikan ke Rumah Sakit Milenia Kota Bogor.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved